Suatu waktu, saya menghadiri sebuah seminar mengenai kewirausahaan. Salah satu speaker yang mengisi acara tersebut merupakan pemuda paruh baya berusia 26 tahun. Ia telah memulai bisnis sambil bekerja sebagai seorang pegawai. Bisnis tersebut ada di bidang kuliner. Ternyata, keuntungan dari bisnis yang dijalani lebih besar dari pada gaji yang didapatkan. Lantas, kenapa pria itu masih bertahan?
Seusai acara, pria tersebut mengatakan jika dirinya mengikuti cara Cashflow Quadrant yang berasal dari buku Robert Kiyosaki. Menurut Kiyosaki, ada 4 tahapan yang harus dilalui dalam mencari uang. Di quadran kiri, adalah pegawai (employee) dan artis atau selebgram dll (self-employee). Kemudian, lanjut ke quadran kanan yakni pemilik bisnis dan investor.
Kesimpulannya, pria pemilik bisnis di atas masih menerapkan dua quadran yang berbeda, satu dari kiri dan kanan. Kenapa? Karena ia menganggap pegawai merupakan penghasilan utamanya dan bisnis merupakan penghasilan sampingan. Hal tersebut bisa saja diikuti karena mengambil resiko untuk keluar kerja demi membuat bisnis merupakan sesuatu yang riskan.
Terlalu banyak orang yang idealis mengambil resiko untuk keluar dari pekerjaan demi memulai bisnis. Jadi, kenapa Anda seharusnya memulai bisnis sambil bekerja?
Memulai Bisnis Sambil Bekerja
Dalam sebuah acara, Presiden Jokowi sempat bertanya kepada seorang anak kecil mengenai cita-citanya di masa depan. Dengan polosnya, anak tersebut mengatakan jika dirinya ingin menjadi Youtuber. Memang, profesi sebagai Youtuber, Influencer hingga bahkan Entrepreneur memberikan ‘janji’ manis kebebasan dalam menentukan masa depan.
Jam kerja yang fleksibel dan menghasilkan uang yang banyak merupakan dua dari banyak faktor yang mendorong seseorang ingin menjadi entrepreneur. Hal serupa juga ditawarkan ketika menjadi seorang pebisnis. Ya, bisnis bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun bahkan hanya menggunakan celana kolor sekalipun. Tapi, apakah Anda siap menjadi pebisnis penuh waktu?
Mungkin Anda merasa siap tapi bagaimana dengan mental Anda? Menurut Yannick van den Boss, mengubah mindset dari seorang pegawai menjadi seorang entrepreneur atau pebisnis merupakan kunci utama. Jika Anda memulai bisnis tapi menggunakan mindset sebagai pegawai, Anda akan gagal. Kenapa? Karena Anda akan melakukan sesuatu yang disuruh oleh atasan.
Oleh karena itu, memulai bisnis sambil bekerja bisa dibilang sebagai opsi terbaik. Setidaknya, jika gagal, Anda tidak perlu takut tidak memiliki pemasukkan lain.
Baca Juga: 4 Cara Meningkatkan Penjualan Bisnis Online, Yakin Masih Mau Gulung Tikar?
Korbankan Free Time
Sebuah riset yang dilakukan oleh AOM jurnal mengemukakan jika 30% seseorang yang mulai berbisnis sambil bekerja akan berhasil dibandingkan dengan orang yang mengambil resiko untuk resign terlebih dahulu. Dengan cara seperti itu, Anda akan belajar sedikit demi sedikit untuk mengubah mindset dari seseorang pekerja menjadi entrepreneur
Mindset Pekerja: Mengerjakan tugas ketika disuruh sesuatu
Mindset Entrepreneur: Memiliki visi dan misi ke depan dan telah memikirkan beberapa tahap level ke depan dari orang lain.
Untuk menjadi pengusaha sekaligus pegawai harus ada yang Anda korbankan, yaitu waktu. Anda tidak akan harus rela menggunakan free time untuk melakukan pengelolaan bisnis. Pengorbanan yang dilakukan dalam segi waktu demi membesarkan sebuah bisnis dikenal sebagai Hybrid Path. Kerja keras yang dilakukan saat ini akan menentukan bagaimana masa depan Anda nantinya.
Bisnis Bukan ‘Hanya’ Passion
“Sangat mudah untuk tertarik dan antusias dalam membuat sebuah bisnis. Tapi kenyataanya, dibutuhkan banyak sekali skill atau keahlian untuk membangun sebuah usaha karena passion saja tidaklah cukup. Sayangnya, banyak orang tidak menyadari hal tersebut,” kata Danielle DiPiazza, author buku 20richsomething.
Apa yang dikatakan oleh DiPiazza memanglah benar. Saat ini, banyak sekali orang yang memulai bisnis karena sesuai dengan passion atau minatnya. Padahal, dalam berbisnis, yang dibutuhkan bukan hanya ketertarikan atau minat tapi kemampuan dalam menguasai segala hal. Bukan hanya sebuah skill tapi juga kesiapan mental sebab yang menentukan kehidupan Anda di masa depan.
Beberapa kemampuan dasar yang harus dimiliki adalah:
1. Manajemen Bisnis
2. Akunting
3. Marketing atau Pemasaran, dan
4. Operasional.
Jadi, masih berani bilang jika bisnis akan berhasil hanya karena sebuah passion atau ketertarikan saja?
Cerita Sukses
Selain menguasai beberapa kemampuan yang telah ditulis di atas, seorang pebisnis harus siap memiliki target ke depannya. Satu hal yang terpenting adalah jangan sampai Anda membuat bisnis karena ikut-ikutan ketika melihat kesuksesan orang lain. Sebab, bisnis itu butuh pengorbanan tenaga, waktu dan juga finansial.
Salah seorang pengguna Medium, bernama Liz Huber menceritakan kisahnya berhasil memulai bisnis sambil bekerja. Menurutnya, yang dibutuhkan adalah tekad dan keinginan yang kuat. Liz mempunyai pekerjaan yang tidak ia sukai tetapi gajinya cukup besar sehingga ia memilih bertahan. Ia sengaja tetap berada di kuadran kiri (Robert Kiyosaki) sembari membangun usahanya sendiri.
Selama 4 bulan, ia menggunakan waktu luangnya untuk mendesain rancangan website sendiri dan membuat logo brand sendiri. Tanpa ada bantuan, Liz mengaku terbantu dengan banyaknya website yang telah menyediakan hal-hal tersebut secara gratis. Di bulan ke-5, ia telah memulai usahanya sendiri sembari bekerja di pekerjaan yang ia ‘tidak’ cintai.
Baca Juga: Aturan Pajak ECommerce, Bagaimana Dampaknya ke Bisnis Online?
- Fraud, Istilah Kecurangan yang Sering Terjadi dalam Dunia Bisnis - Januari 29, 2024
- Khusus Pengguna Garuda Indonesia, Gratis Paper+! - Januari 11, 2024
- Contoh Jurnal Akuntansi Keuangan yang Benar - Januari 1, 2024