Sebagai seorang pebisnis, mungkin kamu sering mendengar komentar seperti, “Enaknya punya bisnis sendiri, bebas atur waktu dan dapat penghasilan lebih besar!” Namun, kenyataan sering kali tak seindah kelihatannya. 

Di balik layar, banyak sisi gelap yang sering kali tersembunyi. Setiap hari, pemilik bisnis menghadapi ketidakpastian, kekhawatiran, dan tekanan dari berbagai perubahan yang mengharuskan mereka terus memutar otak. 

Belum lagi risiko kerugian mendadak, hingga mimpi buruk akan kebangkrutan yang tak pernah jauh dari pikiran.

Mengungkap Realita “Horor” Dunia Bisnis

Menanggapi tantangan ini, Paper.id menggelar acara “Acara Bisnis Paling Horor,” yang mengangkat tema seputar sisi kelam dalam bisnis yakni penipuan, kegagalan, hingga ancaman kebangkrutan akibat berbagai faktor. Acara ini diadakan pada Selasa (5/11) di HeArt Space 2.0, Jakarta Pusat, dan dihadiri oleh 50 pemilik bisnis dari berbagai sektor. Para pembicara, seperti Leon Hartono (Entrepreneur & Founder The Overpost), David Yunius (Director of PT Kapok Fiber Indonesia), Stanley Octavian (Owner Rasa Nyonya & Eat Alinea), serta Febriani Piscessa Head of Customer Experience & Success dari Paper.id, berbagi cerita, pengalaman, serta strategi dalam menghadapi berbagai tantangan bisnis.

Baca Juga: Paper.id Dukung Hahaha Corp Ciptakan Film-Film Box Office Indonesia

Ancaman Penipuan yang Mengintai Setiap Peluang Usaha

Menurut data Association for Financial Professionals (AFP), sebanyak 80% perusahaan telah mengalami penipuan terkait pembayaran, dengan kenaikan kasus sebesar 15% dari tahun sebelumnya. Penipuan ini paling rentan menimpa bisnis kecil dan menengah, yang sering kali kekurangan sumber daya atau sistem mitigasi yang memadai. Leon Hartono menyampaikan bahwa penipuan sering terjadi karena pemilik bisnis terlalu fokus pada penjualan dan mengesampingkan pencatatan keuangan atau akuntansi. “Banyak yang berpikir bahwa pencatatan bisa diurus nanti, asalkan jualan lancar dulu. Padahal ini adalah salah satu alasan utama kenapa bisnis bisa gagal,” ungkap Leon.

Nyatanya, mengabaikan aspek keuangan bisa membawa dampak buruk jangka panjang. Selain membuka celah bagi penipuan, kurangnya manajemen keuangan yang baik juga bisa menyebabkan masalah pajak dengan denda yang besar. Bahkan, bisnis bisa kehilangan peluang untuk berkembang lebih jauh.

Menangkap Peluang dan Menghindari Kerugian dengan Otomatisasi

Kesempatan juga bisa hilang jika bisnis masih bergantung pada proses manual atau membatasi kanal penjualan. Misalnya, sebuah bisnis yang hanya fokus pada e-commerce dan mengabaikan pesan masuk dari WhatsApp. 

Padahal, channel tambahan ini bisa meningkatkan penjualan. Dengan otomatisasi, seperti sistem dari Paper.id, proses transaksi dan pencatatan bisa lebih cepat dan efisien, sehingga bisnis mampu menangkap lebih banyak peluang dari berbagai kanal.

Baca Juga: PaperPreneurs Vol. 8, Ungkap Tips Kembangkan Bisnis dengan Utang

Menghindari Mimpi Buruk Hidden Fee dengan Sistem Paper.id

Paper.id juga menawarkan solusi untuk menghindari kerugian akibat biaya tersembunyi (hidden fee). Biaya tersembunyi sering kali tidak disadari, namun bisa menggerogoti profit bisnis secara signifikan. Paper.id menghadirkan MDR (merchant discount rate) yang rendah, hanya sebesar 1,5%, lebih kompetitif dibandingkan dengan rata-rata MDR lain yang bisa mencapai 2,9% atau lebih.

Selain itu, Paper.id memperkenalkan produk kartu kredit bisnis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, seperti Paper Pioneer Card, PAPERCARD, dan Paper Horizon Card. Kartu ini menawarkan cashback 0,1%, sehingga total MDR menjadi hanya 1,4%, memberikan penghematan lebih bagi para pelaku usaha.

Momen Berharga untuk Networking dan Belajar dari Pengalaman Nyata

Acara ini tidak hanya menjadi ajang diskusi dan edukasi, namun juga tempat untuk networking. Antusiasme peserta terlihat ketika mereka berbagi pengalaman dan membangun relasi baru di antara sesama pemilik bisnis. 

Dengan tema “horor” yang diangkat, acara ini bukan sekadar diskusi tentang tantangan, tapi juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi untuk menghadapi dan mengatasi tantangan tersebut.

“Acara Bisnis Paling Horor” oleh Paper.id berhasil memberikan wawasan yang mendalam tentang sisi gelap dunia bisnis. Para peserta pulang dengan pengetahuan, inspirasi, dan tentunya, kesiapan lebih untuk menghadapi segala bentuk “horor” dalam dunia usaha.

Tertarik untuk mengikuti acara serupa? Paper.id selalu hadir dengan event-event menarik bagi para business owner. Jangan sampai ketinggalan infonya, daftarkan bisnismu ke Paper.id dan nantikan informasi acara seru lainnya!

Nadiyah Rahmalia