Untuk kamu yang berniat menjadi atau bahkan sudah jadi seorang pengusaha, maka perlu memahami analisis laporan keuangan. Hal tersebut perlu dilakukan agar pengusaha dapat memantau seperti apa perkembangan bisnisnya.

Walaupun sangat penting, akan tetapi masih banyak pengusaha yang masih bingung dengan contoh dan makna dari analisis keuangan. Agar lebih paham, simak penjelasannya berikut ini!

Pengertian Analisis Laporan Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses yang di dalamnya meliputi penilaian, identifikasi, dan perbandingan dari hasil laporan sebelumnya.

Laporan keuangan tersebut kemudian dievaluasi dengan hasil laporan yang sudah disusun di tahun-tahun sebelumnya. Tujuannya agar bisa mengetahui kondisi finansial perusahaan dari tahun ke tahun.

Melalui laporan finansial ini, pemimpin perusahaan bisa mengetahui kemungkinan masalah keuangan yang terjadi di perusahaan.

Hal itu juga sekaligus dapat menentukan kebijakan atau keputusan tepat dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi.

Dengan begitu, kesalahan serupa sebisa mungkin tidak terulang kembali di masa mendatang.

Baca Juga: Level Up Bisnismu dengan Analisis Rasio Keuangan

Omong-omong soal laporan keuangan, kamu bisa dengan mudah memantau kondisi finansial bisnismu melalui Paper.id, asalkan semua transaksi bisnis tercatat di platform ini.

Menarik, bukan? Selain bisa membuat invoice digital dalam 5 menit dan mengirimkannya via SMS, WhatsApp, atau email, kamu juga mendapat akses ke lebih dari 30 metode pembayaran.

Lebih keren lagi, laporan keuangan otomatis akan tersaji dengan format yang simpel dan mudah dipahami, bahkan untuk pemula sekalipun.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang Paper.id!

Jangan lupa juga untuk registrasikan bisnismu ke Paper.id, gratis!

Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Tujuan utama melakukan analisis laporan finansial ini adalah mencari alasan dasar dari keputusan strategis yang diambil.

Lalu, bisa untuk mengetahui informasi terkait nilai. Selain itu, masih ada beberapa alasan penting mengapa analisis ini penting dilakukan sebagai berikut:

  • Mengetahui prospek atau perkembangan pada perusahaan.
  • Dijadikan bahan pertimbangan para investor untuk melakukan investasi pada perusahaan.
  • Memberikan informasi terkait kemampuan perusahaan dalam melunasi semua hutang sekaligus dengan bunganya, baik itu jangka panjang maupun pendek.
  • Dijadikan pedoman bagi pemerintah untuk menentukan seberapa besar nilai pajak yang wajib dibayar perusahaan.
  • Menjadi pedoman dalam mengambil strategi atau kebijakan pada sebuah perusahaan.
  • Bisa dijadikan acuan untuk mengetahui seberapa besar atau masalah yang terjadi di perusahaan.
  • Memberi gambaran akan seperti apa bisnis yang berjalan di masa mendatang.
  • Bisa mengetahui seberapa besar potensi perusahaan dalam memperoleh keuntungan melalui pemanfaatan aset.
  • Dapat membandingkan nilai perusahaan milik kompetitor dengan milik pribadi.

Manfaat Analisis Laporan Keuangan

Kegiatan analisis laporan terkait keuangan ini sangatlah penting. Hal tersebut tidak hanya untuk sekedar mematuhi peraturan undang-undang bisnis saja, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan dari berbagai pihak sekaligus menjadi pemangku kepentingan.

Oleh sebab itu, tidak heran jika pengerjaan analisis ini membutuhkan intuisi, praktik akuntansi dan keterampilan terbaik dalam praktiknya.

Analisis laporan keuangan juga memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan sebagai berikut:

  • Memberikan sudut pandang yang objektif terkait solvabilitas dan juga kesehatan finansial perusahaan bagi lembaga keuangan yang berwenang dalam menentukan keputusan pinjaman.
  • Dapat membantu stakeholder internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan yang tepat terkait investasi yang berdasar pada pendapatan yang diperoleh perusahaan dan profitabilitas masa depan.
  • Sebagai gambaran akurat tentang efisiensi kemajuan dan operasional yang mampu diperoleh perusahaan berdasarkan keputusan masa lalu dari para pemangku kepentingan.

Baca Juga: Contoh & Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana!

Metode Analisis Laporan Keuangan

Dalam menganalisis laporan keuangan, tentu ada beberapa metode yang dapat digunakan. Secara garis besar, ada dua metode dalam menganalisis.

Metode pertama adalah metode horizontal, sementara metode berikutnya adalah metode vertikal. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Analisis horizontal

Metode analisis horizontal merupakan metode dengan melakukan perbandingan tiap pos yang sama dalam laporan keuangan dengan periode berbeda.

Biasanya, perbandingan yang akan dianalisis berdasarkan dua atau tiga periode lebih awal.

Metode ini juga kerap diaplikasikan dengan membandingkan persentase kenaikan dan penurunan pos-pos keuangan dari periode yang sedang dibandingkan. Dengan begitu, metode ini kerap disebut metode dinamis.

2. Analisis vertikal

Metode dalam analisis laporan keuangan berikutnya adalah analisis vertikal.

Bisa dikatakan, analisis ini kerap dipakai ketika melakukan perbandingan terhadap pos keuangan berbeda di satu laporan dan periode yang sama. Metode ini kerap dikatakan sebagai metode statis.

3. Analisis industri

Di samping metode horizontal dan metode vertikal, ada satu lagi metode dalam analisis laporan keuangan. Nama metode ini adalah analisis industri. Analisis ini akan membandingkan perusahaan dengan perusahaan di bidang serupa.

Kemudian, apa yang dilihat adalah bagaimana investasi dilakukan secara finansial dibanding industri lain. Analisis ini bisa memudahkan manajer keuangan dalam melihat ada atau tidak penyesuaian finansial yang harus diterapkan.

Untuk analisis ini, umumnya dipakai teknik penghitungan rasio keuangan.

Dalam membandingkan, dibutuhkan rasio rata-rata perusahaan lain di bidang sama dengan rasio bisnis suatu perusahaan yang akan melakukan analisis.

Sebelum menggunakan teknik ini, perlu juga dipastikan bahwa perusahaan lain tersebut menghitung rasio rata-rata industrinya dihitung dengan rasio sama.

Baca Juga: Pentingnya Laporan Keuangan Perusahaan: Tujuan dan Cara Menyusunnya

Contoh Analisis Laporan Keuangan

Sebelum melakukan analisis pada laporan keuangan, ada baiknya untuk memperhatikan beberapa contoh dahulu. Di bawah ini akan dijelaskan contoh analisis dengan metode atau teknik analisis horizontal dan teknik analisis vertikal.

1. Analisis horizontal

Berikut ini adalah contoh analisis horizontal sederhana. Misalnya, pada tahun 2020, PT Abadi memiliki pendapatan senilai Rp 800.000.000. Sementara di tahun 2021, pendapatan perusahaan adalah senilai Rp 850.000.000.

Dalam analisis horizontal, bagian yang harus dicari pertama adalah persentase perubahan pendapatan di periode sebelumnya (2020) dan periode setelahnya (2021). Berikut ini adalah rincian perhitungannya.

(Pendapatan tahun 2021 – Pendapatan tahun 2020) / Pendapatan tahun 2020 x 100%

= (Rp850.000.000 – Rp800.000.000) / Rp800.000.000 x 100%

= Rp50.000.000 / Rp800.000.000 x 100%

= 6,25%

Maka, pendapatan perusahaan PT Abadi mengalami peningkatan senilai 6,25% dari tahun 2020 ke tahun 2021.

2. Analisis vertikal

Untuk contoh analisis vertikal, akan digunakan rasio likuiditas lancar (current ratio). Misalnya, PT Sinar Abadi mempunyai total aset lancar senilai Rp35.000.000. Perusahaan ini juga mempunyai utang yang mesti lunas dalam setahun, senilai Rp7.000.000 di tahun 2021.

Dalam analisis ini, akan dibandingkan dua pos laporan. Pos itu ialah total aset lancar serta utang jangka pendek di suatu periode. Dengan rumus rasio likuiditas lancar, berikut ini adalah rincian perhitungannya.

Total aset lancar / Utang jangka pendek x 100%

= Rp35.000.000 / Rp7.000.000 x 100%

= Rp5.000.000 x 100%

= 5 x 100%

Pada rasio likuiditas lancar, ketika nilai perbandingan di atas adalah 1, maka dapat dikatakan perusahaan dalam kondisi aman. Bahkan, bisa serta diperkirakan mampu melunasi utang jangka pendek yang ada.

Pemahaman dalam analisis laporan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Hal ini disebabkan karena laporan keuangan penting dalam menggambarkan kondisi finansial perusahaan dengan tepat, relevan, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Demikianlah penjelasan tentang analisis laporan keuangan. Semoga bermanfaat bagi bisnismu, ya!

Nadiyah Rahmalia