Siapa yang tak kenal Kibo Cheese? Bisnis yang memanjakan kita dengan Sweet Japanese Desserts ini, kini sudah memiliki 35 cabang di Jabodetabek dan Bandung, lho

Tapi tahukah kamu, perjalanan bisnis ini dimulai dari sebuah garasi kecil pada tahun 2016? Saat itu, Pak Vicky Kurniawan dan kakaknya yang ahli di bidang kuliner Jepang memulai Kibo Cheese hanya dengan Instagram sebagai alat penjualan utama.

Bermodal resep unik yang kakaknya bawa dari Jepang, Kibo Cheese kini jadi favorit para pecinta dessert premium di Indonesia. Produk pertama mereka, Japanese cheesecake, langsung viral!

Dari satu gerai di PIK Avenue, kini Kibo Cheese berkembang pesat, dengan target menjadi pilihan nomor satu produk untuk sweets and gift berkelas di Indonesia. 

Kendati demikian, seperti pepatah mengatakan, “tidak ada kesuksesan yang tak diawali dengan kegagalan terlebih dahulu” termasuk soal bagaimana Kibo Cheese mengatasi tantangan soal pembayaran yang berdampak kepada cash flow mereka hingga akhirnya berkembang jadi brand besar seperti sekarang ini.

Penasaran bagaimana ceritanya Pak Vicky dan Kibo Cheese berhasil melalui tantangan tersebut? Yuk, simak selengkapnya di bawah!

Tantangan Ketika Bisnis Mulai Tumbuh

Seiring pertumbuhan Kibo Cheese, tantangan pun satu per satu mulai bermunculan termasuk soal pembayaran. Berikut beberapa tantangan yang harus dihadapi:

1. High season, high demand

Pak Vicky menceritakan tantangannya bergelut di bisnis F&B, termasuk seperti Kibo Cheese ini, setiap high season seperti Lebaran, Natal, dan Chinese New Year, pesanan bisa membludak. 

Saat permintaan melonjak di high season, manajemen pembayaran jadi ujian tersendiri bagi tim Kibo. Banyaknya pesanan yang dari berbagai channel, baik yang otomatis maupun yang masih manual membuat tim kewalahan.

“Karena banyak channel dan ada yang masih manual, pas lagi ramai kita sering kebingungan buat cek pembayaran dari pelanggan,” kata Pak Vicky. Tim Kibo harus mengecek status pembayaran satu per satu, dan hal tersebut membutuhkan sumber daya yang tidak sedikit.

Bahkan, Pak Vicky mengatakan jika pada saat momen tersebut, satu orang bisa secara full ditugaskan untuk melakukan rekonsiliasi pembayaran. Rumit sekali, bukan?

Baca Juga: GetFound: Buat Digital Agency di Indonesia Level Up Bersama Paper.id

2. Ada orderan “nyelip”, berujung jadi rugi

Melakukan rekonsiliasi secara manual, memang menjadi pekerjaan yang tidak mudah. Hal tersebut harus dirasakan tim Kibo yang sering kali harus cek status pembayaran, dan memasukkannya ke Google Sheet atau Ms. Excel satu per satu.

Situasi tersebut membuat koordinasi antar divisi tidak efisien, apalagi jika ada pelanggan yang tiba-tiba “hilang” sebelum melunasi pembayaran. Akibatnya, jumlah pendapatan tidak sesuai dengan jumlah penjualan.

Bayangkan, pesanan sudah dikirim ke pelanggan, tapi ternyata pembayarannya belum masuk. Hal ini sering terjadi karena saking hectic-nya, dan Kibo Cheese harus mengalami kerugian akibat orderan seperti itu.

“Pelanggan yang tiba-tiba ghosting setelah produk diterima itu menyisakan kerugian bagi bisnis,” ujar Pak Vicky. 

Baca Juga: Tumbuh Sampai 500+ Buyer, Begini Tips PT Mulia Kencana Lestari Dukung Restoran Jepang dengan Paper.id

Pakai Paper.id, Setiap Transaksi Jadi Efisien!

sebelum dan setelah pakai paper.id
Kibo Cheese Sebelum dan Setelah Pakai Paper.id

Sejak kenal pada tahun 2021, Pak Vicky memutuskan untuk mengintegrasikan sistem Paper.id di Kibo Cheese, salah satunya fitur PaperPay In, fitur untuk menagih dan terima pembayaran bisnis secara digital. Dan benar, keputusan ini terbukti tepat. 

Klik tombol di bawah ini untuk informasi lebih lanjut mengenai fitur PaperPay In!

Nah, berikut ini beberapa Pak Vicky dan Kibo Cheese rasakan setelah memanfaatkan fitur PaperPay In dari Paper.id:

1. Orderan tidak ada lagi yang “nyelip”

Dengan satu dashboard saja, tim Kibo Cheese bisa memantau status pembayaran setiap pelanggan tanpa repot. Jadi, tak ada lagi kasus order yang “nyelip” atau kelewat, memastikan cash flow tetap lancar tanpa hambatan.

“Dulu kalau pas musim ramai, misalnya dari 100 order bisa ada sekitar 5-7% yang nyelip. Sekarang dengan Paper.id, paling cuma 1-2% atau malah nyaris enggak ada,” ujar Pak Vicky. 

2. Waktu dan tenaga jadi lebih efisien!

Sekarang, tim Kibo Cheese tidak perlu lagi cek status pembayaran secara manual satu per satu. Paper.id dengan fitur PaperPay In-nya bikin semua jadi serba otomatis, bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun, sehingga tim bisa fokus ke hal-hal yang lebih penting.

Dengan fitur tersebut, tim Kibo Cheese bisa langsung atur pembayaran, pakai fitur pengingat (payment reminder), hingga memberikan berbagai cara ke pelanggan untuk memilih metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit, e-wallet, hingga marketplace.

Alhasil, jika pada saat high season, Kibo Cheese bisa membutuhkan satu orang secara full ditugaskan untuk melakukan rekonsiliasi pembayaran, sekarang satu orang tersebut bisa mengurusi multiple task at one meski dalam keadaan orderan membludak.

3. Cash flow lancar berkat tempo pembayaran untuk pelanggan

Selain efisien, Paper.id juga mempermudah Kibo Cheese dalam mengelola cash flow. Sekarang, mereka bisa kasih tempo pembayaran ke pelanggan tanpa khawatir operasional terganggu.

Hal ini bisa Kibo Cheese nikmati karena Paper.id memungkinkan pembayaran invoice pakai kartu kredit yang memungkinkan mereka akan mendapatkan dana secara penuh di awal, sedangkan pelanggan akan lebih leluasa karena mendapatkan tambahan tempo.

Baca Juga: Agave Hall, Optimalkan Bisnis Event & Venue Management dengan Paper.id

Langkah Baru dan Harapan Bersama Paper.id

Dengan kemudahan yang diberikan Paper.id, Kibo Cheese makin leluasa mengembangkan pasar dan merencanakan ekspansi. “Harapannya, kami bisa terus explore fitur-fitur dari Paper.id supaya operasional lebih simpel dan efisien lagi,” ucap Pak Vicky.

Dengan Paper.id, Kibo Cheese tidak hanya menjadi lebih produktif, tetapi juga lebih siap menghadapi peluang baru dan memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin di sweets & gifts di Indonesia.

Nah, demikian kisah bagaimana Kibo Cheese bisa mengatasi tantangan soal pembayaran. Dengan dukungan Paper.id, kini mereka bisa mengelola pembayaran lebih efisien, menjaga cash flow tetap stabil, dan mengurangi risiko kesalahan order.

Hasilnya? Tim Kibo Cheese bisa fokus pada hal-hal penting, seperti mengembangkan produk dan melayani pelanggan tanpa terjebak urusan administrasi yang ribet. Bagaimana, menarik sekali, ‘kan?

Yuk, ikuti kesuksesan Kibo Cheese dengan daftarkan sekarang bisnismu di Paper.id dan nikmati semua fitur yang tersedia dengan cara klik tombol di bawah ini!

Muhamad Dika Wahyudi