E-commerce adalah kegiatan untuk menjual, menyebarkan, dan memasarkan sebuah produk yang dilakukan melalui jaringan internet lewat televisi, internet dan juga hal lainnya. Hal ini telah menjadi hal yang lazim dilakukan di zaman sekarang.
Di era digital yang semakin canggih seperti ini membuat semua hal menjadi lebih mudah dan cepat dengan perkembangan teknologi yang ada. Berbeda halnya di era tradisional, dimana para konsumen masih harus berjalan ke toko atau mall terdekat untuk memenuhi kebutuhannya, diera modern ini, konsumen dapat dengan mudah mendapatkan barang-barang kebutuhan mereka.
Mereka dengan mudah mendapatkan suatu barang yang hendak mereka beli dengan mengklik smartphone-nya untuk berbelanja online. Oleh karena itu sekarang ini banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa penyedia layanan internet untuk menunjang kegiatan usahanya serta dalam manajemen operasional di perusahaan.
Baca juga: Fungsi management logistic untuk memperlancar arus supply chain
Adapun keuntungan dari usaha e-commerce ini antara lain :
Jangkauan yang luas
Dengan memanfaatkan jaringan internet, Anda sudah bisa memasarkan produk atau jasa kepada konsumen kapanpun dan dimanapun.
Tidak dibatasi oleh waktu
Pada usaha e-commerce waktu beroperasi selama 24 jam setiap hari, tetapi biaya untuk mendukungnya pun akan sangat besar. Melalui internet, pembeli tetap dapat mengakses dan membeli dari toko walaupun Anda tertidur lelap.
Biaya yang lebih murah
Biaya operasional usaha online lebih rendah dibandingkan toko berbentuk bangunan. Pada usaha e-commerce pelaku usaha tidak perlu memikirkan gaji karyawan, sewa bangunan, serta ongkos listrik. Dan dalam pemasaran barang juga jauh lebih menguntungan karena pelaku usaha tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk melakukan promosi.
Keberhasilan usaha e-commerce tidak luput dari dukungan rantai pasokan yang terkoordinasi dengan baik, sehingga produk dapat tersalurkan langsung ke tangan konsumen. Namun, kemudahan ini dapat dengan mudah hilang apabila rantai pasokan terganggu, misalnya jika terjadi bencana alam atau pandemi global seperti COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.
Pada masa pandemi ini, banyak produsen atau pelaku usaha yang mengkhawatirkan akan dampak yang ditimbulkan pandemi COVID-19 dapat membuat rantai pasokan terganggu. Pandemi COVID-19 ini menyebabkan perubahan besar bagi rantai pasokan setiap sektor bisnis tanpa terkecuali rantai pasokan pada bidang e-commerce. Mulai dari produk kebutuhan sehari-hari seperti pangan & sandang, hingga kebutuhan-kebutuhan produksi juga mengalami kelangkaan karena terganggunya rantai pasokan.
Baca juga: Bagaimana supply chain management dapat membantu interkoneksi berbagai jenis bisnis
Apa yang Membuat Rantai Pasokan Terganggu?
Supply Chain Management adalah jaringan yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan proses berubahnya bahan baku menjadi sebuah produk. Rantai pasok sangat memerlukan koordinasi untuk semua tindakan-yang akan dilakukan untuk meningkatkan keuntungan dan memperhitungkan dampak yang akan terjadi. Rantai yang saling mengikat satu sama lain ini dapat mengalami keterlambatan dan juga ketidak efisienan terlepas dari di mana gangguan itu terjadi.
Jenis-Jenis Gangguan Rantai Pasok
Tidak semua gangguan rantai pasok memiliki dampak yang sama. Seperti pada saat sekarang ini, gangguan rantai pasok yang terjadi adalah gangguan berskala global yang berdampak pada ketersediaan bahan baku produksi. Banyak pelaku usaha yang memilih mundur dari usaha yang telah di bangun beberapa tahun lalu.
Berikut adalah jenis gangguan yang sangat mempengaruhi rantai pasok dan juga usaha anda:
- Pandemi
- Bencana Alam
- Masalah Produk
Selain gangguan rantai pasok, terdapat hambatan – hambatan yang mempengaruhi Rantai pasok usaha E-commerce antara lain seperti :
- Hambatan Intensif
Pada hambatan intensif terjadi ketika tahapan intensif berbeda sehingga mengurangi keuntungan yang diperoleh rantai pasok, seperti fungsi lokal dan insentif terstruktur.
- Hambatan Operasional
Hambatan ini terjadi dalam kegiatan penempatan dan pengisian pesanan yang mengarah pada peningkatan variabilitas. Saat perusahaan memesan ukuran lot dalam jumlah yang lebih banyak dibanding ukuran lot saat munculnya permintaan, maka variabilitas pesanan meningkat.
- Hambatan Harga
Hambatan ini muncul saat kebijakan harga untuk produk menyebabkan meningkatnya pesanan atau permintaan barang.
Langkah-Langkah Yang Tepat Dalam Menghadapi Gangguan Rantai Pasokan
Sebagai pemilik usaha harus mempersiapkan perencanaan yang sangat baik untuk menghadapi gangguan terhadap rantai pasokan
- Melakukan penilaian mengenai rantai pasok yang berkaitan dengan proses bisnis usaha Anda dengan mempertimbangkan kemungkinan dampak dan gangguan akibat keterlambatan pengiriman pasokan.
- Melakukan komunikasi dengan pihak penyedia pasokan yang digunakan oleh suatu perusahaan guna menghadapi kondisi terburuk .
- Menyiapkan penyedia atau pemasok lain yang dapat mendukung proses operasional bisnis perusahaan sebagai cadangan ketika terjadi gangguan.
- Melakukan komunikasi kepada konsumen
- Membuat Inventarisasi persediaan utama yang mampu membuat bisnis Anda tetap berjalan selama beberapa bulan, meskipun dalam keadaan mengalami masalah atau gangguan.
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024