Pandemi Covid-19 membuat perubahan besar pada kehidupan masyarakat sehari hari. Pada masa pandemi ini semua orang dituntut untuk melakukan semua kegiatan dari rumah. Menurunnya daya mobilitas masyarakat akibat pandemi virus corona (Covid-19) ini juga berimbas pada transaksi via electronic data capture (EDC).
Kita ambil contoh pada pemenuhan kebutuhan sehari hari, pada masa normal biasanya orang akan mengunjungi toko atau supermarket guna untuk membeli barang-barang kebutuhan pokok, tetapi hal tersebut sudah jarang dilakukan di masa pandemi ini, masyarakat lebih memilih berbelanja secara online. Hal ini berdampak besar pada transaksi yang menggunakan kartu debit melalui mesin EDC. Dampak inilah yang membuat transaksi mesin EDC menjadi lesu.
Baca juga: Bayar invoice Paper.id makin mudah dengan QRIS
Tingkat penurunan penggunaan mesin EDC selama pandemi
Sebelumnya, beberapa bank telah mencatatkan penurunan volume transaksi kartu kredit sekitar 10-30% sejak awal tahun. Penurunan transaksi uang tunai melalui EDC yang sifatnya face to face tersebut juga terjadi seiring dengan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ). Di sebutkan transaksi tunai di EDC juga semakin menurun pada Maret 2020 yang tumbuh -20,7% dengan nilai Rp 231 miliar dan di bulan April semakin turun -45,5% dengan nilai Rp125 miliar.
Khususnya transaksi melalui EDC mulai terjadi penurunan sejak diumumkannya kegiatan belajar di rumah dan juga work from home (WFH) oleh pemerintah. Dengan situasi tersebut membuat pihak bank juga seakan tidak kehabisan akal menemukan ceruk bisnis baru.
Misalnya dengan mengalihkan metode transaksi dari penggunaan mesin EDC ke e-commerce, dan percepatan implementasi merchant-merchant online dalam rangka menggenjot transaksi e-commerce. Hal itu ditunjukan dengan meningkatnya transaksi secara digital payment yang terus mengalami peningkatan.
Baca juga: 4 jenis digital payment yang populer di Indonesia
Kehadiran digital payment sebagai solusi pembayaran
Digital payment seakan akan hadir sebagai solusi yang dibutuhkan masyarakat. Hal itu sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang membutuhkan pembayaran cepat dan aman di masa pandemi ini. Dengan digital payment dapat membawa angin segar bagi perbankan, di tengah lesunya transaksi menggunakan mesin EDC.
Dengan kondisi masyarakat yang memilih untuk tetap di rumah menyebabkan timbulnya pembelian digital untuk keperluan sehari-hari, seperti membeli makanan dan minuman, dan lain sebagainya. Hal ini secara otomatis juga akan mendorong masyarakat melakukan pembayaran secara digital.
Salah satu digital payment yang dibuat guna mendukung transaksi di masa pandemi yaitu QRIS. Umumnya QRIS dirancang oleh pemerintah yaitu Bank Indonesia (BI) bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) serta didukung oleh working group dari beberapa PJSP sebagai pemersatu untuk semua aplikasi pembayaran yang menggunakan QR.
Hal ini merupakan langkah tepat BI untuk merespons munculnya berbagai QR Code dari masing-masing PJSP yang memiliki standar berbeda. Apalagi dalam situasi pandemi seperti saat ini, seharusnya adaptasi masyarakat untuk menggunakan QRIS akan lebih cepat. Dalam kurun waktu satu tahun setelah diluncurkan pada 17 Agustus 2019, QRIS terus berkembang secara masif.
Masyarakat pun diuntungkan karena dengan QRIS bisa melakukan transaksi finansial di mana saja dan kapan saja tanpa perlu membawa uang tunai. QRIS juga diklaim dapat memudahkan penggunanya untuk bertransaksi dengan sumber dana yang beragam, mulai dari kartu debit, e-money hingga wallet, jadi tidak perlu repot top up dan transfer dana.
Solusi ini juga turut hadir di Paper.id. QRIS menjadi salah satu jenis metode pembayaran yang ada di digital payment Paper.id. Dengan begitu, Anda bisa memberikan kebebasan bagi pelanggan Anda untuk memilih metode sesuai keinginan. Selain QRIS, masih ada yang lain seperti Tokopedia, OVO, VA, dan kartu kredit. Yang terpenting, setiap transaksi yang ada akan tercatat langsung dan bisa Anda cairkan dengan cepat dan aman. Gunakan digital payment Paper.id sekarang dan rasakan kemudahannya dengan mendaftarkan diri Anda gratis disini!
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024