Invoice approval atau dikenal dengan persetujuan invoice tidak hanya memastikan bahwa semua pengeluaran telah tercatat dengan benar, tetapi juga membantu menjaga transparansi dan akurasi dalam laporan keuangan perusahaan. Proses persetujuannya pun memiliki beberapa tahapan sebelum akhirnya invoice dibayar dan dicatat dalam laporan.
Di era transformasi digital, sistem online untuk persetujuan invoice kini semakin banyak digunakan untuk menyederhanakan dan mempercepat proses ini. Namun, sebelum ke sana, kamu perlu memahami apa itu invoice approval hingga bagaimana proses atau langkah kerjanya. Simak di bawah ini penjelasannya.
Pengertian Invoice Approval
Invoice approval atau persetujuan invoice adalah proses di mana invoice dari supplier ditinjau dan disetujui sebelum pembayaran dilakukan. Untuk mempermudah proses ini, software atau platform pembayaran dapat digunakan.
Dengan menyediakan platform yang mudah diakses, efisien, dan aman, proses pengolahan invoice menjadi lebih lancar. Invoice akan melewati serangkaian kontrol internal yang ditetapkan perusahaan, sering kali melibatkan peninjauan dokumen terkait seperti purchase order (PO).
Informasi tentang barang baik harga hingga jumlahnya dicocokkan dengan dokumen terkait sebelum invoice bisa disetujui. Jika invoice tidak cocok, maka perlu konfirmasi ulang kepada pihak supplier.
Baca Juga: Invoice Verification: Pengertian, Manfaat, dan Langkah
Proses Invoice Approval
Proses invoice approval melibatkan beberapa tahapan yang panjang dan prosesnya memakan waktu. Berikut ini tahapan atau proses pengolahan invoice dari supplier sebelum akhirnya disetujui dan siap untuk dibayar:
1. Penerimaan invoice dari supplier
Penerimaan invoice dari supplier bisa dilakukan secara manual atau otomatis. Proses manual melibatkan pengecekan dan input data dari invoice fisik, yang memakan waktu dan sering memperlambat alur kerja, terutama jika volume invoice yang diterima cukup besar. Dengan e-invoicing, buyer dapat menerima invoice secara otomatis tanpa perlu input data secara manual ke dalam sistem keuangan.
Misalnya, sebuah perusahaan menerima 100 invoice setiap minggu, dengan proses invoice approval yang masih manual memakan waktu sekitar 8 jam untuk memeriksa dan memasukkan data ke dalam sistem. Proses ini mungkin memakan waktu sekitar 5 menit per invoice, sehingga total waktu yang dibutuhkan untuk menginput 100 faktur adalah sekitar 8 jam.
Dengan e-invoicing, sistem dapat memproses invoice tersebut dalam hitungan menit. Invoice yang diterima secara elektronik akan diolah secara otomatis, sehingga seluruh 100 invoice bisa dimasukkan ke dalam sistem dalam waktu kurang dari 30 menit. Selain itu, karena tidak ada entri data manual, risiko salah ketik atau salah input jumlah tagihan bisa diminimalkan.
Baca Juga: Template Invoice dengan Perhitungan Pajak, Mudah & Otomatis!
2. Verifikasi dengan three-way matching
Proses verifikasi invoice bisa dilakukan dengan metode three-way matching atau mencocokkan invoice dengan purchase order (PO), dan goods receipt (GR). Dalam konteks three-way matching, goods receipt (GR) adalah dokumen atau catatan yang mengonfirmasi bahwa barang atau jasa yang dipesan melalui purchase order (PO) telah diterima oleh perusahaan (buyer).
Selain three-way matching, ada dua metode lainnya yaitu two-way matching dan four-way matching. Two-way matching adalah mencocokkan invoice dengan purchase order (PO) dalam sistem PO kamu. Sementara itu, four-way matching: Mencocokkan invoice dengan purchase order (PO), goods receipt (GR), dan pembayaran (payment).
3. Invoice dikirim untuk disetujui
Invoice dikirim ke pihak-pihak yang berwenang di dalam perusahaan untuk mendapatkan persetujuan. Mereka akan meninjau dan menyetujui invoice. Pada proses manual, invoice dikirim secara fisik atau melalui email kepada pihak-pihak yang berwenang untuk disetujui.
Pihak-pihak yang berwenang meninjau dan menandatangani secara manual, baik di atas dokumen fisik atau melalui sistem email. Seluruh proses, mulai dari pengiriman hingga persetujuan, dilakukan secara manual dan memerlukan interaksi langsung.
Sedangkan, pada proses otomatis, invoice dikirim melalui sistem manajemen keuangan atau perangkat lunak ERP (Enterprise Resource Planning) yang terintegrasi. Sistem kemudian mengirim notifikasi persetujuan kepada pihak berwenang, yang dapat menyetujui atau menolak invoice secara digital. Sistem juga melacak status persetujuan secara real-time dan mengirim pengingat otomatis jika diperlukan.
Baca Juga: Invoice Matching, Langkah Penting Untuk Menjaga Keakuratan Data PO dan Invoice
4. Invoice disetujui dan dibayar
Invoice yang telah disetujui oleh pihak berwenang kini siap untuk diproses lebih lanjut, yaitu pembayaran. Pembayaran invoice bisa melalui berbagai metode, seperti transfer bank, cek, atau metode pembayaran elektronik lainnya.
Sebelum pembayaran dilakukan, pastikan jumlah yang akan dibayar sesuai dengan yang tertera dalam invoice. Setelah pembayaran selesai, dana dikirim ke rekening supplier atau vendor. Sistem pembayaran pun akan mencatat transaksi tersebut untuk tujuan akuntansi dan pelaporan.
5. Pencatatan transaksi invoice
Langkah selanjutnya adalah invoice yang telah diterima, diperiksa, disetujui, dan dibayar kemudian dicatat dalam buku besar perusahaan. Caranya, masukkan detail invoice ke dalam sistem akuntansi, termasuk jumlah yang tertera pada invoice, dan tanggal transaksi.
Kemudian, perbarui catatan keuangan perusahaan dengan pengeluaran terbaru. Misalnya, jika perusahaan menerima invoice sebesar Rp10.000.000 dari supplier, maka entri di buku besar untuk utang atau account payable (AP) mencatat debit sebesar Rp10.000.000. Dengan cara ini, perusahaan dapat memastikan bahwa saldo kas mereka diperbarui sesuai dengan pengeluaran terbaru.
Baca Juga: 5 Contoh Invoice Catering yang Mudah Dibuat agar Cepat Dibayar!
Invoice Approval secara Online
Proses invoice approval tersebut dapat disederhanakan dengan menggunakan satu sistem atau platform digital secara online. Vendor atau supplier mengirimkan invoice elektronik melalui sistem atau platform online. Kemudian, saat verifikasi pun proses three way matching bisa dilakukan secara otomatis dengan bantuan sistem, sehingga tidak perlu dicek satu per satu.
Sistem ini juga memungkinkan otorisasi invoice dilakukan secara elektronik yang mempercepat proses dibandingkan secara manual. Selain itu, integrasi dengan sistem akuntansi memungkinkan data untuk diperbarui secara real-time, memastikan keakuratan dan konsistensi informasi, serta mempermudah pelacakan dan pelaporan status invoice.
Seperti Paper.id yang menghadirkan supplier portal yang memudahkan proses invoice approval kamu dengan supplier. Kemudahan yang diberikan supplier portal dari Paper.id, yaitu sebagai berikut:
- Three way matching: Pengecekkan invoice, goods receipt dan PO terjadi secara digital, jadi lebih cepat dan minim eror.
- Self service dashboard: Baik kamu dan supplier memiliki dashboard sendiri untuk tukar invoice dari awal hingga akhir proses.
- Opsi pendanaan usaha untuk kamu dan supplier: Nikmati pendanaan berbasis invoice untuk supplier dan kamu lewat tambahan tempo sampai dengan 60 hari.
Nikmati proses setup hanya dalam 90 hari. Selain itu, supplier portal bisa dihubungkan ke sistem procurement kamu.
Tunggu apalagi?
- Nikmati Promo Perjalanan Bisnis dan Hiburan Pakai Kartu Paper.id! - Oktober 31, 2024
- Cara Buat Kuitansi Online di Webapp dan Aplikasi Paper.id - Oktober 28, 2024
- Invoice Fraud: Pengertian, Contoh Kasus, & Cara Menghindari - Oktober 18, 2024