Rencana Anggaran Biaya– Cara terbaik untuk mendapatkan pemasukkan yang banyak adalah dengan ‘membuang-buang’ uang terlebih dahulu. Maksudnya? Untuk memperkenalkan sebuah bisnis, setiap pengusaha membutuhkan modal yang besar. Semakin besar modal awal, semakin cepat juga bisnis Anda dikenal.

Contoh jenis bisnis yang mengeluarkan modal besar dalam pemasaran adalah smartphone VIVO. Berdasarkan data dari Nielsen Indonesia, VIVO mengeluarkan uang mencapai 824 miliar rupiah hanya untuk memasang iklan di berbagai platform, mulai dari iklan tv hingga iklan di youtube.

Dengan anggaran sebesar tersebut, VIVO berhasil menjelma menjadi salah satu raksasa smartphone di tanah air. Mereka bersaing dengan OPPO yang sama-sama mengandalkan kekuatan kamera beresolusi tinggi.

Setiap pengusaha pasti menginginkan bisnisnya untuk maju dan pemasaran hanyalah satu dari banyak faktor yang bisa mewujudkan hal itu. Selain pemasaran, masih ada beberapa lagi faktor yang termasuk ke dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam bisnis.

Sebelum mengulas lebih jauh, Paper.id akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan RAB dan kenapa hal tersebut sangat penting dalam bisnis namun masih dilupakan oleh para pengusaha.

Rencana Anggaran Biaya

Akuntansi Biaya dan Penjelasannya

Rencana anggaran biaya (RAB) dalam bisnis adalah sebuah outline yang sengaja dibuat oleh para pengusaha untuk mengorganisir bisnis mereka sesuai dengan budget atau pengeluaran yang diperlukan. RAB dibuat juga untuk mengevaluasi kinerja bisnis pada periode sebelumnya, apakah menguntungkan atau sebaliknya.

Pembuatan RAB terbilang sangat penting dalam bisnis untuk mengkalkulasikan seluruh anggaran yang akan dilakukan dalam business plan di periode selanjutnya. Tanpa adanya rencana yang jelas, pengusaha akan merasa kesulitan untuk menentukan harga dari produk ataupun keuntungan yang didapat nantinya.

Namun sayangnya, pembuatan RAB tidak dianggap penting oleh setiap pengusaha. Hal itu menyebabkan banyak sekali usaha yang gulung tikar lantaran pengorganisasian yang kurang jelas dari awal bisnis tersebut didirikan. Lantas, apa sih sebenarnya faktor yang mengharuskan pengusaha membuat RAB?

Baca Juga: Tempat Iklan Paling Efektif, Lewat Televisi Atau Media Sosial?

Kenapa Harus Membuat RAB?

Bisnis tanpa perencanaan yang jelas hanyalah membuang-buang waktu. Bisnis tanpa adanya modal juga tidak akan berjalan. Kenapa? karena pengusaha harus ‘mengiklankan’ atau menyebarkan produk/jasa yang dibuat. Tanpa adanya modal atau perhitungan dana yang akurat, bagaimana bisnis itu bisa dikenal oleh para pelanggan?

Berapakah modal yang dibutuhkan dalam membuat bisnis? Jawaban itu hanya bisa didapatkan setelah para pengusaha membuat Rencana Anggaran Biaya. Setiap bisnis mempunyai jumlah modal yang berbeda-beda. Namun, beberapa contoh di bawah ini yang paling sering dilakukan:

1. Merekrut Pegawai.
2. Biaya Marketing (Pemasaran) secara Online maupun Offline.
3. Membeli Peralatan Kerja.
4. Biaya Tambahan.

Secara umum, beberapa hal diatas akan masuk ke dalam perencanaan awal pembuatan RAB. Namun pada eksekusinya, setiap poin di atas akan kembali dipecah sesuai dengan sub bagiannya. Contohnya bisa dilihat dari biaya marketing. Pengusaha akan memecahnya menjadi dua bagian yakni pemasaran online dan offline.

Kemudian, apa saja hal yang bisa dilakukan dalam pemasaran online? misalnya, menggunakan SEM, SEO, Social Media Ads dll. Pemasaran offline bisa dilakukan dengan pembuatan banner ataupun pemasangan iklan di jalan raya dsb. Terakhir, penentuan batas biaya yang dibutuhkan untuk melakukan beberapa media pemasaran di atas.

Tata Cara Pembuatan RAB

Pembukuan-keuangan
Pembukuan-keuangan

Pembuatan Rencana Anggaran Biaya biasanya dimasukkan ke dalam pembukuan. Namun, RAB akan dibuat ketika di awal periode bisnis ataupun pada saat memulai bisnis. Tujuannya adalah sebagai catatan awal dan strategi dalam merancang keuangan di periode selanjutnya. Dengan begitu, pengusaha tidak akan ‘gulung tikar’ di tengah jalan.

Apabila RAB dibuat pada awal periode bisnis, bagaimana caranya setiap pengusaha menentukan keuntungan? Jawabannya adalah dengan membuat laporan keuangan. Di setiap akhir periode, pengusaha akan membuat laporan arus kas, laporan laba rugi hingga laporan perubahan modal.

Baca Juga: Pembukuan Keuangan dan Efeknya Bagi Bisnis Kecil

Kamu merupakan seorang pengusaha yang tidak bisa membuat laporan keuangan secara rapih? Tenang, kamu bisa menggunakan software akuntansi Paper.id. Di Paper.id, kamu bisa mengerjakan laporan keuangan dan juga pencatatan lainnya, seperti beban (pengeluaran).

Selain itu, kamu juga bisa mengirim invoice secara gratis ke seluruh pelanggan kamu tanpa ada batasan waktu ataupun jumlah. Gabung sekarang dengan cara mengklik tombol yang tersedia di bawah ini.

 

google_play_customer_io
Daniel Nugraha