Dalam dunia bisnis, pengaturan arus kas (cash flow) sangat krusial. Salah satu aspek penting dalam menjaga kelancaran arus kas adalah term of payment atau syarat pembayaran. Istilah ini merujuk pada ketentuan mengenai waktu, cara, dan syarat pelunasan tagihan antara pembeli dan penjual.
Biasanya, setiap pembayaran memiliki syarat yang berbeda tergantung penggunaannya dalam bidang bisnis. TOP di bisnis makanan bisa berbeda dengan bisnis manufaktur, terutama dari lama tempo, syarat pembayaran dan sebagainya.
9 Contoh Term of Payment (TOP) Yang Perlu Diketahui
Berikut ini, 9 jenis TOP dan contoh penerapannya dalam beberapa bidang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.
Net 30
Dipakai oleh: Supplier, percetakan, agensi digital, vendor alat kantor.
Contoh: PT Sigma mengirim invoice ke PT Delta pada 1 April. Pembayaran harus masuk paling lambat 30 April.
Baca juga: Apa Itu Term of Payment: Jenis, Contoh, dan Fungsinya
Net 60
Dipakai oleh: Industri besar, B2B korporat, manufaktur (Pada umumnya transaksi yang dilakukan bernilai besar karena pembeliannya banyak).
Contoh: Vendor mesin industri memberikan invoice senilai Rp200 juta ke pabrik. Pembayaran dilakukan maksimal 60 hari setelah invoice.
Cash on Delivery (COD)
Dipakai oleh: Distributor FMCG, e-commerce lokal, toko bahan makanan untuk menjaga kesegaran bahan serta menjaga rasa.
Contoh: Toko kelontong pesan mi instan, pembayaran dilakukan langsung ke kurir saat barang sampai.
Cash Before Delivery (CBD)
Dipakai oleh: Toko online, bisnis custom, importir skala kecil.
Contoh: Pelanggan harus transfer pembayaran sebelum barang dikirim oleh penjual.
50% Down Payment, 50% on Delivery
Dipakai oleh: Jasa desain, produksi barang custom, proyek interior ringan (Biasanya dipakai untuk mengurangi resiko penipuan atau ditinggal pergi saat proyek dikerjakan).
Contoh: Klien membayar Rp5 juta (dari total Rp10 juta) saat awal proyek, dan sisanya dibayar saat hasil akhir diserahkan.
2/10 Net 30
Dipakai oleh: Perdagangan grosir, supplier dengan pembayaran rutin.
Contoh: Klien dapat diskon 2% jika membayar dalam 10 hari. Jika lewat, harus bayar penuh dalam 30 hari.
End of Month (EOM)
Dipakai oleh: Vendor jasa bulanan, penyedia langganan bisnis, layanan keuangan.
Contoh: Invoice dikirim tanggal 12 Juli, pembayaran dilakukan di akhir bulan Juli, terlepas dari tanggal invoice.
Baca juga: Jenis-Jenis Term of Payment Yang Sering Digunakan Dalam Transaksi B2B
Progress Payments
Dipakai oleh: Konstruksi, software house, event organizer.
Contoh: Klien membayar 30% di awal, 40% saat pekerjaan 50%, dan 30% sisanya saat proyek selesai.
Cash in Advance
Dipakai oleh: Penjual barang berisiko tinggi, transaksi ekspor-impor.
Contoh: Pembeli harus membayar penuh sebelum barang dikirim, sebagai bentuk jaminan.
Kesimpulan
Term of payment bukan sekadar formalitas, melainkan elemen penting dalam pengelolaan keuangan dan hubungan bisnis. Dengan menentukan term of payment yang adil dan strategis, kamu bisa menjaga likuiditas dan memperkuat kepercayaan antar mitra usaha.
Apalagi, kamu bisa memanfaatkan kartu kredit untuk membayar invoice tanpa harus merayu supplier untuk menambah tempo pembayaran. Caranya? Gunakan Paper.id, agar kamu bisa membayar invoice dengan kartu kredit, sehingga tempo tambah panjang! Daftar gratis sekarang!
- Buku Besar Akuntansi: Definisi dan Contoh Lengkapnya - April 10, 2025
- Fungsi Kartu Kredit, Bukan Hanya untuk Pribadi Tapi Juga untuk Bisnis! - April 8, 2025
- 4 Rekomendasi Software Purchase Order Digital untuk Pebisnis - April 6, 2025