Pada tahun 2020 – 2045, Indonesia diklaim akan mengalami bonus demografi. Menurut Sensus Penduduk Antar Sensus (SUPAS), jumlah penduduk usia produktif Indonesia mencapai 185,22 juta jiwa atau sekitar 68,7% dari jumlah seperti dilansir dari Databoks Katadata.
Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi menjadi modal utama kemajuan ekonomi yang hendak dicapai pemerintah. Akan tetapi, jumlah yang masif tidak akan berarti tanpa dibarengi produktivitas yang baik serta skill-skill yang dibutuhkan saat ini.
Dengan begitu, masyarakat siap untuk berkontribusi bagi negara melalui pekerjaan mereka melalui berbagai aspek terutama segi ekonomi. Jenis-jenis skill yang dimiliki pun berbeda mengikuti perkembangan zaman yang ada. Untuk menjawab hal tersebut, tim Paper.id berkesempatan mewawancarai Sabrina Anggraini, Co-Founder dari Natuno Design Lab dan Puteri Indonesia Riau 2019.
Baca juga: Membedah arti manajemen dan peran pentingnya dalam bisnis
Mengenal definisi orang produktif serta skill yang harus dimiliki
Menurut Sabrina, seseorang yang produktif memiliki tujuan yang besar dan jelas. Dalam mencapainya, mereka harus memiliki resource yang mumpuni sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan begitu, ia tahu akan apa yang dituju guna membawa manfaat yang besar bagi dirinya dan masyarakat.
Dalam prosesnya, dibutuhkan 3 skill penting yang harus dimiliki untuk menunjang produktivitas seseorang seperti:
- Critical thinking
Semakin derasnya arus informasi yang bisa didapatkan di internet, setiap orang perlu memiliki skill critical thinking agar mampu menganalisis informasi yang didapat. Dengan begitu, mereka bisa terhindar dari hoax dan bias informasi. - Collaboration
Zaman sekarang, banyak yang menyebut bahwa kolaborasi menjadi sebuah skill yang perlu dimiliki. Setiap individu dituntut untuk berkolaborasi dengan individu lainnya dari bidang yang berbeda agar menghasilkan sesuatu yang inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. - Creative thinking
Setiap orang dianugerahi kreativitas yang membantu mereka dalam berbagai hal, termasuk pemecahan masalah. Hal ini tidak dimiliki oleh mesin, dimana mereka hanya diprogram sesuai dengan keinginan si pencipta. Karena itu, kreativitas bisa menjadi bekal utama manusia dalam meningkatkan produktivitas mereka.
Untuk mendapatkannya, membutuhkan upaya-upaya yang gigih serta waktu yang panjang dalam membentuk seseorang. Cari tahu cara menumbuhkan ketiga skill tersebut lewat penjelasan dibawah ini.
Baca juga: Menilik keterkaitan peran startup dalam mendukung tumbuh kembang UMKM di Indonesia
Cara menumbuhkan skill agar menjadi orang yang produktif
Dalam menumbuhkan ketiga skill diatas, membutuhkan banyak faktor yang turut mendukung perkembangan individu. Hal ini bergantung pada faktor internal dan eksternal. Faktor internal berkaitan dengan diri sendiri sedangkan faktor eksternal bergantung kepada lingkungan dimana seseorang tersebut bekerja dan berteman. Cara-cara yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
- Mindset yang baik
Hal mendasar yang harus dimiliki oleh setiap orang adalah mengenai mindset yang baik. Dengan begitu, mereka dapat mengatasi setiap tantangan yang ada baik ketika bekerja maupun dalam masalah lainnya. - Lingkungan yang positif
Berada di lingkungan yang positif memancing seseorang untuk berperilaku sesuai dengan tempat ia bertumbuh. Dengan begitu, hal ini akan menumbuhkan rasa ingin tahu seseorang dalam memecahkan sesuatu. - Keseimbangan antara praktek dan teori
Dalam bekerja, aplikasi teori dan praktek perlu seimbang. Dengan begitu, mereka bisa menghasilkan output yang bagus. Teori berfungsi sebagai ilmu pengetahuan yang dapat kita gunakan ketika mengimplementasi sesuatu. Tentunya, hal ini membutuhkan critical dan creative thinking yang mendalam agar kita tahu, langkah-langkah yang dibutuhkan dalam mengimplementasi sesuatu.
Dengan mengetahui hal-hal yang dibutuhkan, hal ini mampu mendukung seseorang untuk melatih diri menjadi lebih produktif dan memberikan dampak lebih positif kepada masyarakat terutama dalam pemecahan masalah-masalah yang terjadi.
Peran anak muda dalam memajukan ekonomi Indonesia
Sabrina menilai, anak-anak muda Indonesia zaman sekarang lebih aktif. Tapi, masih ada beberapa sisi yang harus dimiliki seperti pola pikirT-shape. Pola pikir ini membantu seseorang dalam memiliki pengetahuan dan skill yang luas dalam sebuah bidang.
Untuk mencapainya, hal ini membutuhkan research yang mendalam serta pengalaman yang banyak. Dengan begitu, anak-anak muda akan memiliki pengetahuan yang mendalam akan bidang pekerjaan yang mereka tekuni.
Tidak berhenti sampai disitu saja, mereka juga perlu mengembangkannya dalam berbagai hal. Salah satunya adalah dengan pemecahan masalah yang ada di masyarakat. Peran anak muda bisa terlihat dari pembentukan startup guna melahirkan solusi bagi masalah yang ada.
Hal ini tentunya memberikan kemudahan bagi masyarakat. Mereka perlu melihat masalah yang ada, target market kemudian melihat apakah business model yang ada bisa dijalankan dengan baik atau tidak.
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024