Siapa bilang menyewa kendaraan itu ribet? Di tangan Pak Muhammad Qolbu, selaku founder sekaligus CEO TransGO, bisnis penyewaan kendaraan justru jadi solusi mobilitas yang fleksibel dan praktis untuk banyak orang.

Berdiri sejak 2022, TransGO terus menunjukkan eksistensinya yang kini tersedia dan melayani di berbagai kota besar seperti Jakarta, BODETABEK, Bandung, Yogyakarta, hingga Surabaya. Bahkan, mereka sudah bersiap untuk ekspansi ke Bali juga!

TransGO menawarkan layanan sewa motor, mobil, city tour, jasa driver, hingga kursus mengemudi. Dengan pilihan sewa harian, mingguan, bulanan, hingga tahunan, platform ini berhasil menjangkau berbagai kalangan, mulai dari individu, perusahaan, hingga pemerintahan.

Tapi, di balik kesuksesan ini, ada perjalanan panjang yang penuh tantangan, termasuk soal pembayaran customer yang sempat memengaruhi cash flow TransGO. Penasaran? Yuk, simak cerita selengkapnya di bawah!

Tantangan Awal: Ribetnya Sistem Manual

Di awal berdiri, sistem pembayaran di TransGO masih serba manual. Semua transaksi dicatat secara konvensional menggunakan Ms. Excel. Oleh sebab itu, TransGO mengalami beberapa tantangan sebagai berikut:

1. Membutuhkan banyak admin

“Dulu, semuanya serba manual. Kami mencatat transaksi menggunakan Excel, dan butuh empat admin untuk mengurus keuangan,” cerita Pak Qolbu. 

Setiap admin memiliki tugas khusus, mulai dari mencatat pembayaran, mengecek transfer, rekap, hingga audit data. Setiap admin memiliki tugas spesifik sebagai berikut:

  • Admin 1: Mencatat pembayaran yang masuk dari customer.
  • Admin 2: Mengecek transfer satu per satu untuk memastikan kesesuaian nominal dengan pesanan.
  • Admin 3: Merangkum dan merekap semua data transaksi ke dalam laporan keuangan.
  • Admin 4: Melakukan audit untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan.

Meski terlihat rapi, cara ini tentu sangat memakan waktu dan biaya.

2. Hanya menyediakan metode transfer bank

Lebih parah lagi, pilihan metode pembayaran yang disediakan TransGO di awal berdiri sangat terbatas–-hanya melalui transfer bank ke rekening BRI dan BCA saja. Untuk sebagian customer, ini mungkin cukup, tapi bagi banyak lainnya, ini sangat terbatas.

Terlebih, dalam bisnis seperti TransGO, customer berasal dari berbagai latar belakang. Akibatnya, banyak customer potensial yang merasa sistem pembayaran ini kurang praktis dan bahkan mengurungkan niat mereka untuk menggunakan layanan TransGO.

3. Banyaknya bukti transfer palsu

Customer harus transfer manual, lalu kirim bukti pembayaran berupa screenshot. Ini sering kali jadi celah buat oknum nakal,” jelas Pak Qolbu.

Dalam beberapa kasus, customer mengirimkan screenshot editan seolah-olah sudah melakukan pembayaran, padahal dana tidak benar-benar masuk ke rekening.

Penipuan semacam ini mencapai bisa mencapai 20% dari total transaksi per bulan, angka yang sangat merugikan bagi bisnis seperti TransGO.

Baca Juga: Kibo Cheese: Bisnis Dessert Viral, Kelola Pembayaran dengan Mudah Pakai Paper.id

Ketemu Paper.id: Transformasi Digital Dimulai!

sebelum dan setelah pakai paper.id
TransGO Sebelum dan Setelah Pakai Paper.id

Untungnya, Pak Qolbu berhasil menemukan Paper.id sebagai solusi yang tengah dihadapi. Berawal direkomendasikan oleh customer-nya sendiri, kini pembayaran TransGO bisa dikelola menjadi lebih efisien.

Berikut perubahan menarik setelah TransGO menggunakan Paper.id, khususnya fitur PaperPay In, antara lain:

1. Proses invoicing lebih singkat

Salah satu perubahan paling mencolok adalah kecepatan dalam membuat invoice. Sebelumnya, proses pembuatan invoice bisa memakan waktu 30 menit hingga 3 jam, terutama karena setiap data harus diinput dan dicek secara manual.

Dengan Paper.id, pembuatan invoice online kini hanya membutuhkan waktu 1 menit saja. Platform ini memungkinkan TransGO untuk langsung membuat, mengirimkan, dan memantau invoice secara otomatis, tanpa perlu repot membuka Excel atau mengecek data satu per satu.

“Proses yang dulu lama banget sekarang cuma semenit. Customer langsung dapat notifikasi pembayaran, kami juga lebih cepat mengatur jadwal kendaraan. Ini beneran hemat waktu,” ujar Pak Qolbu.

2. SDM yang dibutuhkan lebih sedikit

Dulu, TransGO membutuhkan empat admin keuangan hanya untuk menangani pembayaran customer. Masing-masing admin punya tugas, seperti mencatat pembayaran, mengecek transfer, hingga audit. Namun, setelah beralih ke Paper.id, jumlah SDM yang dibutuhkan untuk keuangan berkurang drastis.

“Sekarang cukup satu admin saja untuk semua urusan pembayaran dan audit. Bayangkan, efisiensi SDM kami naik 80%!” kata Pak Qolbu.

Dengan lebih sedikit tenaga yang dibutuhkan, TransGO bisa mengalokasikan SDM ke area lain, seperti peningkatan pelayanan customer atau pengelolaan operasional di cabang-cabang baru. Efisiensi ini tidak hanya menghemat biaya tetapi juga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.

3. Penipuan hampir hilang

Sebelum menggunakan Paper.id, TransGO menghadapi risiko besar dari penipuan bukti transfer palsu. Masalah ini sangat menguras tenaga dan waktu, dengan angka kerugian mencapai 20% dari total transaksi.

Namun, setelah mengadopsi Paper.id, penipuan menyusut menjadi 5%, bahkan nyaris tidak ada lagi. Sistem otomatis Paper.id mampu memverifikasi setiap transaksi secara real-time, sehingga tim TransGO tidak perlu lagi memeriksa satu per satu bukti transfer manual.

“Kalau dulu kami sering kecolongan bukti transfer palsu, sekarang mungkin hanya 5%, bahkan hampir nggak pernah lagi. Sistem Paper.id memastikan semua pembayaran langsung terkonfirmasi tanpa celah untuk penipuan,” jelas Pak Qolbu.

4. Metode pembayaran tersedia lebih banyak

Paper.id juga memberikan kebebasan lebih kepada customer TransGO dalam memilih metode pembayaran. Jika sebelumnya hanya tersedia transfer bank ke rekening BRI atau BCA saja, kini customer bisa membayar melalui lebih dari 30 metode pembayaran yang berbeda.

Mulai dari transfer antar bank otomatis, kartu kredit, QRIS, Virtual Account, marketplace atau dompet digital seperti OVO, GoPay, dan lain sebagainya.

“Banyak customer kami sekarang lebih suka pakai kartu kredit. Selain lebih praktis, mereka juga dapat keuntungan tambahan seperti cashback atau poin miles,” tambah Qolbu.

Fleksibilitas ini tidak hanya mempermudah customer, tetapi juga meningkatkan kepuasan mereka terhadap layanan TransGO. Bahkan, metode pembayaran yang beragam ini telah membantu TransGO menarik lebih banyak customer korporasi yang membutuhkan opsi pembayaran yang fleksibel.

Menarik sekali, bukan? Yuk, cari info lebih lanjut mengenai fitur PaperPay In dengan cara klik tombol di bawah ini!

Baca JugaGetFound: Buat Digital Agency di Indonesia Level Up Bersama Paper.id

Fitur dan Produk Paper.id Lainnya yang Jadi Andalan TransGO

Tidak hanya menggunakan fitur PaperPay In, TransGO juga memanfaatkan fitur dan produk lainnya untuk membantu operasional semakin praktis. Beberapa di antaranya:

1. PaperPay Out

TransGO juga menggunakan fitur PaperPay Out untuk membayar supplier spare part kendaraan. Semua pembayaran jadi lebih terorganisir dan transparan, sehingga kebutuhan maintenance kendaraan selalu terpenuhi.

Keuntungan transparansi ini tidak hanya membantu TransGO menghemat waktu, tetapi juga membangun hubungan baik dengan supplier, karena semua pembayaran dilakukan secara profesional dan tepat waktu.

2. Paper Pioneer Card

Ketika pertama kali diperkenalkan, Pak Qolbu sempat merasa bahwa Paper Pioneer Card bukanlah sesuatu yang dibutuhkan oleh TransGO. Namun, seiring waktu, ia menyadari bahwa kartu kredit virtual ini menawarkan solusi fleksibel yang sangat membantu dalam mengelola cash flow bisnis.

“Awalnya saya nggak yakin. Tapi ternyata, Pioneer Card ini justru sangat membantu, terutama karena banyak customer kami yang melakukan cash advance,” jelas Pak Qolbu.

Dengan Pioneer Card, TransGO mendapatkan fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan operasional yang membutuhkan dana di muka, seperti pembelian spare part atau pembayaran ke supplier besar lainnya.

3. PaperPlus

Dengan layanan premium ini, TransGO bisa membuat invoice yang terlihat lebih profesional, lengkap dengan logo dan elemen personalisasi lainnya sehingga meningkatkan kredibilitas bisnis di mata customer. Selain itu, biaya admin yang sebelumnya 1,9% juga bisa ditekan menjadi 1,5%.

Selain itu, status invoice juga bisa dipantau secara real-time, sehingga tim keuangan TransGO bisa langsung mengetahui apakah invoice sudah dibayar, dalam proses, atau belum diterima.

Baca juga: Tumbuh Sampai 500+ Buyer, Begini Tips PT Mulia Kencana Lestari Dukung Restoran Jepang dengan Paper.id

Nah, demikian cerita menarik bagaimana TransGO sukses menghadapi tantangan pembayaran customer dengan bantuan Paper.id. Bagi Pak Qolbu, Paper.id sudah menjadi bagian penting dalam operasional TransGO.

“Buat pebisnis lain, jangan ragu coba Paper.id. Platform ini benar-benar bikin transaksi lebih efisien, minim penipuan, dan customer lebih percaya. Cocok banget buat bisnis apa pun yang mau naik kelas,” tutup Pak Qolbu.

Yuk, ikuti jejak kesuksesan TransGO, coba Paper.id sekarang dan rasakan sendiri manfaatnya!

Muhamad Dika Wahyudi