Pernah mendengar istilah Velocity of money atau kecepatan perputaran uang dalam perekonomian? Mungkin terdengar sedikit rumit, tapi sebenarnya konsep ini punya peran penting lho, terlebih dalam dunia bisnis.
Velocity of money menggambarkan seberapa cepat uang berpindah dari satu tangan ke tangan lainnya dalam sebuah ekonomi. Semakin cepat uang beredar, semakin aktif kegiatan ekonomi di dalamnya.
Coba kamu bayangkan jika uang terus mengalir dari konsumen ke bisnis, dan dari bisnis ke supplier tanpa henti. Itu artinya, ekonomi dalam keadaan sehat. Nah, pertanyaannya, bagaimana rumus menghitung velocity of money dan mengapa hal ini penting buat bisnis?
Maka dari itu, berikut pembahasan lebih lanjut mengenai velocity of money, mulai dari pengertian, rumus, manfaat, hingga keterkaitannya dengan bisnis. Simak selengkapnya di bawah!
Apa Itu Velocity of Money?
Velocity of money atau kecepatan perputaran uang adalah istilah yang mengacu pada seberapa cepat uang berpindah dari satu individu atau bisnis ke yang lain dalam suatu perekonomian. Ini mencerminkan frekuensi penggunaan uang dalam transaksi untuk membeli barang dan jasa selama periode waktu tertentu.
Pada dasarnya, semakin cepat uang berputar, semakin tinggi aktivitas ekonomi yang terjadi di suatu negara.
Velocity of money diukur dengan membandingkan Produk Domestik Bruto (GDP) nominal dengan jumlah uang yang beredar (money supply). Jadi, perputaran uang ini bisa memberikan gambaran apakah perekonomian sedang aktif atau justru lambat.
Velocity yang tinggi menunjukkan transaksi yang lebih sering dan aktivitas ekonomi yang lebih dinamis, sementara velocity yang rendah bisa menjadi indikasi stagnasi atau pengendapan uang di masyarakat.
Baca Juga: Hubungan Antara Perputaran Kas, Arus Kas, dan Profit Bisnis
Rumus Velocity of Money
Untuk menghitung velocity of money, digunakan rumus yang cukup sederhana:
- GDP Nominal: Nilai total dari barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara selama periode tertentu.
- Total Money Supply: Jumlah total uang yang beredar di perekonomian pada periode yang sama.
Misalnya, dalam suatu negara, GDP Nominal adalah Rp 1.000.000.000.000 dan Money Supply (jumlah uang yang beredar di masyarakat) sebesar Rp 200.000.000.000. Maka:
Artinya, uang dalam perekonomian tersebut berputar sebanyak 5 kali dalam satu periode tertentu (misalnya setahun). Semakin tinggi nilai ini, semakin cepat uang beredar dan digunakan dalam transaksi ekonomi.
Dengan perhitungan ini, kita bisa mengetahui seberapa aktif perekonomian di negara tersebut. Velocity yang lebih tinggi menandakan tingkat transaksi yang lebih tinggi dan ekonomi yang lebih aktif.
Hubungan Velocity of Money dengan Bisnis
Velocity of money dalam bisnis berperan besar dalam menjaga arus kas tetap sehat, terutama dalam B2B. Semakin cepat uang beredar di dalam suatu bisnis, semakin baik dampaknya pada cash flow, yang penting untuk operasional bisnis.
Menurut penelitian Rutgers Business Review, peningkatan kecepatan perputaran uang dapat memperbaiki kesehatan cash flow, menjaga aliran uang lebih konsisten, dan membantu bisnis membayar supplier tepat waktu serta menjaga modal kerja yang stabil.
Perputaran uang yang lambat bisa memperburuk cash flow dan menyebabkan keterlambatan pembayaran kepada supplier, yang pada akhirnya dapat mengganggu operasional bisnis. Ini terlihat terutama dalam supply chain finance, di mana percepatan pembayaran invoice, dapat meningkatkan efisiensi cash flow dan mengurangi biaya tersembunyi dalam operasional.
Maka dari itu, dengan memahami velocity of money, bisnis dapat lebih mudah menyesuaikan strategi keuangan mereka dan menjaga stabilitas ekonomi dalam berbagai kondisi pasar.
Baca Juga: Cash Flow: Definisi, Jenis, Contoh, dan Pentingnya untuk Bisnis
Manfaat Velocity of Money untuk Bisnis
Mengetahui dan memahami velocity of money bisa memberikan banyak manfaat bagi bisnis, terutama dalam konteks Business-to-Business. Berikut beberapa alasan mengapa hal ini penting:
1. Sebagai indikator kesehatan ekonomi
Dalam konteks B2B, velocity of money dapat menjadi indikator kuat tentang kondisi pasar yang relevan bagi bisnis. Jika perputaran uang dalam ekonomi tinggi, ini menunjukkan bahwa bisnis lain (misalnya, supplier atau distributor) sedang aktif melakukan transaksi.
Hal ini sangat penting dalam supply chain B2B karena semakin cepat perputaran uang, semakin banyak peluang transaksi lintas perusahaan. Kecepatan uang beredar dapat mengisyaratkan bahwa buyer memiliki dana untuk bertransaksi, membuka peluang lebih besar untuk kontrak baru, investasi, atau kolaborasi.
2. Untuk pengambilan keputusan bisnis
Memahami kecepatan perputaran uang membantu perusahaan mengelola cash flow dengan lebih baik. Dalam B2B, pengambilan keputusan seperti melakukan ekspansi kapasitas produksi dapat didukung dengan analisis velocity of money.
Misalnya, jika velocity meningkat, kamu dapat mengambil keputusan untuk menambah persediaan atau membuka jalur distribusi baru dengan lebih percaya diri, karena ada lebih banyak uang yang berputar di pasar.
Dalam kasus penurunan velocity, keputusan pengeluaran bisa menjadi lebih hati-hati, seperti menunda proyek besar atau menyesuaikan strategi pembayaran kepada supplier, bisa dipertimbangkan.
3. Dapat berpengaruh terhadap cash flow
Kecepatan uang yang tinggi memastikan bahwa bisnis mendapatkan pembayaran dari buyer dengan lebih cepat, yang berarti cash flow tetap lancar. Dalam B2B, penundaan pembayaran dapat berdampak pada seluruh supply chain.
Misalnya, jika kamu tidak menerima pembayaran dari buyer tepat waktu, kamu mungkin akan kesulitan membayar supplier. Jika velocity of money melambat, ini menandakan adanya potensi masalah likuiditas di pasar, yang bisa membuat pembayaran dari buyer tertunda lebih lama dan menghambat operasional bisnis.
Dengan demikian, memantau velocity of money dapat memberikan wawasan penting bagi bisnis dalam mengambil keputusan strategis yang lebih tepat terkait dengan pengelolaan stok, perencanaan investasi, serta pemantauan kesehatan keuangan jangka panjang.
Baca Juga: Cara Menghitung Cash Flow, Lengkap dengan Rumusnya!
Demikianlah pembahasan mengenai velocity of money. Pada akhirnya, dengan memahami kecepatan perputaran uang menjadi satu langkah penting bagi pebisnis yang ingin memastikan kelancaran arus kas dan menjaga bisnis tetap berkembang.
Namun, selain mempercepat perputaran uang, ada hal lain yang harus diperhatikan, seperti pengelolaan invoice dan kecepatan pembayaran dari buyer. Keterlambatan dalam hal ini bisa menyebabkan dampak negatif pada cash flow dan operasional bisnis.
Dengan menggunakan Paper.id, semua hal tersebut bisa diatasi lebih mudah. Paper.id menyediakan solusi praktis untuk mengelola invoice secara otomatis, mempercepat proses pembayaran, dan memantau status pembayaran secara real-time.
Yuk, segera daftarkan bisnismu di Paper.id dan nikmati kemudahan dalam mengelola keuangan dan invoice. Klik tombol di bawah ini untuk memulai!
- Main Game di Telegram, Hiburan Ringan dengan Banyak Bonus - Desember 21, 2024
- Klasifikasi Lapangan Usaha (KLU) Pajak: Pengertian, Fungsi, Hingga Cara Cek Kodenya - Desember 19, 2024
- Usaha Seperti Apa yang Kena Pajak? Berikut Kategorinya! - Desember 19, 2024