Lebaran merupakan momen yang paling dinanti oleh umat Muslim. Mereka merayakan hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Tidak hanya Umat Muslim saja, momen ini juga kerap ditunggu oleh para pebisnis.
Bagi setiap pengusaha, terutama bagi mereka yang bergerak di online, liburan Lebaran menjadi waktu yang tepat bagi mereka untuk meningkatkan penjualan melalui promo-promo menggiurkan yang dapat menarik pelanggan.
Sayangnya, pandemi COVID-19 yang masih melanda Indonesia membuat bulan Lebaran ini bersifat berbeda. Tradisi mudik yang biasanya dilakukan, tidak bisa dilakukan karena mematuhi himbauan pemerintah untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19.
Bisnis tanah air pun sedang lesu. Hal ini mendorong sejumlah pengusaha menelurkan sejumlah inovasi baru agar bisnis mereka tetap bertahan selama pandemi berlangsung. Lantas, apa yang harus dilakukan pengusaha menjelang Lebaran di tengah pandemi ini?
Baca juga: Mereka yang untung atau buntung di tengah pandemi
Analisis keadaan pasar
Dalam situasi ini, Anda perlu menganalisis keadaan pasar. Pandemi ini telah mengubah kebiasaan hidup masyarakat. Dengan begitu, kebiasaan hidup mereka berubah drastis terutama kebiasaan belanja mereka. Social distancing dan physical distancing memaksa orang-orang untuk tetap berada di rumah dan mengandalkan marketplace untuk berbelanja.
Para pengusaha dituntut untuk bergerak cepat dengan membuat inovasi baru dari banyak segi seperti pelayanan, produksi, transaksi, pemasaran, dan sebagainya. Analisis yang kritis mampu melahirkan kesimpulan yang mendalam akan langkah-langkah apa yang harus dilakukan oleh seorang penguasa. Bagaimana menganalisa keadaan pasar?
- Perusahaan perlu mendiskusikan ulang mengenai gagasan-gagasan baru yang bisa dilakukan. Tentunya, hal ini dibuat berdasarkan keadaan yang sedang terjadi di saat itu.
- Tengok apa yang dilakukan oleh competitor. Kebiasaan ATM (Amati-Tiru-Modifikasi) bisa membantu perusahaan Anda dalam menilai langkah competitor yang tepat dan bisa dimodifikasi untuk menjadi strategi Anda.
- Anda bisa menanyakan kepada konsumen melalui customer service. Hubungi mereka satu-persatu sehingga, Anda bisa mengetahui apa yang sedang terjadi dan mendapatkan insight terkait apa yang harus dilakukan.
Dengan menerapkan ketiga langkah diatas, perusahaan Anda bisa mendapatkan insight terkait apa saja yang terjadi dan membuat solusi terkait hal tersebut.
Baca juga: Peluang bisnis yang akan muncul setelah wabah COVID-19
Evaluasi perusahaan Anda dan ganti kebiasaan lama
Dalam keadaan yang baru, Anda juga harus mengevaluasi keadaan perusahaan. Setelah menganalisa keadaan pasar, Anda sudah tahu akan langkah apa saja yang perlu dilakukan, salah satunya adalah dengan mengevaluasi dan mengganti kebiasaan lama dari perusahaan Anda.
Physical distancing memaksa orang untuk berada di rumah saja sembari melakukan pekerjaan mereka. Dukungan dari software seperti Slack, Asana, Whatsapp, Zoom dan Google Meet bisa membantu agar komunikasi selama bekerja tetap terjaga.
Untuk urusan piutang usaha, serahkan kepada Paper.id. Dengan fitur Order dan Invoice, Anda dapat membuat penawaran dan langsung dijadikan invoice hanya dengan sekali klik. Setelah itu, tinggal kirim melalui Whatsapp/SMS/Email tanpa biaya tambahan.
Anda juga dapat melihat laporan keuangan Anda secara langsung lewat fitur laporan di Paper.id. Dengan begitu, Anda dapat memantau keuangan perusahaan Anda kapan saja. Hal ini juga mencegah terjadinya human error. Tertarik untuk menggunakannya? Silahkan klik disini untuk melihat paket-paket penawaran Paper.id. Jika ingin mendaftar langsung, silahkan klik link diatas, maka, Anda bisa langsung menggunakan software Paper.id tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024