Pada sebuah bisnis, istilah profit hampir pasti selalu terdengar oleh kita. Bisa dikatakan, ini merupakan salah satu tujuan para pebisnis saat menjalankan usahanya. Dengan begitu, perusahaan tersebut akan terus bertahan dan maju di masa depan.
Meskipun begitu populer, masih banyak orang yang belum tahu apa itu profit dan perbedaanya dengan istilah lain. Agar lebih jelas, simak ulasannya di bawah ini.
Apa Itu Profit?
Sebelum memasuki pembahasan lebih lanjut, kita perlu memahami dulu secara lebih detail mengenai definisi dari profit itu sendiri.
Menurut KBBI, profit diartikan sebagai keuntungan. Jika dibuat dalam istilah sederhananya, maka bisa dikatakan bahwa profit merupakan laba bersih atau keuntungan yang diperoleh dari usaha.
Secara lebih detail, profit bisa didefinisikan sebagai sejumlah pendapatan yang diperoleh oleh pelaku bisnis atau usaha dalam menjalankan usahanya selama periode tertentu.
Untuk menentukan profit, dilakukan dengan cara menghitung profit melalui teknik tertentu.
Dengan begitu, sebuah pendapatan bisa dikatakan sebagai profit ketika sudah dikurangi dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan dan biaya operasional lainnya.
Untuk dapat memperoleh profit, dalam sebuah usaha memang tidak bisa dikatakan mudah. Hal utama yang harus diperhatikan adalah seperti apa strategi penjualan dan pemasaran yang digunakan.
Selain itu, perlu memastikannya berjalan efektif serta tepat sasaran pada konsumen sehingga profit dalam perusahaan bisa diperoleh.
Dalam lingkup perusahaan kecil atau perusahaan perseorangan, profit yang didapat biasanya akan langsung disimpan oleh pemilik usaha.
Berbeda halnya pada sebuah perusahaan besar sekelas PT atau perusahaan yang sudah masuk dalam Bursa Efek.
Nantinya, profit yang dihasilkan oleh perusahaan akan langsung diubah dalam bentuk deviden untuk dibagikan kepada para pemegang saham.
Baca Juga: Bisnis Kamu Profit atau Tidak? Cek Cara Mudah Hitungnya di Sini!
Nah, untuk meningkatkan profit tentu ada banyak caranya, mulai dari meningkatkan kualitas produk, melakukan promosi yang lebih gencar, dan masih banyak lagi.
Namun, tanpa sistem invoicing dan pembayaran bisnis yang rapi, kamu bisa kesulitan untuk menjamin operasional bisnismu, lho. Apa pun effort bisnis lainnya yang kamu lakukan, nantinya bisa tak berhasil.
Maka dari itu, yuk, gunakan Paper.id!
Paper.id adalah platform invoicing dan pembayaran bisnis yang punya segala fitur untuk membuat bisnismu makin produktif.
Pertama, kamu bisa membuat invoice digital dalam 5 menit saja dan mengirimnya via WhatsApp, email, maupun SMS secara gratis.
Lalu, ada 30+ opsi pembayaran yang bisa kamu pilih, termasuk kartu kredit. Dengan Paper.id, rekonsiliasi transaksi akan dilakukan otomatis by system. Jadi, kamu tidak perlu mencocokkan data transaksi secara manual lagi.
Pelajari selengkapnya tentang Paper.id dengan klik tombol di bawah ini, ya!
Lalu, registrasikan bisnismu ke Paper.id untuk bisa nikmati semua fiturnya, gratis.
Jenis-Jenis Profit
Dalam sebuah perusahaan atau bisnis, pendapatan dapat dibeda-bedakan lagi menjadi beberapa jenis.
Kamu perlu mengetahui masing-masing perbedaannya, terutama jika ingin terjun dalam sebuah bisnis atau usaha. Nantinya, kamu bisa mengklasifikasikan pendapatan yang diperoleh, mana yang bisa dipakai dan mana yang harus dikembalikan untuk operasional bisnis.
1. Gross profit
Gross profit dapat disebut juga dengan laba kotor. Gross profit di sini dapat diartikan sebagai selisih pendapatan yang diperoleh perusahaan dengan HPP atau Harga Pokok Penjualan.
Untuk cara menghitung profit dalam gross profit ini adalah dengan mengurangi hasil penjualan dengan harga pokok penjualan atau HPP.
2. Operating profit
Berbeda dengan gross profit, operating profit atau pendapatan operasional merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan biaya operasional perusahaan.
Biaya operasional perusahaan ini mencakup beban gaji karyawan, biaya administrasi, biaya produksi, sewa dan lain-lain.
Cara menghitung profit dalam operating profit ini adalah dengan mengurangi pendapatan, HPP atau harga pokok penjualan dan juga biaya tidak langsung atau biaya operasional tadi.
3. Net profit
Net profit adalah laba bersih perusahaan ketika net profit ini adalah sebuah keuntungan yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi dengan semua biaya yang ada.
Mulai dari HPP, biaya operasional, biaya tidak langsung dan juga sudah dikurangi dengan pajak dan bunga.
Cara menghitung profit dalam net profit ini adalah mengurangi pendapatan dengan semua biaya yang ada termasuk HPP.
Net profit ini bisa dikatakan sebagai keuntungan perusahaan yang bisa digunakan oleh pemilik usaha. Bahkan, bisa dibagikan kepada pemilik saham dalam bentuk deviden dalam perusahaan besar.
Baca Juga: Kapan Profit Bisnis Harus Dialokasikan untuk Investasi?
Perbedaan Profit dengan Revenue
Dalam dunia bisnis, revenue dan profit merupakan dua istilah penting yang sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mendasar.
Revenue, atau pendapatan, adalah total uang yang diterima perusahaan dari aktivitas operasional utamanya. Contohnya seperti penjualan barang atau jasa, sebelum dikurangi biaya apa pun.
Revenue mencerminkan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan penjualan dan pendapatan. Akan tetapi, tidak mempertimbangkan berapa banyak laba yang diperoleh.
Sebaliknya, profit, atau laba, adalah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan setelah mengurangi semua biaya operasional, seperti utang, upah, sewa, pajak, dan biaya lainnya, dari total pendapatan. Profit menunjukkan kesehatan finansial perusahaan setelah semua kewajiban finansial dipenuhi.
Secara sederhana, perbedaan utama antara revenue dan profit terletak pada pengurangan biaya:
- Revenue: Pendapatan total sebelum pengurangan biaya.
- Profit: Pendapatan bersih setelah pengurangan semua biaya.
Memahami perbedaan ini, penting bagi pengusaha untuk menilai kinerja bisnis secara akurat. Perusahaan dengan revenue tinggi tidak selalu berarti memiliki profit tinggi, terutama jika biaya operasionalnya juga tinggi.
Oleh karena itu, fokus tidak hanya pada peningkatan revenue, tetapi juga pada pengelolaan biaya untuk memastikan profitabilitas yang sehat.
Baca Juga: Pengertian Hingga Jenis Rasio Profitabilitas untuk Bisnis
Perbedaan Gross Profit dan Nett Profit
Gross profit (laba kotor) dan net profit (laba bersih) adalah dua metrik keuangan penting yang digunakan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan.
Bisa dikatakan, gross profit adalah selisih antara total pendapatan dan harga pokok penjualan (HPP).
Di dalamnya mencakup biaya langsung seperti bahan baku dan tenaga kerja yang terlibat dalam produksi barang atau jasa. Rumusnya adalah:
Gross Profit = Pendapatan – HPP
Gross profit memberikan gambaran tentang efisiensi perusahaan dalam proses produksinya. Akan tetapi, metrik ini belum memperhitungkan biaya operasional lainnya seperti biaya pemasaran, administrasi, pajak, dan bunga.
Di sisi lain, net profit adalah laba yang diperoleh setelah mengurangkan semua biaya operasional, termasuk HPP, biaya operasional lainnya, pajak, dan bunga dari total pendapatan. Rumusnya adalah:
Net Profit = Pendapatan – (HPP + Biaya Operasional + Pajak + Bunga)
Net profit mencerminkan profitabilitas keseluruhan perusahaan setelah semua pengeluaran diperhitungkan.
Hal Ini menunjukkan seberapa efektif perusahaan dalam mengelola semua aspeknya untuk menghasilkan keuntungan bersih.
Memahami perbedaan antara gross profit dan net profit penting bagi pemilik bisnis dan investor. Tujuannya adalah untuk menilai efisiensi operasional dan kesehatan finansial perusahaan secara keseluruhan.
Jadi, pastikan kamu kalkulasikan dengan baik dan benar, ya!
Semoga dengan informasi ini, bisnis kamu bisa menghasilkan profit yang lebih memuaskan.
- Profit: Definisi, Jenis-Jenis, dan Contoh Lengkapnya! - Februari 11, 2025
- Event Bisnis yang Bawa Berkah – Strategi Bisnis Makanan Menggunakan Teknologi dan Inovasi Digital - Februari 10, 2025
- Apa Itu Net Cash Flow? Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitungnya - Februari 10, 2025