Produk rusak adalah hal yang biasa terjadi di dalam sebuah gudang bisnis. Ada yang terjatuh kemudian pecah, ada yang merupakan produk gagal sedari proses produksi hingga kesalahan peletakan produk. Kerusakan sebuah produk bisa terjadi dalam berbagai cara, situasi dan bahkan kondisi.
Sebelumnya, Paper.id telah menjelaskan mengenai produk cacat (defective goods). Produk rusak sangat berbeda dengan produk cacat. Kenapa? karena jika sebuah produk sudah rusak, itu tidak bisa diperbaiki lagi dan menjadi sebuah kerugian, sedangkan produk cacat ada kemungkinan bisa diperbaiki dan dijual lagi kepada konsumen.
Baca Juga: 3 Cara Terbaik Mengatasi Produk Cacat (Defective Goods) di Gudang
Rusaknya sebuah produk tidak bisa dihindarkan. Namun sama seperti produk cacat, selalu ada cara untuk mengurangi atau meminimalisir hal tersebut, yakni dengan melakukan beberapa antisipasi seperti di bawah ini:
1. Periksa Palet di Gudang
Sebagian besar waktu produk akan dihabiskan di dalam gudang sebelum terjual kepada pelanggan. Untuk itu, semua komponen di dalamnya harus disiapkan secara benar, termasuk juga dengan palet tempat produk diletakkan. Sesuaikan palet dengan besar dan berat sebuah produk.
Misalnya, jika produk yang kamu jual adalah sepatu, buat palet yang sesuai dengan ukuran sepatu. Dengan adanya ukuran yang jelas, semua produk bisa diletakkan tanpa ada yang saling bertumpukkan. Karena hal itu mungkin saja bisa membuat sepatu menjadi rusak.
Selain itu, jangan ragu untuk menggunakan palet kualitas terbaik. Jika kamu memilih membuatnya sendiri, gunakan kayu yang kuat sehingga tidak akan mudah jatuh ketika harus menahan beban dari ratusan atau bahkan ribuan sepatu yang diletakkan di atasnya.
2. Labelling
Terlihat sangat sepele namun sebenarnya labelling adalah salah satu faktor yang cukup vital dalam pengiriman produk. Sebuah produk akan mudah rusak apabila tidak ditempelkan ‘stiker’ yang sesuai dengan jenis ketahanan produk tersebut. Sebab, setiap produk mempunyai cara yang berbeda-beda dalam penanganannya.
Sebagai contoh, kamu bisa melihat dari produk lampu yang mudah pecah. Biasanya, produk tersebut akan ditempelkan sebuah stiker berlabel mudah pecah (fragile). Hal itu dilakukan agar pihak pengawas gudang bisa memperlakukan produk tersebut secara lebih hati-hati.
Bukan rahasia lagi jika banyak pengawas gudang ataupun bagian pengiriman (shipping) yang kerap melempar barang ketika akan dikirimkan kepada konsumen setelah produk tersebut terjual.
3. Pencahayaan
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, setiap produk mempunyai cara penanganan yang berbeda. Sebuah produk juga bisa akan rusak apabila ‘terganggu’ dengan pencahayaan. Ada beberapa produk yang harus dijaukan dari cahaya namun ada juga yang harus berada di kondisi tidak lembab.
Untuk mengantisipasi produk rusak tidak terjadi, seorang pengawas gudang harus bisa menentukan penempatan sebuah produk.
4. Penggunaan Rak Tinggi
Produk bisa rusak apabila ditumpuk, ditaruh di tempat sempit ataupun bercahaya. Untuk itu, diperlukan ruang yang tepat agar produk tidak saling berhimpitan. Dikarenakan gudang mempunyai kapasitas yang tidak terlalu besar, kamu bisa menyiasatinya dengan menggunakan rak tinggi.
Kenapa? dengan rak tinggi, kamu bisa menyimpan produk lebih banyak karena tempat yang disediakan juga akan lebih luas. Penempatan produk juga tidak akan saling berhimpitan karena pasti sudah diukur dengan jelas oleh para pengawas gudang.
Selain itu, rak tinggi juga bisa membuat penempatan produk tidak terlalu rendah atau bahkan menyentuh lantai. Sebab, mungkin saja bisa terinjak oleh orang lewat ataupun rusak karena ada banjir yang menerjang tempat tersebut.
5. Penggunaan Tempat Khusus
Untuk produk makanan ataupun minuman yang mempunyai jangka waktu konsumsi tertentu, diperlukan sebuah tempat khusus yang bisa digunakan. Sebab, ada beberapa produk yang membutuhkan kondisi tertentu, misalnya makanan nugget dan sosis.
Kedua jenis makanan tersebut membutuhkan tempat yang lebih dingin karena mereka akan mudah ‘jamuran’ ketika ditaruh di tempat yang lembab. Di sisi lain, ada juga produk yang harus ditaruh di tempat yang tidak terlalu dingin untuk menjaga suhu tetap stabil.
Itu dia beberapa cara untuk mengurangi produk rusak dalam sebuah bisnis. Ingat, produk rusak berbeda dengan produk cacat yang masih bisa diperbaiki dan dijual lagi kepada pelanggan. Jika kamu memiliki pengalaman tersebut, yuk sharing di kolom komentar di bawah ini.
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024