Setiap akhir bulan, tim finance disibukkan aktivitas pencatatan keuangan. Mereka mencatat apa saja yang dibeli, mulai dari pembelian bahan baku atau stok, bayar sewa gedung dan listrik, business trip dan sebagainya. 

Ini berarti proses tersebut melibatkan ribuan invoice yang harus diproses satu per satu, sering kali melalui lembar kerja atau bahkan secara fisik. Pendekatan manual ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga berisiko menimbulkan berbagai masalah. 

Baca Juga: Persyaratan Mendapatkan Corporate Card, Apa Saja yang Harus Dipenuhi?

Masalah Yang Terjadi Jika Mengelola Pengeluaran Secara Manual

Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) menunjukkan bahwa hampir 5% pendapatan rata-rata business owner hilang setiap tahunnya akibat pengelolaan keuangan yang masih manual. Sehingga, pengelolaan keuangan berjalan tidak efektif dan menjadi penyebab munculnya fraud seperti: 

1. Pembayaran ke supplier fiktif

Ini terjadi saat tim finance bersiasat dengan tim procurement untuk melakukan procurement fiktif. Setelah itu, tim finance transfer sejumlah uang ke rekening yang dituju. Setelah itu, mereka akan saling bagi hasil. 

2. Mark-up nilai transaksi

Biasanya, tim procurement akan kongkalikong dengan tim vendor untuk menaikkan harga bahan baku yang dibeli. Setelah selesai, tim vendor akan membagikan sejumlah uang sesuai kesepakatan. 

3. Penyalahgunaan untuk pembelian pribadi

Oknum yang tidak bertanggung jawab bisa menyalahgunakan kartu kredit untuk kebutuhan pribadi, seperti beli tiket pesawat dan korupsi. 

Selain itu, pengelolaan bisnis secara manual juga meningkatkan resiko human error yang menyebabkan: 

  • Proses manual memakan waktu lama

Riset Ardent Partners menemukan bahwa perusahaan yang masih menggunakan metode manual menghabiskan waktu rata-rata 11 hari untuk memproses satu invoice dari pembuatan hingga pembayaran. Ini hanya satu, bagaimana kalau ratusan atau ribuan? Tim finance terjebak dalam proses manual yang monoton dan bisa menyebabkan burnout

  • Bisnis kurang produktif

Pengelolaan secara manual membuat bisnis menjadi tidak produktif dan kesulitan dalam melakukan manuver mengikuti tren bisnis yang semakin dinamis. 

Baca Juga: Manfaat Corporate Card: Bantu Kontrol Pengeluaran Perusahaan!

Kelola Pengeluaran Bisnis Dengan Corporate Card 

Masalah-masalah di atas menjadi hal klasik yang sering terjadi. Penyelewengan keuangan, penyalahgunaan dana hingga kesalahan pencatatan perlu diatasi segera. Salah satu solusi yang tersedia adalah dengan menggunakan corporate card

Solusi ini dirancang untuk membantu bisnis mengelola pengeluaran mereka dengan lebih efektif dan efisien. Manfaat yang didapat adalah: 

1. Pengecekan transaksi bisnis lebih transparan

Melacak, mencatat, dan menganalisis setiap pengeluaran dalam satu platform yang terintegrasi. 

2. Anti fraud karena hanya bisa sekali pakai

Ini bisa mengurangi resiko fraud terutama bagi mereka yang menggunakannya untuk kebutuhan pribadi. 

3. Bonus cashback

Kartu kredit korporat yang ada biasanya memberikan bonus cashback saat melakukan pembelian ke platform yang melakukan kerjasama dengan penerbit kartunya (Pihak bank atau non-bank).

4. Bisa dibagi ke beberapa kartu

Alokasi limit kartu kredit dapat diatur ke beberapa kartu untuk kebutuha bisnis yang spesifik. Ditambah lagi, akan semakin praktis jika kartu kredit korporatmu dalam bentuk virtual yang fleksibel untuk diatur limit-nya.

Dengan segala keuntungan yang ada, tentunya ini saatnya kamu beralih ke kartu kredit korporat kan? Apalagi jika ada yang bisa memberikan manfaat dengan biaya transaksi 1,1%.

Nah, Paper.id punya solusi ampuh untuk procurement dan mengatur budget perusahaan yaitu, Paper Corporate Card. Dengan biaya transaksi 1,1%, transaksi dengan supplier jadi lebih menguntungkan!

Nikmati manfaat komersial dan operasional, seperti cashback dan tempo hingga 60 hari. Serta kewenangan untuk melacak transaksi dalam satu dashboard. Klik di bawah untuk info lebih lanjut

Daniel Nugraha