Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, pasti ada cara menuju kesuksesan, salah satunya mengelola persediaan dengan cara menghitung inventory turnover (perputaran persediaan) yang lebih efektif. Sebab, persediaan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit bisa memberikan dampak negatif terhadap bisnis kamu, lho!
Kenapa begitu? Pengelolaan stok yang tidak baik bisa mengakibatkan biaya yang tinggi, yang ujungnya akan berakibat memperlambat cash flow bisnis kamu, serta akan mempengaruhi kinerja operasional secara keseluruhan. Nggak mau, kan?
Mungkin kamu bertanya, “Jadi, gimana cara praktis menghitung inventory turnover?”. Eitts, tenang! Berikut cara praktis menghitung inventory turnover dengan mudah dan dijamin efektif! Simak penjelasannya di bawah, ya!
Tentukan Periode Waktu
Tentukan terlebih dahulu waktu yang akan kamu gunakan dalam menghitung inventory turnover. Biasanya sih, periode yang digunakan berkisaran dalam satuan bulan, tetapi kamu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis kamu.
Misalnya, kamu memilih menghitung dalam satu bulan. Berarti kamu harus menghitung nih total penjualan bersih dan nilai rata-rata persediaan selama satu bulan penuh untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai efisiensi pengelolaan persediaan.
Namun, misal bisnis kamu mengalami fluktuasi penjualan yang signifikan, kamu bisa memilih periode waktu yang lebih pendek, misalnya triwulan atau semester, agar lebih akurat. Intinya, sesuaikan periode waktu dengan kebutuhan dan karakteristik bisnis kamu, ya!
Hitung Total Penjualan Bersih
Sederhananya, rumusnya begini:
Total Penjualan Bersih = Total Pendapatan Penjualan – Diskon Penjualan – Pengembalian Penjualan – Potongan Harga Lainnya.
Jika kamu memilih periode waktu untuk menghitung inventory turnover dalam satu tahun, berarti kamu harus menghitung total penjualan selama satu tahun. Biar akurat, kamu bisa mengacu pada laporan keuangan bisnis kamu.
Baca juga: Cara Praktis Menghitung Biaya Produksi dalam Bisnis, Efisien!
Tentukan Nilai Rata-rata Persediaan
Pastikan nilai persediaan yang digunakan mencakup semua jenis persediaan yang relevan ya, seperti barang jadi, bahan baku, atau produk dalam proses, agar hasil perhitungannya lebih akurat. Nah, berikut ini rumusnya:
Nilai Rata-rata Persediaan = (Nilai Persediaan Awal + Nilai Persediaan Akhir) / 2
Hitung Inventory Turnover
Jika sudah menentukan periode waktunya, sudah tahu total penjualan bersih, dan nilai rata-rata persediaannya. Sekarang, kamu hitung inventory turnover menggunakan rumus ini:
Inventory Turnover = Total Penjualan Bersih / Nilai Rata-rata Persediaan
Angka nilai rata-rata inventory turnover sebenarnya bisa bervariasi tergantung pada industri, ukuran bisnis, dan faktor lainnya. Namun, umumnya rata-rata inventory turnover yang dianggap baik biasa berkisaran 4 hingga 8.
Jika angka bisnis kamu berada di bawah angka rata-rata itu, berarti menunjukkan adanya persediaan yang terlalu besar atau lambatnya penjualan. Sebaliknya, jika berada di atas angka rata-rata, artinya menunjukkan adanya persediaan yang terlalu kecil atau tingkat penjualan yang tinggi.
Contoh Kasus
Misalnya, kamu punya toko pakaian yang akan menghitung inventory turnover selama satu tahun dari 1 Januari 2023 hingga 31 Desember 2023. Selama periode ini, total pendapatan penjualan adalah Rp 500.000.000.
Selama periode itu juga, tercatat sebagai berikut:
- Diskon penjualan = Rp 10.000.000
- Pengembalian penjualan = Rp 5.000.000
- Potongan harga lainnya = Rp 2.000.000
Maka, total penjualan bersihnya sebesar =
Rp 500.000.000 – Rp 10.000.000 – Rp 5.000.000 – Rp 2.000.000
= Rp 483.000.000
Sementara itu, pada awal periode, toko kamu punya nilai persediaan mencapai Rp 80.000 dan pada akhir periode adalah Rp 120.000.000. Dengan demikian, nilai rata-rata persediaan selama setahun sebagai berikut:
Nilai rata-rata persediaan = (Rp 80.000.000 + Rp 120.000.000) / 2
= Rp 100.000.000
Sekarang, kamu bisa menghitung inventory turnover-nya, sebagai berikut:
Inventory turnover = Rp 483.000.000 / Rp 100.000.000
= 4,83
Nah, berarti inventory turnover toko pakai kamu adalah 4,83. Ini artinya persediaan berputar sekitar 4,83 kali selama satu tahun.
Baca juga: Bisnis Kamu Profit atau Tidak? Cek Cara Mudah Hitungnya di Sini!
Itu dia cara praktis menghitung inventory turnover dengan mudah yang dijamin efektif. Perlu diingat ya bahwa setiap bisnis memiliki inventory turnover. Karena itu, apabila kamu ingin melakukan perbandingan dengan kompetitor, pastikan bisnisnya bergerak dalam industri yang sama.
Yuk kelola persediaan jadi lebih praktis pakai Paper.id! Gunakan stock opname dan kamu bisa menghitung selisih dari produk kamu pada fisik dan pada sistem. Fitur ini akan membantu kamu mencatat masuk keluarnya barang persediaan dalam bisnis kamu. Jadi, lebih mudah, kan?
Eitts, tidak hanya itu! Sebagai platform penagihan dan pembayaran, di Paper.id juga kamu bisa kelola invoice dan pembayaran bisnis kamu secara digital, simpel, otomatis, dan tentunya gratis!
Ayo daftarkan segera bisnismu dan dapatkan kemudahan mengelola bisnis jadi lebih praktis dengan klik tombol di bawah ini. Buruan!
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024