Pernah mendengar istilah cost of fund? Dalam dunia bisnis dan keuangan, istilah ini sering muncul, namun bagi sebagian orang mungkin terdengar asing. Sederhananya, cost of fund adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk mendapatkan dana yang diperlukan dalam operasional bisnis.
Menariknya, menurut laporan Bank Indonesia menunjukkan bahwa cost of fund bagi perbankan di Indonesia meningkat rata-rata 5-7% selama periode 2022-2023, terutama disebabkan oleh kenaikan suku bunga acuan dan meningkatnya persaingan dalam memperoleh dana pihak ketiga.
Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang cost of fund sangat penting bagi kamu sebagai pelaku usaha karena biaya ini mempengaruhi setiap keputusan keuangan yang diambil perusahaan.
Yuk cari tahu lebih mendalam mengenai cost of fund di bawah ini!
Apa Itu Cost of Fund?
Cost of fund atau dalam bahasa Indonesia sering disebut biaya dana, adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu lembaga keuangan, khususnya bank, untuk mendapatkan dana. Sederhananya, ini seperti biaya produksi untuk sebuah pabrik. Bedanya, yang diproduksi di sini adalah uang.
Contohnya, ketika kamu menabung di bank, uangmu itu sebenarnya dipinjam oleh bank untuk disalurkan lagi dalam bentuk kredit. Nah, bunga yang kamu terima dari tabunganmu itu sebenarnya adalah sebagian dari biaya yang harus dikeluarkan bank untuk mendapatkan dana dari kamu.
Baca Juga: AP Automation Cost dan Dampaknya Dalam Mengurangi Anggaran Bisnis
Cara Kerja Cost of Fund
Cara kerja cost of fund cukup sederhana. Bank akan menghitung total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan dana dari berbagai sumber, seperti deposito, tabungan, pinjaman antar bank, hingga penerbitan obligasi.
Setelah itu, biaya total tersebut akan dibagi dengan total dana yang berhasil dihimpun. Hasilnya adalah biaya rata-rata yang harus dikeluarkan bank untuk setiap rupiah dana yang dimilikinya.
Sebagai contoh, misalkan Bank ABC memiliki total dana sebesar Rp 100 miliar yang berasal dari berbagai sumber:
- Deposito: Rp 50 miliar dengan bunga rata-rata 5% per tahun = Rp 50 miliar x 5% = Rp 2.5 miliar
- Tabungan: Rp 30 miliar dengan bunga rata-rata 3% per tahun = Rp 30 miliar x 3% = Rp 0.9 miliar
- Pinjaman antar bank: Rp 20 miliar dengan bunga rata-rata 4% per tahun = Rp 20 miliar x 4% = Rp 0.8 miliar
- Total bunga = Rp 2.5 miliar + Rp 0.9 miliar + Rp 0.8 miliar = Rp 4.2 miliar
Maka, perhitungan cost of fund-nya sebagai berikut:
Cost of fund = Total bunga / Total dana
= Rp 4.2 miliar / Rp 100 miliar = 4.2%
Jadi, dalam contoh ini, cost of fund Bank ABC adalah 4.2%. Artinya, rata-rata bank harus mengeluarkan biaya sebesar 4.2% untuk setiap rupiah dana yang dimilikinya.
Angka 4.2% ini juga menunjukkan efisiensi bank dalam menghimpun dana. Semakin rendah angka cost of fund, semakin efisien bank dalam mengelola cost of fund. Angka ini juga menjadi salah satu acuan penting bagi bank dalam menentukan suku bunga kredit yang akan ditawarkan kepada nasabah.
Baca Juga: Cost Benefit Analysis: Pengertian, Tujuan, dan Kekurangannya
Unsur-Unsur Cost of Fund
Berikut adalah unsur-unsur dalam cost of fund, di antaranya:
1. Sumber dana
Ini merujuk pada berbagai jenis dana yang bisa dikumpulkan oleh bank, baik dari dana internal maupun eksternal. Sumber dana ini terbagi menjadi dua kategori: dana yang memiliki biaya dan dana yang tidak memerlukan biaya.
2. Jumlah dana
Jumlah dana adalah total akumulasi dana yang berhasil dikumpulkan oleh bank dari berbagai sumber, seperti tabungan, deposito, pinjaman antar bank, dan sumber eksternal lainnya.
3. Dana yang dapat dipinjamkan (Loanable fund)
Dana ini dialokasikan untuk pemberian kredit atau investasi dalam surat berharga dengan tujuan utama menghasilkan pendapatan bagi bank.
4. Dana yang tidak dapat dipinjamkan (Unloanable fund)
Sebaliknya, ini adalah dana yang tidak dapat digunakan untuk kredit atau investasi lain. Dana ini biasanya digunakan untuk keperluan pengelolaan likuiditas dan pembelian aset tetap.
5. Giro wajib minimum (Reserve requirement)
Ini adalah dana yang wajib disimpan atau ditahan oleh bank untuk kepentingan likuiditas. Jumlah dana ini diatur oleh Bank Indonesia sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Cost of Fund
Ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhi besar kecilnya cost of fund suatu bank, antara lain:
1. Tingkat suku bunga
Kenaikan tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) biasanya akan diikuti oleh kenaikan cost of fund bagi bank. Misalnya, jika suku bunga BI naik dari 3% menjadi 4%, bunga yang harus dibayarkan oleh bank kepada nasabah juga akan meningkat, sehingga cost of fund bank ikut naik.
2. Kompetisi antar bank
Persaingan antar bank untuk menarik dana nasabah bisa menyebabkan bank menawarkan bunga yang lebih tinggi, sehingga meningkatkan cost of fund. Misalnya, jika bank A menawarkan bunga 4%, bank B mungkin harus menawarkan 4,5% untuk tetap kompetitif, yang menyebabkan peningkatan cost of fund bagi bank B.
3. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah terkait sektor perbankan, seperti aturan mengenai tingkat bunga deposito, juga dapat mempengaruhi cost of fund. Sebagai contoh, jika ada kebijakan yang mengharuskan bunga deposito minimal 5%, sementara sebelumnya bank bisa menawarkan 3%, cost of fund otomatis akan naik.
4. Kondisi ekonomi
Kondisi ekonomi yang tidak stabil atau inflasi yang tinggi bisa menyebabkan cost of fund menjadi lebih tinggi. Misalnya, selama periode inflasi tinggi, bank mungkin harus menaikkan suku bunga simpanan dari 3% menjadi 5%, yang secara langsung meningkatkan cost of fund.
Baca Juga: Biaya Operasional Bisnis: Jenis-Jenis dan Cara Menghematnya
Memahami cost of fund adalah langkah awal yang penting bagi setiap perusahaan untuk memastikan kesehatan finansial. Dengan mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan untuk setiap sumber dana, perusahaan bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam mengelola cash flow dan investasi.
Salah satu cara untuk membantu perusahaan mengoptimalkan cost of fund adalah dengan memanfaatkan fitur financing dari Paper.id berbasis invoice yang memungkinkan kamu bisa mendapatkan pendanaan dengan cepat dan mudah.
Tidak memerlukan jaminan, hanya memerlukan beberapa bukti dokumen usaha saja, kamu bisa mendapatkan pendanaan dari Paper.id dengan maksimal bunga hanya 2%. Dana juga akan langsung cair dalam 5 hari kerja setelah dokumen lengkap diterima.
Yuk, segera dapatkan kesempatan pendanaan dari Paper.id sekarang juga dengan cara mendaftarkan bisnis kamu terlebih dahulu. Klik tombol di bawah ini untuk mendaftar!
- Pakai Horizon Card untuk Bisnis, Lebih Banyak Untungnya! - Desember 19, 2024
- Contoh Kwitansi Catering dan Cara Simpel Membuatnya untuk Bisnis! - Desember 18, 2024
- Kwitansi Sewa Ruko, Simak Contohnya di Sini! - Desember 17, 2024