Mengutip MNews, Mada Aryanugraha, Business Development Manager Edi Rasyidi C-Financial Consultant (RCFC) menyampaikan bahwa cash flow (arus kas) adalah kunci penting keberlangsungan bisnis. Artinya, tanpa manajemen alur kas yang rapi, bisnis bisa jadi berantakan.
Terkadang, pebisnis baik yang baru maupun sudah berpengalaman lupa bahwa ini merupakan suatu hal yang penting dan wajib menjadi fokus. Jika terlalu lama tak sadar ada masalah dalam arus kas perusahaan, bisa-bisa dampaknya terasa ketika sudah terlambat, lho.
Oleh karena itu, yuk, luangkan waktu sesaat untuk mengevaluasi kondisi finansial bisnismu khususnya terkait cash flow ini bersama Paper.id! Dalam artikel ini, Paper.id akan memberikanmu beberapa tips untuk memastikan arus kas berjalan dengan baik. Simak poin-poinnya di bawah ini, ya!
Apa Itu Cash Flow?
Cash flow adalah kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki suatu bisnis, institusi, atau individu. Dari perspektif pebisnis, kamu harus mencatat hal ini untuk tahu uang masuk dan uang keluar selama periode tersebut. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui apakah bisnismu punya kondisi finansial yang cukup baik untuk memenuhi kebutuhan operasional agar bisa terus berjalan. Tentunya, menilai cash flow juga dapat memberimu gambaran apakah bisnis mengalami keuntungan atau kerugian. Dengan begitu, kamu pun dapat memproyeksikan kondisi bisnis di masa depan.
Apakah menilai cash flow sesederhana menilai dari keuntungan yang diperoleh per bulan? Ternyata tidak, lho. Ada beberapa hal yang perlu kamu nilai untuk tahu dengan baik kondisi keuangan bisnismu. Berikut adalah pembahasannya.
Baca Juga: Cash Flow yang Sehat dan Tidak, Dinilai dari Mana?
Cara Memastikan Arus Kas Berjalan dengan Baik
Ada 3 poin penting yang perlu kamu perhatikan untuk mengevaluasi kondisi keuangan perusahaan, yakni:
1. Evaluasi aktivitas operasi
Sebuah bisnis idealnya memiliki laporan aktivitas operasi. Dalam laporan ini dimuat informasi dana yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.
Menurut Badan Pemeriksa Keuangan RI, aktivitas operasi adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas dalam satu periode akuntansi. Dalam kata lain, ini adalah kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan perusahaan baik dengan cara menjual, menyewa, atau menggadaikan produk dan jasa. Contoh aktivitas yang dimaksud adalah pembelian persediaan, penjualan barang dan jasa, perlengkapan dengan umur di bawah setahun, utang kepada supplier, dan aktivitas lainnya.
Idealnya, aktivitas bisnis yang baik adalah yang mampu meningkatkan pendapatan perusahaan.
Sebaliknya, jika aktivitas bisnismu justru membuat perusahaan rugi, tentu ini merupakan aktivitas operasi yang kurang baik dan perlu dibenahi.
2. Cek aktivitas investasi
Laporan aktivitas investasi memuat arus kas masuk dan keluar terkait dengan aktivitas investasi perusahaan pada suatu periode. Contoh dari hal ini adalah pembelian atau penjualan aset tetap, penjualan investasi dalam bentuk sekuritas, pencairan dana cadangan, dan kegiatan investasi lainnya.
Jika bisnismu sudah membuat keputusan investasi yang tepat, tentu akan menghasilkan keuntungan secara finansial. Alias, modal yang dialokasikan untuk investasi tersebut bertumbuh jadi lebih tinggi nilainya. Sebaliknya, aktivitas investasi yang tidak sehat adalah yang tidak membawa keuntungan bagi bisnis.
3. Periksa aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan merupakan aktivitas yang berasal dari penambahan modal perusahaan. Cara menghitung arus kas dari aktivitas pendanaan adalah dengan memasukkan nilai pengurangan atau penambahan kas yang bersumber dari ekuitas pemilik atau kewajiban jangka panjang. Apa saja yang termasuk kategori tersebut? Contohnya adalah utang bank, penyetoran modal awal, obligasi, dan penerbitan saham.
Jika kamu sudah berhasil mengidentifikasi cash flow dengan meninjau tiga laporan aktivitas tersebut, sudah pasti keluar masuk dana bisnismu akan semakin jelas. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah mengidentifikasi aspek mana yang bisa diperbaiki agar finansial bisnis lebih stabil.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membaca dan Memahami Cash Flow Statement
Dampak Cash Flow Tidak Lancar
Secara umum, pasti kamu sudah tahu bahwa cash flow yang tidak lancar bisa membuat bisnis macet atau bahkan bangkrut. Akan tetapi, sebelum hal itu terjadi, kemungkinan besar bisnismu sudah akan merasakan dampak buruknya. Apa sajakah itu?
1. Operasional bisnis terhambat
Cash flow yang tidak lancar bisa membuat bisnismu sulit untuk beroperasi sehari-hari. Pasalnya, tanpa arus kas yang lancar, pasti akan sulit untuk memenuhi hal-hal yang bisnismu butuhkan untuk terus berjalan.
Misalnya, karena tidak ada uang yang siap untuk dikeluarkan, kamu jadi tidak mampu membeli bahan baku atau membayar supplier. Tanpa bahan baku, bagaimana bisnismu akan menghasilkan produk, ‘kan?
2. Kesulitan membayar supplier
Sebuah bisnis tentunya sangat bergantung pada supplier, bukan? Menjaga hubungan baik dengan mereka juga merupakan hal penting yang harus dilakukan dari waktu ke waktu. Salah satu cara melakukannya adalah memastikan pembayaran tepat waktu.
Jika cash flow buruk sehingga sulit menyediakan uang untuk pembayaran tepat waktu, tak heran jika supplier jadi kurang percaya untuk bekerja sama denganmu lagi, lho. Kalau terus terjadi, bisa-bisa kamu kehilangan semua relasi yang begitu penting untuk usahamu.
3. Bisnis sulit berkembang
Tanpa sumber daya yang cukup akibat manajemen cash flow yang buruk, bisa hampir dipastikan bisnismu akan sulit maju. Manajemen cash flow yang buruk dapat memberikan akibat jangka panjang bagi bisnis. Ibarat aliran darah, cash flow yang tersumbat bisa berakibat fatal. Aliran uang yang macet tentunya membuat dana operasional tidak berjalan maksimal.
Dengan begitu, kegiatan bisnis bisa berjalan tersendat. Selain itu, kamu tidak memiliki dana yang cukup untuk rencana pengembangan bisnis. Tentunya, ini menjadi sebuah hal yang buruk untuk rencana jangka panjang.
Oleh karena itu, mulai sekarang, selalu evaluasi cash flow-mu secara berkala, yuk! Kalau kamu tidak ingin kesulitan dalam mengelola cash flow bisnis, kamu bisa mencoba cara praktis dengan menggunakan fitur-fitur yang ada di Paper.id.
Mulai dari pencatatan persediaan, membuat invoice, bayar tagihan bisnis, hingga pencatatan keuangan yang simpel, semua bisa kamu akses dengan gratis.
Segera daftarkan bisnismu di Paper.id dan nikmati mengelola bisnis dengan lebih gampang sekarang! Klik tombol di bawah ini, ya.
Atau mau tahu lancar atau tidaknya cash flow bisnis kamu? Sebagai pemilik bisnis juga, penting banget lho buat tahu nilai CCC (Cash Conversion Cycle) dan menjaga cash flow tetap lancar. Dengan Paper.id, kamu bisa pantau semuanya dengan mudah, lho! Apalagi kamu tinggal masukin ke dalam kalkulator keuangan dengan mudah.
Cukup klik tombol di bawah ini dan masukkan data yang dibutuhkan ke dalam kalkulator keuangan online. Selamat! Sekarang kamu bisa menganalisis hasilnya dan dapatkan rekomendasi yang bermanfaat!
- Definisi General Supplier, Jenis-Jenisnya, Tugas Utama, dan Manfaat Bekerja Sama - Desember 13, 2024
- Pajak untuk Bisnis Online, Seperti Apa? - Desember 12, 2024
- Paper.id: 2025 Momentum Benahi Operasionalisasi Bisnis Melalui Transformasi Digital di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Global - Desember 12, 2024