Asia Tenggara sedang menjadi sorotan dunia terkait pembayaran global. Sesuai laporan dari ASEAN Indonesia pada 2023, lima negara yang terdiri dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina sudah sepakat kerja sama pembayaran lintas negara menggunakan QR Code atau E-Wallet.
Kelima negara tersebut sepakat penggunaan QR Code, fast payment, data, RTGS (Real Time Gross Settlement), dan transaksi mata uang lokal sebagai salah satu metode pembayaran di kawasan ASEAN.
Bank Sentara masing-masing, yaitu Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT), sepakat kerja sama dalam mewujudkan pembayaran global lintas negara ASEAN yang cepat, murah, transparan, dan inklusif.
Pertanyaannya, bagaimana tren ini mengubah cara bisnis dan konsumen di Asia Tenggara bertransaksi? Yuk, simak pembahasan tren pembayaran global di Asia Tenggara di bawah ini!
Cara Baru yang Lebih Praktis untuk Transaksi
Dulu, jika kamu ingin membeli sesuatu dari negara lain, prosesnya cukup rumit. Kamu perlu menukar uang ke mata uang negara tersebut, membayar biaya tambahan, dan waktu pemrosesan bisa cukup lama. Tapi sekarang, dengan teknologi baru seperti QR Code dan dompet digital, semuanya menjadi jauh lebih mudah.
Bayangkan, kamu sedang liburan di Thailand dan ingin membeli makanan di pasar lokal. Dengan sistem baru ini, kamu hanya perlu memindai QR Code menggunakan aplikasi pembayaran di ponsel—tidak perlu menukar uang ke Baht Thailand. Praktis, kan?
Baca Juga: Payment Gateway: Akankah Jadi Keharusan untuk Transaksi Bisnis di Masa Depan?
Siapa yang Diuntungkan?
Sistem pembayaran global di Asia Tenggara membawa manfaat besar bagi berbagai kelompok masyarakat, tidak hanya untuk mereka yang sering bepergian ke luar negeri. Berikut ini penjelasan lebih detail tentang siapa saja yang akan merasakan dampaknya:
1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
UKM adalah tulang punggung ekonomi di Asia Tenggara. Menurut data ASEAN, UKM menyumbang sekitar 40%-60% dari Produk Domestik Bruto (PDB) di banyak negara ASEAN. Namun, mereka sering menghadapi kendala dalam memperluas pasar lintas negara karena biaya pembayaran internasional yang tinggi dan proses yang rumit.
Nah, berikut bagaimana tren pembayaran global di Asia Tenggara menguntungkan UKM:
- Transaksi lebih murah: Dengan sistem baru ini, UKM dapat menggunakan QR Code atau dompet digital untuk menerima pembayaran dari pelanggan di negara lain tanpa biaya konversi mata uang yang mahal.
- Proses lebih cepat: Pembayaran yang sebelumnya memakan waktu beberapa hari kini bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
- Akses pasar lebih luas: Pemilik toko online di Indonesia, misalnya, dapat menjual produk ke pelanggan di Singapura atau Malaysia tanpa perlu repot mengelola sistem pembayaran yang rumit.
2. Masyarakat tanpa rekening bank (unbanked population)
Lebih dari 70 juta orang di Asia Tenggara tidak memiliki akses ke layanan perbankan formal. Alasan utamanya adalah lokasi geografis yang terpencil, biaya administrasi yang tinggi, atau kurangnya dokumen yang diperlukan untuk membuka rekening bank.
Namun, banyak dari mereka memiliki smartphone dan menggunakan aplikasi dompet digital. Maka dari itu, berikut keuntungan yang akan mereka dapatkan:
- Kemudahan akses: Dengan dompet digital, mereka dapat mengirim dan menerima uang secara langsung, bahkan lintas negara, tanpa perlu rekening bank.
- Biaya lebih rendah: Sistem ini menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan layanan pengiriman uang tradisional yang sering kali mengenakan biaya tinggi.
- Kesempatan ekonomi: Petani, nelayan, atau pedagang kecil di daerah terpencil bisa menjual produk mereka ke pasar internasional dan menerima pembayaran langsung ke dompet digital mereka.
3. Wisatawan dan pekerja migran
Setiap tahun, jutaan wisatawan dan pekerja migran berpindah antarnegara di Asia Tenggara. Mereka sering menghadapi masalah saat harus menukar mata uang atau membayar biaya tinggi untuk mengirim uang ke keluarga di negara asal.
Lantas, bagaimana mereka diuntungkan?
- Wisatawan: Dengan sistem QR Code lintas negara, wisatawan bisa membayar makanan, transportasi, atau belanja tanpa harus membawa uang tunai atau menukar mata uang.
- Pekerja migran: Mereka dapat mengirim uang ke keluarga di negara asal dengan biaya lebih murah dan proses yang lebih cepat.
Baca Juga: Tren Virtual Credit Card, Seperti Apa di Indonesia?
Demikian, tren pembayaran global di Asia Tenggara. Tentu, dengan adanya kesepakatan kerja sama pembayaran lintas negara menggunakan QR Code atau E-Wallet memberikan manfaat nyata bagi banyak orang di Asia Tenggara, mulai dari pelaku bisnis hingga masyarakat pada umumnya.
Tidak hanya mempermudah transaksi, sistem ini juga membuka peluang ekonomi yang lebih besar, meningkatkan inklusi keuangan, dan mendukung gaya hidup digital masyarakat modern. Dengan sistem yang lebih murah, cepat, dan mudah, masa depan pembayaran digital di Asia Tenggara menjadi lebih cerah.
Demikian pula dengan Paper.id, menyediakan fitur cross-border payment, memungkinkan kamu bisa memantau transaksi di kawasan Asia Tenggara secara real-time, memastikan pembayaran berjalan lancar, serta adanya akses informasi nilai tukar terkini sehingga mengurangi risiko kerugian akibat fluktuasi kurs.
Yuk, kenalan lebih lanjut dengan Paper.id dan registrasi bisnismu sekarang!
- Laporan Penjualan dan Pembelian Memantau Kinerja Bisnis dengan Kasir Online - Januari 15, 2025
- 5 Aplikasi KPI Karyawan Terbaik untuk Penilaian Kinerja - Januari 14, 2025
- Mengenal Remitansi dan Kebijakannya di Indonesia, Seperti Apa? - Januari 10, 2025