Dalam dunia bisnis, laporan keuangan memiliki peranan penting untuk menggambarkan kondisi finansial suatu perusahaan. Laporan ini tidak hanya berfungsi sebagai dokumen administratif, tetapi juga sebagai sumber informasi yang dapat membantu manajemen, investor, dan pihak-pihak terkait dalam pengambilan keputusan yang strategis.

Memahami tujuan dari laporan keuangan serta cara menyusunnya dengan benar adalah langkah penting bagi setiap pelaku usaha dalam memastikan perusahaan berjalan sesuai dengan kepatuhan hukum yang berlaku.

Apa Itu Laporan Keuangan Perusahaan?

Laporan keuangan perusahaan merupakan catatan informasi keuangan yang menggambarkan kinerja perusahaan dalam periode tertentu. Secara sederhana, laporan keuangan adalah dokumen penting yang berisi catatan keuangan perusahaan, baik transaksi maupun kas.

Pembuatan laporan keuangan dilakukan pada akhir periode akuntansi yang ditentukan oleh masing-masing perusahaan. Beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan setiap akhir tahun, sementara yang lain melakukannya setiap beberapa bulan.

Kebijakan mengenai periode akuntansi dapat berbeda antara perusahaan satu dengan yang lainnya. Hal terpenting, semua transaksi harus dicatat dengan akurat agar laporan keuangan menghasilkan perhitungan yang tepat. Keuntungan, kerugian, dan pembayaran pajak perusahaan sangat bergantung pada laporan keuangan ini.

Baca Juga: Membuat Laporan Keuangan Menggunakan Aplikasi, Efektif atau Tidak?

Fungsi Laporan Keuangan Perusahaan

Terdapat lima fungsi dan manfaat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dalam menjalankan bisnis. Fungsi ini dibedakan berdasarkan pihak-pihak yang mendapatkannya. Untuk lebih jelas, simak penjelasan berikut:

1. Sebagai alat evaluasi perusahaan

Penerima fungsi laporan keuangan pertama adalah manajemen. Laporan keuangan berfungsi sebagai dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan dan melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan.

Misalnya, jika perusahaan A telah menyusun laporan keuangan untuk bulan April 2021, manajemen dapat menggunakan informasi tersebut untuk menyusun anggaran bulan berikutnya.

2. Sebagai pertimbangan risiko investasi

Pihak kedua yang mendapatkan fungsi dari laporan keuangan adalah pemilik perusahaan, pemegang saham, atau investor. Bagi mereka, laporan keuangan berfungsi untuk mengukur tingkat risiko investasi di masa depan.

3. Sebagai bukti kepatuhan pajak

Penerima fungsi laporan keuangan ketiga adalah pemerintah. Laporan keuangan memungkinkan pemerintah untuk mengamati kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pajak. Dengan demikian, ketika ada kewajiban pajak yang harus dibayar, pemerintah dapat menagih perusahaan tersebut.

4. Sebagai bukti pembayaran utang

Selanjutnya, laporan keuangan juga berfungsi bagi pemasok atau supplier. Fungsi laporan keuangan di sini adalah untuk memahami kemampuan perusahaan dalam melunasi utang jangka pendek.

5. Untuk menilai kemampuan pelunasan pinjaman

Penerima fungsi terakhir adalah kreditur atau pemberi pinjaman. Laporan keuangan membantu mereka mengetahui sejauh mana kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan bunga tepat waktu.

Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki berbagai jenis laporan keuangan. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya jenis transaksi yang dilakukan dalam bisnis, sehingga laporan keuangan pun beragam sesuai dengan transaksi tersebut. Berikut adalah beberapa jenis laporan keuangan yang umum terdapat di perusahaan:

1. Laporan laba rugi

Laporan laba rugi berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan, terutama terkait laba dan rugi. Selain itu, laporan ini menjadi acuan bagi manajemen dalam menentukan langkah dan keputusan selanjutnya.

Terdapat dua metode untuk menyusun laporan laba rugi:  

  • Single Step: Metode ini lebih sederhana, di mana pendapatan dijumlahkan dari atas ke bawah dalam satu kelompok, lalu dikurangi total beban dalam periode tersebut.  
  • Multiple Step: Metode ini membagi perhitungan pendapatan menjadi dua kategori: pendapatan operasional dan non-operasional, serta membedakan pengurangan beban dan biaya.

Beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam laporan laba rugi yaitu:  

  • Pendapatan (operasional dan non-operasional)  
  • Beban pinjaman  
  • Beban pajak  
  • Laba rugi perusahaan  
  • Biaya operasional  

Komponen ini mencakup laporan laba rugi dari aktivitas perusahaan, laba rugi dari afiliasi, dan laba rugi untuk periode berjalan.

2. Laporan arus kas

Laporan arus kas, atau cash flow, adalah dokumen penting yang mencatat arus transaksi masuk dan keluar perusahaan dalam periode tertentu sebagai indikator penting bagi perusahaan untuk mengelola arus kas di masa mendatang. Sumber arus kas dapat berasal dari kegiatan operasional, kas yang ada, atau pendanaan.

Arus kas keluar biasanya berasal dari beban seperti biaya operasional dan investasi. Tiga komponen utama dalam laporan arus kas adalah:  

  • Arus kas dari kegiatan bisnis  
  • Arus kas dari kegiatan investasi  
  • Arus kas dari kegiatan pendanaan  

3. Laporan perubahan modal

Laporan perubahan modal digunakan untuk melaporkan adanya perubahan modal dalam perusahaan pada periode tertentu untuk memberikan ilustrasi mengenai perubahan modal keuangan yang terjadi dan membantu perencanaan masa depan.

Komponen yang diperlukan meliputi modal awal, pengambilan dana pribadi oleh pemilik, serta laba dan rugi bersih selama periode tersebut. Oleh karena itu, laporan laba rugi perlu disusun terlebih dahulu.

4. Laporan neraca

Neraca, atau balance sheet, adalah laporan keuangan yang menunjukkan kondisi dan posisi keuangan suatu bisnis pada periode tertentu. Laporan ini penting untuk merencanakan proyek di masa depan.

Dalam menyusun neraca, beberapa komponen yang perlu diperhatikan adalah jumlah aktiva (aset), kewajiban (utang), dan ekuitas (modal). Neraca terdiri dari tiga unsur: aset, liabilitas, dan ekuitas.

5. Laporan untuk laporan keuangan

Laporan ini disusun untuk menjelaskan laporan keuangan dengan lebih terperinci, sehingga memudahkan pembaca dalam memahami informasi penting.

Tidak hanya ditujukan untuk manajemen perusahaan, tetapi laporan ini juga untuk investor yang ingin berinvestasi dan memeriksa laporan keuangan sebagai dasar proyeksi investasi. Dengan adanya laporan ini, proses pemeriksaan laporan keuangan menjadi lebih efisien.

Baca Juga: Contoh & Cara Membuat Laporan Keuangan Sederhana!

Tujuan Laporan Keuangan Perusahaan

Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan terkait investasi dan kredit.

Secara khusus, laporan keuangan bertujuan untuk menyajikan posisi keuangan, kinerja usaha, dan perubahan posisi keuangan lainnya yang harus dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Berikut adalah tujuan laporan keuangan perusahaan:

1. Memberikan informasi yang terpercaya

Informasi yang disediakan mengenai sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan bertujuan untuk:

  • Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan.
  • Menunjukkan posisi keuangan dan investasi perusahaan.
  • Menilai kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajibannya.
  • Menunjukkan kemampuan sumber daya yang ada untuk pertumbuhan perusahaan.

2. Memberikan informasi sumber kekayaan

Menyediakan informasi yang dapat dipercaya mengenai sumber kekayaan bersih yang diperoleh dari kegiatan usaha dalam mencari laba, dengan tujuan:

  • Memberikan gambaran mengenai jumlah dividen yang diharapkan oleh pemegang saham.
  • Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban kepada kreditor, pemasok, pegawai, pemerintah, serta dalam mengumpulkan dana untuk ekspansi perusahaan.

3. Memberikan informasi kepada manajemen

Informasi ini digunakan untuk pelaksanaan fungsi perencanaan dan pengendalian, serta untuk menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba jangka panjang.

Selain tujuan pelaporan keuangan di atas, tujuan lainnya yaitu untuk:

  • Memungkinkan penaksiran potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
  • Memberikan informasi penting lainnya tentang perubahan aset dan kewajiban.
  • Mengungkapkan informasi relevan yang dibutuhkan oleh para pengguna laporan.

Proses Penyusunan Laporan Keuangan Perusahaan

Setelah memahami pengertian dan jenis-jenis laporan keuangan, berikut adalah urutan proses penyusunan laporan keuangan perusahaan yang benar dari awal hingga akhir.

1. Membuat neraca saldo

Bagian ini berisi daftar rekening buku besar, dengan saldo yang terdapat di kolom debet maupun kredit. Neraca saldo disusun setelah jurnal selesai dibukukan dalam rekening masing-masing di buku besar.

Informasi di bagian ini digunakan untuk memeriksa keseimbangan kredit dan debit di seluruh rekening dalam buku besar. Hal ini juga merupakan tahap awal penyusunan neraca lajur serta jurnal penyesuaian.

2. Menyusun jurnal penyesuaian

Proses kedua dalam laporan keuangan adalah menyusun jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian berisi transaksi yang belum dicatat dan belum sesuai dengan kondisi pada akhir periode.

3. Membuat neraca lajur

Bagian ini diperlukan untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Pembuatan neraca lajur dimulai dari neraca saldo hingga penyesuaian data berdasarkan jurnal penyesuaian. Setelah saldo disesuaikan, kolom neraca saldo yang disesuaikan akan muncul. Saldo tersebut nantinya dilaporkan dalam laporan laba rugi dan neraca.

4. Membuat laporan laba rugi atau perubahan modal

Dalam neraca lajur, jumlah yang dilaporkan dalam laba rugi dan neraca sudah dipisahkan sehingga diperlukan mengubah dua laporan tersebut agar mudah dibaca dan dianalisis.

5. Melakukan penyesuaian

Selanjutnya, setelah seluruh rekening dalam buku besar disesuaikan, langkah berikutnya adalah menutup rekening nominal di laporan laba rugi. Hal ini dengan memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba yang tidak dibagi. Setelah itu, bukukan semua informasi dari jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan rekening yang relevan.

6. Menyusun neraca saldo penutupan

Laporan terakhir yang dibuat adalah neraca saldo penutupan. Untuk memeriksa keseimbangan antara debit dan kredit dari rekening yang masih terbuka, diperlukan untuk membuat neraca saldo setelah penutupan rekening. Pastikan isi neraca ini hanya mencakup rekening riil, tanpa rekening nominal yang telah ditutup.

7. Menggunakan layanan konsultasi

Dengan menggunakan layanan konsultasi, kamu akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti akses kepada konsultan ahli yang berpengalaman dalam penyusunan laporan keuangan, kemudahan dalam pengurusan perizinan, serta bantuan dalam perencanaan pajak.

Baca Juga: Pahami Jenis-Jenis dan Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan memiliki proses dan tahapan yang perlu diterapkan dengan benar. Keterampilan dan kecermatan sangat dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan yang akurat.

Memahami dasar-dasar laporan keuangan dan mencoba menerapkannya secara sederhana merupakan langkah awal yang penting untuk menunjang kelancaran usaha yang dijalankan.

Laporan keuangan dapat membantu usaha, baik skala kecil maupun besar, dalam menentukan keputusan yang tepat untuk keberlangsungan bisnis tersebut. Pastikan kamu membuat laporan keuangan yang tepat agar bisnis kamu dapat berjalan lancar dan terorganisir.

*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan InCorp Indonesia

Muhamad Dika Wahyudi