Pernah berada dalam situasi darurat dan butuh uang tunai cepat, tapi dompet kosong? Atau kamu sedang bertanya-tanya, apakah kartu kredit bisa dipakai untuk tarik tunai seperti kartu debit?

Jawabannya: bisa. Tapi sebelum kamu mencobanya, penting untuk memahami cara kerjanya, biaya yang dikenakan, serta risikonya.

Artikel ini membahas semua hal penting tentang fitur tarik tunai kartu kredit, agar kamu bisa menggunakannya secara cerdas dan tidak terjebak dalam utang tak terkendali.

Apa Itu Fitur Tarik Tunai Kartu Kredit?

Fitur tarik tunai memungkinkan kamu mengambil uang tunai dari kartu kredit melalui ATM atau langsung di bank. Saat kamu menarik uang, sebenarnya kamu meminjam dana dari pihak bankl, bukan menggunakan saldo milikmu seperti pada kartu debit.

Namun tidak semua kartu kredit memiliki fitur ini. Kamu perlu mengecek syarat dan ketentuan kartu kreditmu atau menghubungi layanan pelanggan untuk memastikan apakah fitur tarik tunai tersedia, dan berapa batas maksimum yang diperbolehkan (cash advance limit), yang umumnya hanya 30–50% dari total limit kartu kreditmu.

Kalau kamu sedang butuh kartu kredit khusus untuk kebutuhan bisnis, Paper Horizon Card dari Paper.id bisa jadi pilihan tepat. Ini adalah kartu kredit virtual untuk perusahaan yang menawarkan berbagai keuntungan, mulai dari limit yang lebih tinggi hingga fitur pengelolaan anggaran per tim yang fleksibel, bisa diakses kapan pun dan di mana pun.

Pelajari lebih lanjut tentang manfaatnya dan daftarkan bisnismu secara gratis di Paper.id sekarang juga!

Bagaimana Cara Melakukan Tarik Tunai?

Proses tarik tunai kartu kredit mirip dengan tarik tunai biasa menggunakan kartu debit. Kamu cukup pergi ke ATM yang mendukung jaringan kartu kredit (Visa, Mastercard, dll), pilih menu “Tarik Tunai” atau “Cash Advance”, masukkan nominal, lalu masukkan PIN kartu kreditmu.

Selain lewat ATM, beberapa bank juga menyediakan tarik tunai langsung di cabang atau via layanan telepon, meskipun prosesnya cenderung lebih lama.

Apa pun metode yang kamu pilih, pastikan kamu tahu batas tarik tunainya agar tidak melebihi limit dan menimbulkan biaya tambahan.

Baca Juga: Cara Kerja Kartu Kredit, Bagaimana Sistem Tagihannya? Yuk, Cari Tahu!

Berapa Biaya dan Bunga yang Harus Dibayar?

Tarik tunai dengan kartu kredit dikenakan dua jenis biaya:

  • Biaya administrasi, biasanya 3–6% dari nominal tarik tunai, dengan jumlah minimum tertentu (misalnya Rp50.000 per transaksi).
  • Bunga harian, yang langsung dikenakan sejak hari kamu menarik uang—tanpa masa bebas bunga seperti pada transaksi belanja biasa. Bunga ini bisa mencapai 2–3% per bulan.

Artinya, jika kamu tarik Rp1 juta, kamu mungkin langsung membayar biaya admin sekitar Rp50.000, ditambah bunga harian yang terus berjalan sampai kamu melunasi tagihan. Ini membuat total tagihan bisa membengkak cukup cepat jika tidak segera dibayar penuh.

Apa Risikonya?

Meskipun bisa jadi solusi darurat, tarik tunai kartu kredit punya risiko yang tidak boleh diabaikan:

  • Bunga tinggi dan tanpa masa tenggang bisa menyebabkan tagihan membengkak jika tidak segera dilunasi.
  • Skor kredit bisa terdampak, terutama jika kamu terlalu sering menggunakan fitur ini. Bank bisa menganggap kamu sedang mengalami tekanan finansial, dan ini bisa menyulitkan pengajuan pinjaman di masa depan.

Jadi, gunakan fitur ini hanya jika benar-benar diperlukan dan jangan menjadikannya kebiasaan.

Tips Cerdas Menggunakan Fitur Tarik Tunai

  • Gunakan hanya dalam kondisi mendesak, misalnya untuk biaya medis atau kebutuhan penting lainnya.
  • Hindari menggunakan untuk belanja konsumtif seperti liburan atau barang mewah.
  • Segera lunasi tagihan tarik tunai untuk menghindari bunga yang terus bertambah.
  • Pertimbangkan alternatif lain seperti pinjaman tanpa bunga dari keluarga, atau pinjaman pribadi dengan bunga lebih rendah.

Baca Juga: Manfaat Kartu Kredit bagi Bisnis & Pribadi: Rahasia Keuangan Cerdas di Era Modern

Jadi, apakah kartu kredit bisa tarik tunai? Jawabannya ya, tapi kamu harus benar-benar bijak dalam menggunakannya.

Fitur ini bisa jadi penyelamat di situasi mendesak, namun karena biayanya tinggi, jangan jadikan sebagai solusi utama untuk kebutuhan sehari-hari.

Sekarang kamu sudah memahami cara kerja, biaya, dan risikonya. Dengan informasi ini, kamu bisa mengambil keputusan keuangan yang lebih cerdas saat situasi darurat datang tanpa membuat masalah baru di kemudian hari.

Nadiyah Rahmalia