Pernah bingung saat harus menyiapkan dokumen pelaporan pajak untuk bisnismu? Proses ini memang sering kali terasa rumit, terutama jika kamu belum terbiasa dengan berbagai jenis laporan dan formulir yang harus disiapkan.

Selain itu, pelaporan pajak untuk bisnis tidak bisa dilakukan sembarangan, pembuatannya harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Terlebih, pelaporan pajak yang tepat sangat penting untuk menjaga kredibilitas bisnis dan tentunya menghindari sanksi.

Lantas, seperti apa saja contoh dokumen pelaporan pajak yang wajib dimiliki oleh sebuah bisnis? Yuk, simak pembahasan selengkapnya dibawah ini!

Memahami Pelaporan Pajak untuk Bisnis

Pelaporan pajak merupakan kewajiban penting bagi setiap bisnis atau perusahaan untuk memastikan kepatuhan terhadap hukum yang berlaku. Proses ini mencakup penyusunan dokumen seperti faktur pajak, laporan keuangan, hingga Surat Pemberitahuan Tahunan atau SPT.

Setiap Wajib Pajak (WP) memiliki kewajiban untuk membuat laporan pajaknya. Akan ada sanksi yang dikenakan jika tidak membuat laporan, biasanya berupa administrasi sebagai teguran awal, hingga bisa sampai sanksi pidana.

Proses pemungutannya dilakukan dengan melaporkan data penghasilan badan usaha kepada Badan Pajak. Data ini kemudian diaudit untuk memastikan kesesuaiannya dengan aturan yang berlaku. Setelah audit selesai, perusahaan akan menerima hasil dan mengetahui besaran pajak yang harus dibayarkan.

Agar audit berjalan cepat dan akurat, laporan pajak harus disusun dengan teliti berdasarkan laporan keuangan perusahaan. Selain mengurangi risiko kesalahan, cara ini juga membantu efisiensi waktu sekaligus memberikan gambaran kondisi finansial perusahaan secara menyeluruh.

Agar dokumentasi transaksi bisnis rapi untuk proses pelaporan pajak, kamu bisa gunakan Paper.id. Dengan Paper.id, proses invoicing dan pembayaran sudah terkoneksi secara digital, sehingga rekonsiliasi langsung otomatis by system. Kamu tidak perlu repot-repot cek mandiri, semua catatan bisnis tidak ada yang terlewat ataupun berantakan!

Yuk, cek selengkapnya tentang Paper.id di sini!

Baca Juga: Pakai Aplikasi Paper.id, Apakah Pihak Perpajakan Bisa Cek Data Perusahaan?

Cara Membuat Laporan Pajak Bisnis

Sebelum membuat laporan pajak untuk bisnis, pastikan terlebih dahulu bahwa usaha kamu tergolong sebagai Wajib Pajak. Sebagai berikut kriterianya:

  • Berbentuk usaha Perseorangan atau Persekutuan (PT, CV, yayasan, dan sejenisnya)
  • Kegiatan usaha diurus, dijalankan atau dikelola oleh pemiliknya atau anggota keluarga atau kerabat terdekat
  • Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp50 juta, dan hal ini tidak termasuk pada tanah dan bangunan tempat usaha.

Setelah memastikan kriteria tersebut, kamu bisa melakukan langkah-langkah membuat laporan pajak bisnis sebagai berikut:

1. Mendaftar NPWP Badan dan PKP

Langkah awal adalah memastikan perusahaan kamu memiliki NPWP Badan. Pendaftaran bisa dilakukan di KPP terdekat atau melalui situs pajak. Selain itu, untuk menerapkan pajak ke konsumen, ajukan surat Pengukuhan PKP. PKP adalah pengusaha yang menyerahkan Barang/Jasa Kena Pajak sesuai UU PPN 1984.

2. Kenali jenis pajak yang harus dilaporkan

Ada sejumlah jenis pajak yang harus dibayarkan dan dilaporkan oleh wajib pajak. Biasanya jenis pajak tersebut tertera pada Surat Keterangan Terdaftar (SKT) saat Anda mendaftarkan NPWP Badan.

Jenis pajak perusahaan meliputi Pajak Penghasilan atau PPh (contoh: PPh Pasal 21, 23, 26) serta Pajak Pertambahan Nilai atau PPN dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah atau PPnBM. 

3. Siapkan Surat Pemberitahuan (SPT)

Laporan pajak perusahaan terbagi menjadi dua:

  • SPT Tahunan: Melaporkan penghasilan setahun terakhir berdasarkan laporan keuangan.
  • SPT Masa: Melaporkan bulanan PPh atas pembayaran atau PPN dari penjualan.

Pastikan semua dokumen disusun dengan teliti agar laporan berjalan lancar dan sesuai aturan.

Baca Juga: Paper.id dan Vincent Liyanto Patahkan Mitos Masalah Pajak Bisnis dengan Pembayaran Kartu Kredit

Contoh Laporan Pajak Perusahaan

Berikut beberapa contoh laporan laporan pajak perusahaan, antara lain:

1. Laporan keuangan neraca

Laporan keuangan neraca adalah laporan sebuah data yang memperlihatkan kondisi nilai dan posisi aktiva serta pasiva yang harus seimbang.

Contoh laporan keuangan neraca

(Sumber: kitalulus.com)

2. Laporan keuangan laba rugi

Laporan ini berisi rangkuman data keuntungan dan kerugian sebuah perusahaan.

Contoh laporan keuangan laba rugi single step

(Sumber: kitalulus.com)

Contoh laporan keuangan laba rugi multiple step

(Sumber: kitalulus.com)

3. Laporan keuangan perubahan modal

Laporan keuangan perubahan modal adalah laporan pajak yang berisi kondisi modal perusahaan dan data baru ketika adanya perubahan modal sehingga akan terlihat jumlah modal awal dan saldo akhir sebuah perusahaan.

Contoh laporan keuangan perubahan modal

(Sumber: kitalulus.com)

4. Laporan keuangan arus kas

Laporan keuangan arus kas atau cash flow adalah laporan pajak yang memuat data arus kas untuk mengetahui keluar masuk uang kas perusahaan.

Contoh laporan keuangan arus kas

(Sumber: kitalulus.com)

Demikian beberapa contoh laporan dokumen pelaporan pajak bisnis. Dengan memahami dan mempersiapkan dokumen ini secara tepat, proses pelaporan pajak akan lebih mudah dan efisien. 

Namun, agar lebih praktis dan efisien, pastikan kamu memanfaatkan platform digital seperti Paper.id. Sebagai platform invoicing dan pembayaran antar bisnis, kamu bisa memastikan bahwa semua transaksi bisnismu terdokumentasi dengan rapi, sehingga memudahkan pelaporan pajak, dan mengurangi kesalahan administrasi.

Yuk, daftarkan bisnismu sekarang di Paper.id dan nikmati semua fitur serta keuntungannya dengan cara klik tombol di bawah ini!

Nadiyah Rahmalia