Kalian pernah mendengar Shrinkflation gak? Pasti belum kan, tapi pernah gak, pas kamu makan coklat atau biskuit, kamu merasa ukurannya lebih kecil dari ukuran biasanya? Atau, biskuit yang biasanya ditaburi banyak chocochips, sekarang hanya ada satu atau dua chocochips aja.

Nah, hal ini bukan kesalahan yang tidak disengaja. Ternyata, trik ini dikenal sebagai shrinkflation, salah satu trik cerdas yang dilakukan oleh produsen dalam mengurangi ukuran atau rasa yang ada pada sebuah produk. Ternyata, teknik ini bukan lagi hal yang baru, karena kerap dilakukan oleh banyak produsen dalam mengurangi biaya produk.

Kali ini, Paper.id akan membahas lebih dalam soal shrinkflation dan hal-hal apa saja yang dilakukan oleh produsen untuk tetap menjaga kualitas produk dengan teknik ini.

Baca juga: Keuntungan menerapkan pembayaran bagi customer bisnis Anda

Shrinkflation, teknik untuk menjaga kualitas produk di tengah naiknya bahan baku

Meski angka COVID-19 tidak setinggi beberapa bulan yang lalu, ekonomi dunia masih berada dalam tahap pemulihan. Harga barang masih cukup tinggi & memaksa para produsen untuk memutar otak agar menjaga harga produk tetap aman, meskipun harga bahan baku tinggi.

Salah satu cara yang dilakukan adalah, shrinkflation. Teknik ini dikenal sebagai teknik untuk mengurangi ukuran produk atau mengurangi bahan baku yang digunakan pada produk. Hal ini biasanya dilakukan karena tingginya harga bahan baku yang ada tanpa harus menaikkan harga jual produk.

Dilansir dari Katadata, teknik ini bukan lagi teknik baru, karena para produsen sudah mengetahui cara ini dan melakukannya saat harga bahan baku sedang tinggi-tingginya. Dengan begitu, mereka tetap bisa berjualan.

Sejatinya, ada cara lainnya yang bisa dilakukan agar tetap bisa menjaga kualitas dan ukuran produk, meski harga bahan baku sedang tinggi, bayar dengan kartu kredit. Dengan begitu, bahan baku tetap bisa dibeli dan dibayar di bulan depan. Apalagi, kamu bisa bayar dengan Paper.id, karena kamu bisa bayar pakai metode apa saja, termasuk kartu kredit, walaupun supplier tidak menyediakannya!

Selain itu, kamu juga bisa mempermudah pelangganmu dalam membayar juga lho lewat berbagai metode, termasuk kartu kredit juga! Yuk rasakan kemudahan ini gratis dengan klik tombol di sini!

Jenis-jenis shrinkflation yang kerap dilakukan

Ada 2 jenis shrinkflation yang biasanya dilakukan, mengurangi ukuran produk atau mengurangi kualitas dari produk yang dibuat. Yang paling kerap dilakukan, adalah dengan mengecilkan ukuran produk. Tujuannya, konsumen tidak terlalu menyadari ukuran produk. Yang penting kualitas produk tetap terjaga, meskipun produknya sebenarnya lebih kecil dari yang ada.

Teknik ini dipercaya bisa meningkatkan marjin operasional sekaligus menurunkan biaya produksi dengan volume penjualan yang sama. Apalagi, pandemi COVID-19 yang sempat menerpa banyak perusahaan, membuat mereka harus mengurangi jumlah tenaga kerja yang ada.

Baca juga: Kartu kredit untuk modal bisnis online emang bisa?

Salah satu perusahaan terkenal yang juga sudah merasakan manfaatnya adalah, Mondelez International. Pada tahun 2021, Mondelez berhasil menaikkan keuntungannya hingga 21% lewat teknik ini. Selain itu, rival Coca Cola, Pepsi juga berhasil meraup keuntungan secara signifikan sebesar 128% pada kuartal 1 2022.

Meski demikian, ada beberapa perusahaan yang membuka rahasia ini ke publik, sedangkan ada juga yang tidak berani untuk membukanya. P&G sempat berkata jujur, kalau mereka tidak membocorkan hal tersebut, karena mereka yakin konsumen tidak terlalu jeli melihat adanya penyusutan ukuran produk atau pengurangan kualitas barang yang mereka konsumsi.

Namun, ada juga yang memutuskan untuk terbuka agar mereka bisa tetap mendapatkan kepercayaan dari publik seperti Domino Pizza. Perusahaan pembuat pizza asal Amerika tersebut sempat melakukan pengurangan kuantitas makanan, karena harga ayam yang naik.