Menghitung harga pokok penjualan (HPP) adalah aspek krusial dalam manajemen keuangan di sektor manufaktur. HPP mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead.
Pemahaman dan perhitungan HPP yang akurat memungkinkan perusahaan membuat keputusan yang lebih baik dan meningkatkan kinerja bisnis. Oleh karena itu, penting bagi para pelaku bisnis, termasuk kamu, untuk memahami hal ini dengan mendalam agar bisnis manufaktur yang dijalankan dapat berkembang dengan baik di masa depan.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan informasi penting tentang cara cepat menghitung HPP manufaktur, termasuk rumus dan contoh perhitungannya. Simak informasi berikut ini dengan baik, ya!
Manfaat Hitung HPP Manufaktur
Menghitung harga pokok penjualan (HPP) dengan akurat merupakan langkah krusial bagi perusahaan manufaktur. Hal ini penting karena HPP tidak hanya menentukan laba kotor, tetapi juga menjadi indikator utama dalam menilai kinerja keuangan perusahaan.
Perhitungan HPP yang tepat memungkinkan perusahaan menganalisis kinerja operasional serta efisiensi dalam proses produksi. Dalam industri manufaktur, di mana biaya bahan baku, tenaga kerja, dan overhead sering kali berfluktuasi, pemahaman mendalam tentang HPP menjadi kunci untuk mengelola anggaran dengan lebih baik.
Secara umum, berikut adalah beberapa manfaat penting yang dapat diperoleh pemilik bisnis manufaktur melalui perhitungan HPP yang akurat:
- Memantau efisiensi penggunaan sumber daya produksi.
- Menentukan strategi penetapan harga produk yang kompetitif.
- Mengidentifikasi peluang penghematan biaya.
- Membantu perencanaan keuangan jangka panjang untuk pertumbuhan bisnis.
Dengan memahami dan menerapkan perhitungan HPP secara efektif, perusahaan manufaktur dapat meningkatkan daya saing dan memastikan keberlanjutan bisnis di pasar yang dinamis.
Baca Juga: Cara Mudah Menghitung HPP Minuman Kekinian untuk Pemula
Komponen Biaya dalam Hitung HPP Manufaktur
Dalam menghitung HPP, terdapat beberapa komponen biaya yang perlu diperhatikan. Demikian juga saat bermaksud untuk hitung HPP manufaktur, sebaiknya perhatikan komponen biaya yang menyusun perhitungan tersebut sebagai berikut.
- Biaya bahan baku: Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang digunakan dalam produksi.
- Biaya tenaga kerja langsung: Biaya yang terkait dengan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi.
- Biaya overhead pabrik: Biaya tidak langsung yang diperlukan untuk mendukung proses produksi, seperti biaya listrik, sewa pabrik, dan penyusutan mesin.
Contoh Perhitungan HPP untuk Manufaktur
Misalkan perusahaan kamu saat ini mampu memproduksi 1.000 unit meja kayu dalam sebulan. Berikut adalah rincian biaya yang terlibat dalam produksi tersebut.
1. Biaya bahan baku
- Kayu: Rp50.000.000 (untuk 1.000 unit)
- Paku dan lem: Rp5.000.000 (untuk 1.000 unit)
- Finishing (cat, vernis, dll): Rp10.000.000 (untuk 1.000 unit)
Total Biaya Bahan Baku = Rp50.000.000 + Rp5.000.000 + Rp10.000.000 = Rp65.000.000
2. Biaya tenaga kerja langsung
- Gaji karyawan produksi : Rp30.000.000 (untuk 1 bulan)
3. Biaya overhead pabrik
- Sewa pabrik: Rp20.000.000 (per bulan)
- Listrik dan air: Rp5.000.000 (per bulan)
- Penyusutan mesin: Rp15.000.000 (per bulan)
Total Biaya Overhead Pabrik = Rp20.000.000 + Rp5.000.000 + Rp15.000.000 = Rp40.000.000
4. Total biaya bulanan
Sekarang kita hitung total biaya bulanan untuk memproduksi 1.000 unit meja kayu.
Total Biaya Bulanan = Total Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Total Biaya Overhead Pabrik
Total Biaya Bulanan = Rp65.000.000 + Rp30.000.000 + Rp40.000.000 = Rp135.000.000
5. Menghitung HPP per unit
Untuk menghitung HPP per unit, kita bagi total biaya bulanan dengan jumlah unit yang diproduksi.
HPP per Unit = Total Biaya Bulanan / Jumlah Unit yang Diproduksi
HPP per Unit= Rp135.000.000 : 1.000 = Rp135.000
Rumus umum untuk menghitung HPP adalah:
HPP= (Total Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja Langsung + Total Biaya Overhead Pabrik) / Jumlah Unit yang Diproduksi
Dari perhitungan di atas, HPP untuk satu unit meja kayu adalah Rp135.000. Kamu dapat menggunakan angka ini untuk menentukan harga jual produk kamu dengan mempertimbangkan margin keuntungan yang diinginkan.
Misalnya, jika ingin mendapatkan margin keuntungan 30%, maka harga jual dapat dihitung sebagai berikut:
Harga Jual = HPP + (HPP x Margin Keuntungan)
Harga Jual = Rp135.000 + (Rp135.000 x 0,30) = Rp135.000 + Rp40.500 = Rp175.500
Dengan demikian, harga jual yang disarankan untuk meja kayu tersebut adalah Rp175.500.
Baca Juga: Apa itu Pembelian Bersih dalam HPP, Berikut Informasinya
Setelah sudah menghitung HPP dengan baik, jangan lupa untuk optimalkan proses invoicing dan pembayaran dengan Paper.id.
Paper.id adalah platform yang memudahkanmu untuk membuat invoice dalam 5 menit saja, langsung bisa dikirim via email, WA, ataupun SMS. Lalu, kamu ataupun mitra bisnis punya opsi untuk melakukan pembayaran mulai dari transfer bank, QRIS, marketplace, Virtual Account, hingga kartu kredit tanpa perlu mesin EDC!
Bagi perusahaan manufaktur yang transaksinya nominal besar, tentu ini akan sangat memudahkanmu untuk mengelola cash flow lebih baik.
Yuk, simak selengkapnya tentang Paper.id dan registrasi bisnismu gratis lewat tombol berikut ini!
- Ikuti Loyalty Program dan Perbanyak Transaksi dengan Paper Pioneer Card, Dapatkan Hingga 7000 GarudaMiles atau Bonus Lainnya! - Januari 15, 2025
- Apply Paper Pioneer Card dan Nikmati Welcome Bonus-nya, Dapatkan Hingga 2.000 GarudaMiles atau E-Voucher MAP Rp 200.000! - Januari 15, 2025
- Cashback Rp350.000 untuk Pembayaran Invoice, Segera Dapatkan! - Januari 14, 2025