Di dalam sebuah perusahaan, keberadaan akuntansi perusahaan dagang menjadi sangat penting. Secara umum, siklus akuntansi perusahaan dagang bisa dilakukan dengan cara membuat laporan keuangan dalam suatu periode tertentu.
Meskipun begitu penting, masih banyak orang yang belum tahu apa itu akuntansi perusahaan dagang dan siklusnya. Agar lebih jelas, simak ulasannya di bawah ini.
Pengertian Akuntansi Perusahaan Dagang
Akuntansi perusahaan dagang merupakan sistem pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan dagang.
Sedangkan perusahaan dagang adalah jenis perusahaan yang membeli barang dagangan dari produsen atau pemasok. Selanjutanya, perusahaan ini akan menjualnya kembali kepada konsumen.
Dalam akuntansi perusahaan dagang, transaksi jual beli barang menjadi fokus utama yang dicatat dan dilaporkan.
Baca Juga: Memahami Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang, Pebisnis Wajib Paham!
Omong-omong soal akuntansi, pengurusan akuntansi bisnis bisa lebih mudah dengan fitur akuntansi sederhana dari Paper.id, lho.
Jika bisnismu dengan rapi menggunakan invoice digital dari Paper.id dan 30+ opsi pembayarannya yang fleksibel, pencatatan transaksi bisnismu akan tersimpan secara otomatis tanpa harus input secara manual.
Nantinya, laporan keuangan yang mudah dipahami untuk pemula bisa kamu simak langsung dari dashboard-nya tanpa ribet.
Yuk, pelajari fitur akuntansi Paper.id selengkapnya dengan klik tombol berikut ini.
Lalu, langsung registrasikan bisnismu ke Paper.id agar bisa nikmati fiturnya, ya!
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Pada umumnya siklus akuntansi perusahaan dagang selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan perusahaan.
Kemudian, akan dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal penutup sampai pada jurnal pembalik. Untuk siklus lengkapnya adalah sebagai berikut:
1. Mencatat transaksi di jurnal umum
Mencatat semua transaksi di jurnal umum merupakan langkah atau tahap pertama dalam siklus akuntansi. Lalu, digunakan untuk mencatat semua transaksi bisnis serta peristiwa dalam sistem akuntansi sebuah perusahaan dagang.
Ketika peristiwa bisnis terjadi sepanjang periode akuntansi, entri jurnal dicatat dalam jurnal umum. Tujuannya untuk menunjukkan bagaimana peristiwa tersebut berubah dalam persamaan akuntansi.
Misalnya, ketika perusahaan membelanjakan kas untuk membeli kendaraan baru, akun kas berkurang atau dikreditkan dan akun kendaraan bertambah atau didebit.
2. Mencatat di buku besar pembantu
Setelah entri jurnal dibuat dalam jurnal umum, selanjutnya entri ini harus diposting dan ditransfer ke buku besar pembantu. Bagian Ini adalah langkah kedua dalam siklus akuntansi perusahaan dagang.
Tujuan penjurnalan adalah untuk mencatat perubahan dalam persamaan akuntansi yang disebabkan oleh peristiwa bisnis. Akun buku besar pembantu mengkategorikan perubahan atau debet dan kredit ini ke dalam akun tertentu.
Dengan begitu, manajemen bisa memiliki informasi yang berguna untuk tujuan penganggaran dan kinerja keuangan.
Pencatatan dari beberapa akun tertentu (akun piutang dan akun utang) kemudian dijadikan dasar informasi dalam menyusun neraca saldo.
3. Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan
Neraca saldo yang belum disesuaikan adalah daftar semua akun bisnis yang muncul di laporan keuangan sebelum entri jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat. Maka dari itu, neraca saldo ini disebut tidak disesuaikan. Bagian Ini adalah langkah ketiga dalam siklus akuntansi.
Setelah semua entri jurnal di-posting ke akun buku besar, saldo percobaan yang belum disesuaikan dapat disiapkan.
Memasukkan akun ke neraca saldo yang belum disesuaikan cukup sederhana. Pada dasarnya, masing-masing saldo akun ditransfer dari akun buku besar ke neraca saldo.
Semua akun dengan saldo debit terdaftar di kolom kiri dan semua akun dengan saldo kredit terdaftar di kolom kanan.
4. Membuat jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian merupakan entri jurnal yang dibuat pada akhir periode untuk mengoreksi akun sebelum laporan keuangan disusun.
Bagian Ini adalah langkah keempat dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Entri penyesuaian paling sering digunakan sesuai dengan prinsip pencocokan. Tujuannya untuk menyesuaikan pendapatan dan pengeluaran pada periode terjadinya.
5. Penyesuaian neraca saldo
Neraca saldo setelah penyesuaian adalah daftar semua akun perusahaan yang muncul pada laporan keuangan. Hal ini dilakukan setelah jurnal penyesuaian akhir tahun dibuat.
Mempersiapkan neraca saldo setelah penyesuaian adalah langkah kelima dalam siklus akuntansi perusahaan dagang. Bagian ini merupakan langkah terakhir sebelum laporan keuangan dapat diproduksi.
Baca Juga: Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang, Istilah Penting yang Harus Diketahui Business Owner!
6. Penyusunan laporan keuangan
Menyiapkan laporan keuangan umum; termasuk neraca, laporan laba rugi perusahaan dagang, laporan laba ditahan, dan laporan arus kas, adalah hal paling penting dalam siklus akuntansi. Hal ini dikarenakan merupakan tujuan dari akuntansi keuangan.
Dengan kata lain, konsep pelaporan keuangan dan proses siklus akuntansi difokuskan pada penyediaan informasi. Bagian ini bermanfaat untuk pengguna eksternal dalam bentuk laporan keuangan.
7. Membuat lembar kerja akuntansi
Lembar kerja akuntansi adalah alat yang digunakan untuk membantu akuntan menyelesaikan siklus akuntansi dan menyiapkan laporan akhir tahun. Contohnya seperti neraca saldo yang belum disesuaikan, jurnal penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, dan laporan keuangan.
Lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang melacak setiap langkah dari siklus akuntansi perusahaan dagang.
Dokumen ini biasanya memiliki lima set kolom yang dimulai dengan akun saldo percobaan yang belum disesuaikan dan diakhiri dengan laporan keuangan.
Dengan kata lain, lembar kerja akuntansi pada dasarnya adalah lembar kerja yang menunjukkan semua langkah utama dalam siklus akuntansi secara berdampingan.
8. Membuat jurnal penutup
Jurnal penutup merupakan entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi. Tujuannya untuk menghapus semua akun sementara dan mentransfer saldo mereka ke akun permanen.
Dengan kata lain, fungsi jurnal penutup adalah melakukan penutupan akun sementara atau diatur ulang pada akhir tahun.
9. Membuat ringkasan penghasilan
Akun ringkasan penghasilan adalah akun sementara yang digunakan untuk menyimpan saldo akun laporan laba rugi, akun pendapatan dan pengeluaran. Hal itu dilakuakan selama langkah entri penutupan dari siklus akuntansi.
Dengan kata lain, akun ringkasan pendapatan hanyalah pengganti untuk saldo akun pada akhir periode akuntansi saat entri penutupan sedang dibuat.
Baca Juga: Contoh Laporan Keuangan Perusahaan Dagang Terlengkap
10. Menyusun neraca saldo setelah penutupan buku
Neraca saldo setelah penutupan buku adalah daftar semua akun dan saldo mereka setelah entri penutupan telah dijurnal dan diposting ke buku besar.
Neraca saldo setelah penutupan buku adalah daftar akun atau akun permanen yang masih memiliki saldo setelah entri penutupan dibuat.
11. Membuat jurnal pembalik
Langkah terakhir dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah membuat jurnal pembalik. Jurnal pembalik adalah entri jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi. Tujuannya untuk membalik atau membatalkan jurnal penyesuaian yang dibuat pada akhir periode akuntansi sebelumnya.
Jurnal pembalik dilakukan karena akrual tahun sebelumnya dan pembayaran pada muka akan dilunasi.
Bahkan, digunakan selama tahun baru dan tidak lagi perlu dicatat sebagai kewajiban dan aset. Jurnal ini bersifat opsional tergantung pada apakah ada atau tidak menyesuaikan entri jurnal yang perlu dibalik.
Nah, itulah penjelasan lengkap tentang siklus akuntansi perusahaan dagang. Semoga bisa diterapkan dalam bisnismu dengan baik, ya!
- Akuntansi Perusahaan Dagang: Definisi dan Siklus Lengkapnya - Februari 22, 2025
- Akuntansi Syariah: Prinsip, Karakteristik, dan Penerapannya dalam Bisnis Modern - Februari 22, 2025
- Pengertian Disbursement dan Manfaatnya Dalam Bisnis - Februari 22, 2025