Pernah tidak kamu kepikiran buat punya usaha sendiri tapi bingung harus mulai dari mana? Atau kamu ingin punya bisnis tapi takut gagal karena belum punya pengalaman? Nah, salah satu cara yang bisa jadi solusi adalah dengan memilih franchise alias waralaba.
Jenis bisnis ini memungkinkan kamu menjalankan usaha yang sudah punya nama, sistem, dan pasar sendiri. Artinya, franchise ini menawarkan konsep usaha yang sudah terbukti berhasil, lengkap dengan sistem, merek, dan dukungan operasional.
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan franchise? Apa saja jenis dan keuntungannya? Maka dari itu, berikut pembahasan secara lengkap tentang franchise. Simak selengkapnya di bawah!
Pengertian Franchise
Franchise atau waralaba merupakan sebuah bentuk kerja sama dalam bidang usaha, di mana pemilik merek dagang atau pemilik sistem bisnis (disebut franchisor) memberikan hak kepada pihak lain (disebut franchisee) untuk menggunakan nama merek, konsep usaha, serta sistem operasional yang telah terbukti dan terstandarisasi.
Dalam skema ini, franchisee dapat menjalankan bisnis dengan dukungan langsung dari franchisor, baik dalam bentuk pelatihan, pemasaran, maupun sistem manajemen yang telah teruji.
Model bisnis ini dinilai menarik karena memungkinkan seseorang memulai usaha sendiri dengan risiko yang lebih terukur, karena telah menggunakan sistem yang sudah terbukti sukses di pasar.
Namun, agar operasional bisnis franchise berjalan lancar dan efisien, terutama dalam hal pencatatan transaksi, invoicing, hingga pembayaran, tentu dibutuhkan sistem yang mendukung.
Yuk, gunakan Paper.id untuk bantu kelola operasional bisnis franchise-mu jadi lebih praktis dan profesional. Dari pembuatan invoice otomatis, pencatatan yang rapi, hingga kemudahan bayar-tagih secara digital, semuanya bisa kamu lakukan dalam satu platform.
Daftarkan bisnismu sekarang secara gratis di Paper.id!
Baca Juga: 7 Bisnis Franchise Paling Sukses di Indonesia
Sistem Franchise
Dalam sistem franchise, pihak yang ingin menjalankan bisnis (franchisee) membayar sejumlah biaya kepada pemilik merek atau pemilik sistem bisnis (franchisor).
Biaya ini diberikan sebagai imbalan atas hak untuk menggunakan nama merek, sistem operasional, serta dukungan yang disediakan oleh franchisor. Sistem ini dirancang agar franchisee bisa mengadopsi model bisnis yang sudah terbukti berhasil tanpa harus membangun semuanya dari nol.
Agar kerja sama ini berjalan dengan lancar, sistem franchise biasanya memiliki beberapa komponen penting, antara lain:
1. Merek dan model bisnis
Franchisor biasanya memiliki merek dagang yang sudah dikenal luas dan model bisnis yang telah terbukti sukses. Merek tersebut menjadi daya tarik utama yang membantu franchisee lebih mudah menjangkau konsumen.
2. Lisensi dan hak usaha
Franchisee diberikan hak untuk menggunakan nama merek, sistem operasional, serta layanan pendukung dari franchisor dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati melalui perjanjian.
3. Biaya awal dan royalti
Franchisee membayar biaya awal sebagai tanda jadi untuk mendapatkan lisensi usaha. Selain itu, biasanya juga ada pembayaran royalti secara rutin, berupa persentase dari pendapatan, kepada franchisor.
4. Pelatihan dan dukungan berkelanjutan
Untuk memastikan bisnis berjalan lancar, franchisor akan memberikan pelatihan awal serta dukungan yang berkelanjutan, seperti promosi dan panduan operasional.
5. Perjanjian tertulis
Semua hak dan kewajiban antara franchisor dan franchisee diatur dalam perjanjian franchise, yang mencakup durasi kerja sama, biaya yang harus dibayar, standar operasional, dan hal-hal lainnya.
6. Standarisasi operasional
Salah satu kekuatan utama sistem franchise adalah adanya standarisasi. Artinya, setiap unit bisnis harus mengikuti standar yang sama dalam produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha, demi menjaga kualitas dan konsistensi brand.
Keuntungan Memiliki atau Menjalankan Franchise
Model bisnis franchise menawarkan banyak manfaat, baik bagi franchisor maupun franchisee. Berikut ini penjelasan tentang keuntungannya dari kedua sisi:
1. Keuntungan untuk franchisor
- Ekspansi bisnis lebih cepat
Franchisor dapat memperluas jaringan bisnis ke berbagai daerah tanpa harus mengeluarkan banyak modal, karena biaya pembukaan usaha ditanggung oleh franchisee.
- Pendapatan tambahan
Franchisor memperoleh pemasukan dari biaya lisensi awal dan royalti yang dibayarkan secara rutin oleh franchisee.
- Minim risiko operasional
Risiko dalam operasional sehari-hari ditanggung oleh franchisee, sehingga beban franchisor jadi lebih ringan.
- Perluasan pasar
Dengan semakin banyaknya cabang, merek franchisor bisa menjangkau lebih banyak konsumen di berbagai wilayah.
- Peningkatan citra merek
Merek yang tersebar luas akan lebih dikenal masyarakat, dan hal ini ikut memperkuat reputasi
bisnis secara keseluruhan.
2. Keuntungan untuk franchisee
- Langsung gunakan merek yang sudah dikenal
Franchisee tak perlu membangun brand dari awal karena mereka sudah membawa nama merek yang telah dipercaya konsumen.
- Dukungan dan pelatihan lengkap
Waralaba mendapatkan pelatihan dan bantuan teknis dari franchisor, mulai dari operasional, pemasaran, hingga manajemen usaha.
- Model bisnis yang teruji
Franchisee menjalankan usaha dengan sistem yang sudah terbukti berhasil, sehingga risikonya lebih kecil dibanding membangun usaha sendiri dari nol.
- Efisiensi biaya dan waktu
Waralaba bisa menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu melakukan banyak percobaan atau riset pasar.
- Pendampingan dari franchisor
Adanya pengawasan dan bimbingan dari franchisor membantu franchisee tetap berada di jalur yang benar dalam menjalankan usahanya.
- Risiko usaha yang lebih kecil
Dengan menggunakan konsep bisnis yang sudah jadi, franchisee cenderung memiliki peluang lebih besar untuk sukses dibandingkan bisnis yang dirintis dari awal.
Baca Juga: 4 Syarat Bisnis dapat Dikembangkan dengan Sistem Franchise atau Kemitraan
Jenis-Jenis Franchise dan Contohnya
Sistem franchise berkembang pesat di berbagai sektor. Berikut beberapa kategori umum beserta contohnya:
Kategori | Contoh |
Makanan dan Minuman | Restoran cepat saji, kedai kopi, warung makan khas daerah, hingga toko roti. |
Ritel | Toko pakaian, perlengkapan rumah tangga, warung kelontong, dan toko buku. |
Jasa Kesehatan dan Kebugaran | Gym, klinik terapi, atau layanan perawatan tubuh. |
Pendidikan | Bimbingan belajar, kursus bahasa, dan pelatihan keterampilan. |
Teknologi dan Layanan Bisnis | Layanan digital, konsultan, dan pelatihan profesional. |
Otomotif | Bengkel mobil, cuci kendaraan, atau layanan perawatan motor. |
Hiburan dan Rekreasi | Bioskop mini, taman bermain, atau tempat hiburan keluarga. |
Jasa Kebersihan dan Rumah Tangga | Layanan kebersihan rumah, perawatan taman, hingga laundry. |
Retail Spesialis | Toko alat musik, toko elektronik, atau toko olahraga. |
Komunikasi dan Teknologi Informasi | Layanan servis gadget atau penyedia jaringan internet. |
Kesehatan dan Kecantikan Pribadi | Salon, spa, dan layanan perawatan tubuh lainnya. |
Franchise Produk Tertentu | Waralaba es krim, kopi khusus, atau makanan ringan populer. |
Energi dan Bahan Bakar | SPBU atau pengisian energi kendaraan listrik. |
Layanan Keuangan | Jasa perencana keuangan, koperasi, atau pinjaman mikro. |
Baca Juga: 8 Rekomendasi Ide Bisnis Mood Food yang Menguntungkan
Demikian penjelasan secara lengkap mengenai franchise. Memiliki bisnis sendiri memang jadi impian banyak orang, tapi memulainya dari nol sering kali terasa berat dan penuh risiko. Nah, franchise hadir sebagai solusi praktis karena menawarkan sistem usaha yang sudah terbukti sukses.
Tapi ingat, agar usaha franchise bisa berjalan dengan lancar dan efisien, kamu juga butuh sistem pendukung yang mumpuni. Gunakan Paper.id untuk mempermudah pencatatan transaksi, pembuatan invoice otomatis, dan proses pembayaran secara digital.
Kamu bisa buat, kirim, hingga lacak status invoice secara real-time, bisa diakses kapanpun dan dimanapun. Kamu juga bisa tagih dan terima pembayaran lewat 30+ metode pembayaran, termasuk dengan kartu kredit dan cicilan.
Ayo, kelola franchise-mu lebih profesional dan praktis mulai sekarang dengan daftar gratis di Paper.id!
- Usaha dalam Bisnis: Pengertian, Jenis, Tujuan, dan Contohnya - April 25, 2025
- Apa Itu Produsen? Jenis, Tujuan, Peran, dan Contohnya dalam Bisnis - April 25, 2025
- Apa Itu Neraca? Manfaat, Komponen, dan Cara Membuat - April 25, 2025