Data Bank Indonesia menunjukkan adanya kenaikan dalam transaksi toko online di Indonesia (e-commerce Indonesia) secara drastis sebesar Rp. 77,766 triliun Rupiah. Angka tersebut naik 151% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.
Angka tersebut diprediksi akan terus naik karena, tingginya tingkat konsumsi masyarakat. Pada Januari 2019, angka transaksi toko online sudah mencapai angka Rp. 8,204 triliun, naik sebesar 135,8% dibandingkan Januari 2018 lalu menurut data Bank Indonesia.
Baca juga: Metode cashless bisa menarik pelanggan, fakta atau hoax?
Tingginya angka tersebut membuktikan bahwa perkembangan toko online di tanah air sudah berkembang dengan pesat. Semuanya turut dipengaruhi oleh kemajuan internet yang semakin mudah dijangkau oleh semua orang di berbagai daerah di Indonesia.
Perkembangan yang begitu pesat tidak lepas dari banyak hal. Berikut perkembangan dan pengaruh dari toko online yang ada di Indonesia.
Sejarah dan perkembangan toko online di Indonesia
Dilansir dari berbagai sumber, awal mula toko online di Indonesia dimulai pada tahun 1994 saat Indosat menjadi internet service provider pertama di Indonesia sekaligus memberikan koneksi internet bagi seluruh masyrakat. Koneksi internet itu bisa dimanfaatkan sebagai jalan bagi kebanyakan orang untuk berjualan.
Cikal bakal toko online baru muncul di tahun 1999 saat Andrew Darwis mendirikan sebuah forum bernama Kaskus yang juga menjadi forum jual beli. Selanjutnya, Bhinneka.com berdiri dan menjadi tempat jual beli juga di tanah air.
Menyadari pertumbuhan transaksi online yang berkembang dengan cepat, pemerintah Indonesia akhirnya memutuskan untuk membuat draft UU e-commerce. 4 tahun berselang, Tokobagus.com berdiri. Ekosistem toko online yang semakin banyak membuat Doku diluncurkan sebagai layanan uang elektronik.
2 tahun kemudian, Tokopedia berdiri. Hype e-commerce berhembus dengan kencang saat Go-jek didirikan pada tahun 2010 sebagai layanan transportasi online serta didirikannya Bukalapak. Hingga kini, Tokopedia dan Go-jek terus berinovasi dan telah menjadi perusahaan yang memiliki pengaruh besar pada ekonomi tanah air.
Mulai bermunculan perusahaan-perusahaan e-commerce yang bergerak di berbagai bidang seperti Tiket.com yang berdiri pada tahun 2011. Setahun kemudian, giliran Traveloka dan idea yang berdiri serta diadakannya Harbolnas (Hari Belanja Online Nasional).
Kemajuan E-commerce Indonesia Hingga Sekarang
Di tahun 2014, Tokopedia mencetak sejarah dengan mendapatkan kucuran dana sebesar US$ 100 juta dan menjadi yang terbesar dalam sejarah e-commerce. Namun, rekor ini dikalahkan juga oleh Tokopedia pada tahun 2017.
Dalam sejarahnya, ada banyak pemain baru atau lama yang berseliweran di dunia e-commerce Indonesia. Di tahun 2015, Tokobagus dan Berniaga memutuskan untuk melebur menjadi satu dibawah nama OLX yang berfokus pada jual beli barang second.
Hingga kini, sudah tidak terhitung ada berapa banyak e-commerce atau layanan uang elektronik yang muncul. Pertumbuhan mereka diprediksi akan terus bertumbuh hingga angka yang sangat tinggi sehingga mendukung bertumbuhnya ekosistem ekonomi digital di Indonesia.
Pengaruh toko online di Indonesia terhadap sektor ekonomi
Ada banyak toko online di Indonesia yang berkembang dengan kencang dan memberikan pengaruh terhadap berbagai macam aspek termasuk sektor ekonomi. Data analisis Ernst & Young menunjukkan bahwa bisnis online di Indonesia berkembang sebesar 40% setiap tahunnya. Bisnis online tersebut didominasi oleh pelaku UMKM.
Mantan Menkominfo Indonesia, Rudiantara menyebutkan bahwa bukan tidak mungkin jika sektor UMKM akan menjadi roda penggerak ekonomi utama mengingat, pertumbuhannya semakin pesat diikuti oleh kemajuan ekonomi online.
Hal ini turut dibuktikan lewat keseriusan Presiden Jokowi dalam sektor ekonomi digital. Penunjukan Nadiem Makarim, Wishnutama, dan Erick Thohir sebagai Menteri dipercaya bisa membawa hal baru dalam dunia perekonomian Indonesia terutama ekonomi digital.
Efek ekonomi digital terhadap 3 faktor vital pada ekonomi Indonesia
Sejak awal hingga sekarang, pertumbuhan e-commerce membawa banyak pengaruh terutama pada 3 bagian penting di perekonomi Indonesia, lapangan pekerjaan, tingkat belanja masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi daerah yang akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan dibawah berdasarkan data McKinsey & Company pada Agustus 2018 seperti dilansir dari Wartaekonomi.
- Membuat lapangan pekerjaan lebih luas
Diperkirakan, sudah ada sekitar 4 juta tenaga kerja yang bekerja di bidang e-commerce pada tahun 2018. Di tahun 2022, angka tersebut diprediksi akan naik dan merangkul lebih banyak orang, sekitar 26 juta orang atau 20% angkatan kerja tanah air. Hal ini juga dipengaruhi adanya sejumlah toko yang mulai beralih dari offline ke online. - Tingkat belanja yang lebih efisien
Tingkat pembelanjaan masyarakat di tahun 2018 tercatat melambung tinggi. Bank Indonesia mencatat tingkat pembelanjaan masyarakat Indonesia mencapai 2,92 miliar Indonesia. Meski demikian, hal tersebut tak lantas membuat masyarakat boros karena, mereka bisa lebih hemat. Belanja online yang minim biaya operasional membuat ongkos belanja lebih murah sehingga, baik pembeli maupun penjual merasakan manfaat positif yang ada. - Pertumbuhan ekonomi daerah
70% transaksi online masih didominasi oleh 4 kota besar di Indonesia, Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Semarang. Namun, tren menunjukkan adanya pertumbuhan jumlah toko online di sejumlah daerah di Indonesia sehingga memicu pertumbuhan ekonomi secara positif. Hal ini ditunjukkan lewat transaksi dari 2013-2017 yang meningkat di 3 wilaya Indonesia lainnya, Sulawesi Utara, Kalimantan Utara, dan Papua. Penetrasi internet dan meningkatnya daya beli masyarakat disebut-sebut sebagai 2 alasan utama mengapa ekonomi daerah bisa bertumbuh dengan pesat.
Toko online sebagai tonggak perekonomian nasional
Ada 3 hal yang menjadi kunci penting mengapa ekonomi tanah air bisa berkembang dengan pesat, internet, generasi milenial dan teknologi. Internet menjadi sebuah kendaraan dan teknologi seperti bahan bakar yang siap mendukung generasi milenial sebagai pengendaranya.
Tak pelak, pertumbuhan e commerce dan start up di Indonesia sangat kencang. Menurut laporan e-Conomy yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain & Company, Indonesia masih tercatat sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi di Asia Tenggara.
Baca juga: E-payment, penting atau tidak buat UMKM?
Ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan mendekati 40 miliar Dollar AS dan meningkat menjadi 133 miliar dollar AS pada tahun 2025. Angka tersebut naik sebanyak 30 persen dari angka yang telah diprediksi sebelumnya seperti dilansir dari Kompas.
Sistem Pembayaran Digital Sebagai Pendukung Utama
Untuk mendukung hal tersebut, ada banyak hal yang dibangun dan berhubungan dengan infrastruktur ekonomi digital seperti sistem pembayaran. Digital Payment menjadi sistem utama yang diadopsi oleh banyak pelaku usaha untuk toko mereka.
Sistem pembayaran tanpa uang kartal tersebut digemari oleh masyarakat karena kepraktisan dan kemudahannya. Orang-orang tinggal membayaranya lewat gawai yang mereka punya dan pembayaran selesai dalam sekejap.
Hal ini juga diikuti oleh pelaku UMKM di tanah air dengan mencari sistem pembayaran yang tepat sebagai penunjang usaha mereka. Sebagai alat pembayaran yang bisa digunakan oleh segala jenis tipe usaha, Paper.id bisa menjadi partner terbaik dalam mengelola keuangan bisnis Anda.
Berbekal fitur invoice, inventaris, dan accounting, Anda bisa melakukan penagihan, pembukuan dan manajemen inventaris dengan lebih mudah dan terorganisir secara digital. Yang terbaru, Paper memiliki portal pembayaran digital bernama PayPer.
PayPer sudah terintegrasi dengan fitur lainnya sehingga, laporan akan otomatis tercatat dan ada daftar histori pembayaran yang bisa diakses baik oleh pelaku usaha maupun pelanggan. Karena itu, semuanya transparan, aman dan nyaman.
Bergabunglah bersama 100.000 lebih pengusaha yang telah menggunakannya dan DOWNLOAD GRATIS DISINI SEKARANG!
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024