Setiap perusahaan memiliki tipe transaksi jual beli masing-masing tergantung jenis perusahaannya. Ada banyak jenis perusahaan yang kita kenal, diantaranya ada B2B (Business to Business). Perusahaan B2B merupakan salah satu tipe perusahaan yang menjual produk atau jasa kepada bisnis lainnya.
Hal ini berbeda dari tipe transaksi pada umumnya karena penjual atau perusahaan biasanya menjual barang kepada konsumen. Karena itu, transaksi jual beli B2B berbeda dengan perusahaan B2C (Business to Consumer) pada umumnya.
Untuk itu, kita akan mengulas lebih dalam soal transaksi penjualan atau pembelian yang terjadi dalam perusahaan B2B yang bisa kamu simak dalam penjelasan dibawah ini.
Baca juga: Contoh bukti transaksi untuk perusahaan
Karakteristik transaksi jual beli B2B dan penjelasannya
Sebelum beralih ke transaksi jual beli B2B, kamu harus mengetahui karakteristik dari transaksi B2B. Berbeda dengan B2C, karakteristik B2B lebih menekankan kepada hubungan antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya dalam menjalankan transaksi yang bisa kamu lihat dalam penjelasan dibawah ini:
- Trading partners
Dalam hal ini, perusahaan akan bertukar informasi karena sudah saling percaya atau kenal. Informasi yang diberikan biasanya berbeda-beda tergantung kebutuhan dan tingkat kepercayaan dari masing-masing orang. - Pertukaran data secara berulang-ulang
Biasanya perusahaan yang satu dengan yang lainnya bisa melakukan pertukaran data secara berulang-ulang sesuai dengan kesepakatan yang telah terjalin. Misalnya, perusahaan A dan perusahaan B akan saling bertukar data berdasarkan standar yang sama atau yang telah ditentukan. - Peer to Peer
Model distribusi data bisa dikirimkan kepada dua pelaku bisnis. - Inisiatif
Salah satu pelaku bisnis bisa mengirimkannya secara langsung atau lebih dahulu sehingga tidak perlu secara bersamaan.
Klasifikasi transaksi jual beli B2B
Transaksi jual beli dalam perusahaan B2B terbagi dalam beberapa jenis. Berikut ada 4 jenis transaksi beserta penjelasannya:
- Systematic sourcing
Systematic sourcing merupakan transaksi jual beli antara kedua pihak perusahaan yang dilakukan dalam jangka panjang. Biasanya hal ini terjadi antara supplier dan pembeli (perusahaan). - Spot sourcing
Pembelian dalam spot sourcing terjadi secara spontan dan tidak berlangsung dalam waktu yang lama. Biasanya, hal ini terjadi saat sebuah perusahaan ingin membeli kebutuhan mereka secara mendadak. - Vertical exchange
Pertukaran biasanya terjadi dalam satu industri atau biasanya terjadi dalam sebuah segmen di industri. - Horizontal exchange
Transaksi ini terjadi ketika ada pertukaran atau penambahan barang yang terjadi dan dilakukan oleh beberapa industri yang berbeda-beda.
Baca juga: Tips memilih aplikasi invoice dan kwitansi gratis
Marketplace B2B
Transaksi jual beli tentu saja berkaitan dengan marketplace. Untuk meraup keuntungan, sebuah perusahaan harus tahu cara memasarkan produknya. Berikut 5 teknik marketplace B2B yang umum dilakukan.
- One-to-many: pasar yang dikelola oleh satu perusahaan (supplier) yang menyediakan barang-barang yang dibutuhkan oleh perusahaan lainnya. Biasanya supplier menyediakan katalog penawaran yang berisi harga dan produk yang ditawarkan.
- Many-to-one: pasar yang dikelola oleh banyak jenis perusahaan (supplier) untuk mendapatkan satu pembeli dalam sebuah tender.
- Some-to-many: marketplace ini terdiri dari beberapa perusahaan yang sejenis dengan menggabungkan produk-produk yang mereka punya kepada banyak pembeli.
- Many-to-some: perusahaan-perusahaan menggabungkan katalog-katalog barang mereka untuk menarik supplier agar mendapatkan harga yang lebih murah.
- Many-to-many: pasar yang dikelola perusahaan-perusahaan yang ada serta banyak perusahaan pembeli sehingga, memungkinkan terjadinya proses lelang yang berjalan secara dinamis.
Tantangan B2B dalam era digital
Era digital membawa perubahan dalam perusahaan B2B. Banyak perusahaan B2B berpindah ke dunia digital untuk memperbesar target pasar mereka. Tidak hanya target pemasaran saja, hal ini juga berdampak pada cara kerja mereka. Kini kinerja perusahaan lebih bersifat otomatis dan komputerisasi. Hal ini dapat dilihat dari operasional keuangan perusahaan karena, mereka lebih memilih menggunakan berbagai macam software akuntansi untuk kinerja yang lebih efisien dan praktis.
Diantara software akuntansi yang muncul, software Paper.id merupakan salah satu software unggulan yang dapat membuat kinerja kamu lebih mudah dan efisien. Software ini menyediakan berbagai macam fitur mulai dari pembuatan invoice, kwitansi, surat jalan, buku kas, dan hal lainnya. Semuanya telah terintegrasi dan otomatis.
Apa saja keuntungan yang didapat dengan menggunakan Paper.id?
- Semuanya telah terintegrasi dengan iOS dan Android
- Memiliki fitur bukti transaksi yang lengkap untuk keperluan operasional perusahaan kamu (invoice, kwitansi, surat jalan, quotation, purchase order, dan lainnya).
- Pembuatan laporan keuangan secara mudah. Tidak ada lagi proses pembuatan secara manual karena semuanya telah terhitung secara otomatis. Kerja lebih mudah dan kamu bisa mengecek keuangan kamu kapanpun dan dimanapun serta keuntungan yang lebih banyak lagi.
- Di desain dengan simple dan mudah digunakan terutama bagi mereka yang tidak memahami akuntansi.
Semuanya tersedia dalam satu software. Kerja lebih mudah, praktis, dan murah dengan Paper.id! Paper.id! Tersedia untuk versi Web dan Android. Lebih dari 15.000 UKM telah merasakan kemudahannya. AYO GUNAKAN PAPER DAN RASAKAN KEMUDAHANNYA SECARA GRATIS DENGAN KLIK LINK DIBAWAH INI!
- Product Update: Langsung Konversi Invoice dari Accurate ke Paper.id, Kelola Dokumen Makin Lancar! - Oktober 28, 2024
- Perbedaan Faktur dan Invoice dalam Bisnis, Apa Saja? - Oktober 23, 2024
- Kenali AP & AR Automation yang Mampu Tingkatkan Bisnis Lebih Pesat - Oktober 23, 2024