Dewasa ini, ada beragam contoh jurnal akuntansi keuangan yang beredar dimana saja. Berkat hal ini, orang-orang dapat membuat laporan keuangan dengan mudah. Sayangnya, tidak semua contoh yang beredar benar.
Lantas, bagaimana membuat jurnal akuntansi keuangan yang benar? Tentunya, ada banyak hal yang harus diketahui. Mulai dari aspek-aspek yang berkaitan, tahapan membuatnya dan berakhir di proses pembuatannya.
Pengertian dan Cara Membuat Jurnal Akuntansi Keuangan
Secara umum, jurnal akuntansi keuangan merupakan catatan yang berisi data akan transaksi yang erat kaitannya dengan keuangan yakni, pemasukan atau pengeluaran yang terjadi dalam sebuah perusahaan.
Sebelum membuat jurnal akuntansi keuangan, kamu perlu memahami dasar akuntansi dulu, siklus akuntansi. Siklus akuntansi berkaitan dengan laporan keuangan mengingat, aspek ini sangat penting untuk mengolah data yang dibutuhkan untuk proses pembuatan jurnal.
Proses tersebut dimulai dari pengolahan data dari tahapan transaksi yang disesuaikan dengan bukti transaksi. Kamu perlu mengumpulkan segala bukti keuangan Hal ini dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan keuangan.
Dengan adanya hal ini, kesalahan bisa diminimalisir karena, setiap perubahan transaksi yang terjadi dan perbandingan jumlah debit dan kredit dari setiap transaksi telah tercatat.
Namun, meskipun kamu tidak punya latar belakang akuntansi dalam berbisnis, tenang. Paper.id bisa bantu kamu dalam pencatatan akuntansi sederhana jika kamu menggunakan fitur invoicing dan payment-nya.
Setiap transaksi yang kamu lakukan di Paper.id akan otomatis tercatat dan dirangkum dalam laporan keuangan yang mudah dipahami bagi pebisnis pemula sekali pun.
Yuk, gunakan Paper.id dan rasakan kemudahannya!
Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan dan Penjelasannya
Setelah memahami proses pencatatan jurnal akuntansi keuangan, kita akan beralih pada contoh jurnal akuntansi keuangan. Lewat jurnal akuntansi keuangan, kita akan melihat transaksi keuangan yang telah terjadi dalam sebuah perusahaan secara terperinci.
Biasanya, laporan tersebut disajikan dalam kolom yang sedikit agar mudah dimengerti. Untuk contoh jurnal akuntansi keuangan, kamu bisa melihatnya lewat gambar di bawah ini.
Pembuatan jurnal akuntansi keuangan yang ada didasarkan pada 2 kolom, debit dan kredit. Selain itu, terdapat bagian keterangan yang berisi informasi seputar hal yang ada.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Aplikasi Pembukuan Keuangan Online Bisnis Terbaik 2024
Diatas, kita melihat jurnal umum dari perusahaan XYZ. PT. XYZ dimiliki oleh Ibu Tika dan untuk memfasilitasi pengendalian keuangan bisnis yang dimilikinya, Ibu Tika memutuskan untuk membuat jurnal umum seperti di atas.
- Pertama, Ibu Tika selaku pemilik dari PT. XYZ memutuskan untuk membuka rekening bank dengan nama Tika dan melakukan penyetoran uang sebesar Rp. 100.000.000 yang digunakan sebagai modal awal perusahaan. Selanjutnya, pada bagian debit dan kredit ditulis, Rp. 100.000.000.
- Pada tanggal 6 Januari 2018, PT. XYZ melakukan pembelian peralatan sebesar Rp. 25.000.000 dan pembayaran dilakukan secara kredit.
Peralatan (Debit) Rp. 25.000.000
Hutang Usaha (Kredit) Rp. 25.000.000 - 2 hari kemudian (8 Januari 2018), PT. XYZ melakukan pembelian polis asuransi untuk satu tahun. Biaya perolehannya sebesar Rp. 3.000.000 dan terhitung semenjak tanggal 1 Januari.
Asuransi dibayar dimuka (Debit) Rp. 3.000.000
Kas (Kredit) Rp. 3.000.000 - Selanjutnya, PT. XYZ kembali melakukan pembelian perlengkapan untuk keperluan usaha sebesar Rp. 9.000.000 dan pembayaran dilakukan secara tunai.
Perlengkapan (Debit) Rp. 9.000.000
Kas (Kredit) Rp. 9.0000.000 - Di tanggal 13 Juli 2018, PT. XYZ mengeluarkan faktur tagihan senilai Rp. 5.600.000 kepada klien untuk jasa pembukuan yang sudah selesai.
Piutang usaha (debit) Rp. 5.600.000
Pendapatan honorarium (kredit) Rp. 5.600.000 - Di tanggal 17 Januari 2018, pihak PT. XYZ mendapatkan pendapatan jasa senilai Rp. 35.000.000 dari pelanggan
Kas (Debit) Rp. 35.000.000
Pendapatan jasa (Kredit) Rp. 35.000.000 - XYZ melakukan pelunasan pembayaran akan peralatan yang telah dibeli senilai Rp. 25.000.000 yang dilakukan pada tanggal 6 Januari 2018.
Hutang usaha (debit) Rp. 25.000.000
Kas (kredit) Rp. 25.000.000 - Di tanggal 28 Januari 2018, PT. XYZ melakukan pembayaran listrik senilai Rp. 2.500.000
Beban listrik dan telepon (debit) Rp. 2.500.000
Kas (kredit) Rp. 2.500.000 - Di tanggal 31 Januari 2018, PT. XYZ mengambil sebagian dari bagian modal untuk keperluan pribadi senilai Rp. 3.000.000
Prive (debit) Rp. 3.000.000
Kas (Kredit) Rp. 3.000.000
Baca Juga: 3 Manfaat Menggunakan Aplikasi Akuntansi untuk Bisnis
Lewat jurnal akuntansi keuangan, perusahaan dapat memantau arus transaksi keuangan yang terjadi dalam sebuah periode waktu tertentu. Untuk itu, setiap perusahaan harus menyimpan segala jenis bukti transaksi agar membantu mereka guna mengumpulkan dan mengolah bukti keuangan yang akan menjadi jurnal akuntansi.
Dengan semakin majunya zaman, banyak software akuntansi yang beredar dan dapat membantu kamu dalam membuat jurnal akuntansi keuangan seperti, Paper.id dengan fitur pembuatan laporan arus kas yang mudah dibuat dan praktis.
Bukan hanya itu saja, Paper.id juga punya keunggulan lainnya seperti penagihan transaksi lebih mudah karena membuat & mengirim invoice digital. Yang terpenting, kamu bisa bayar supplier dengan kartu kredit sekaligus transfer bank gratis serta ada rekonsiliasi pembayaran gratis!
Gunakan Paper.id secara gratis dengan klik tombol di bawah!
Kamu juga bisa menguji seberapa lancar arus kas bisnis kamu di Paper.id, lho! Yuk, cek dengan fitur cash flow check-up dan dapatkan juga beragam rekomendasi yang bisa kamu terapkan sesuai dengan kondisi bisnis kamu. Klik di bawah ini untuk mencobanya!
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024