Investasi adalah salah satu langkah penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Bagi banyak orang, terutama bagi pemula, memulai investasi bisa terasa menakutkan dan membingungkan.
Namun, dengan pemahaman yang tepat dan langkah-langkah yang sesuai, siapa pun bisa memulai perjalanan investasi mereka dengan percaya diri.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tips memulai investasi untuk pemula.
1. Lakukan Riset Mendalam
Sebelum Anda mulai berinvestasi, penting untuk melakukan riset mendalam tentang berbagai jenis investasi yang tersedia. Pelajari tentang saham, obligasi, reksa dana, properti, dan instrumen investasi lainnya.
Pendanaan Peer to Peer (P2P) Lending juga bisa menjadi alternatif yang menarik karena termasuk instrumen yang paling baru muncul dalam beberapa tahun belakangan ini. Pilihlah platform P2P Lending Terpercaya yang sudah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pahami risiko dan potensi keuntungan dari masing-masing jenis investasi. Dengan pengetahuan yang cukup, Anda dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Investasi Online, Tambahan Pemasukan Pasif Untukmu!
2. Tetapkan Tujuan Investasi Anda
Sebelum Anda mulai berinvestasi, tentukan tujuan keuangan Anda dengan jelas. Apakah Anda berinvestasi untuk pensiun, membeli rumah, atau pendidikan anak-anak Anda?
Menetapkan tujuan investasi yang spesifik akan membantu Anda memilih strategi investasi yang sesuai dengan kebutuhan dan waktu Anda.
3. Kenali Profil Risiko Anda
Setiap orang memiliki toleransi risiko yang berbeda-beda. Sebelum memulai investasi, penting untuk memahami seberapa besar risiko yang dapat Anda terima.
Jika Anda memiliki profil risiko yang lebih rendah, mungkin investasi dengan risiko rendah seperti obligasi lebih cocok untuk Anda. Namun, jika Anda lebih toleran terhadap risiko, Anda mungkin lebih tertarik pada investasi saham, properti, ataupun P2P Lending.
Pahami bahwa imbal hasil atau bunga dari hasil investasi / pendanaan itu sebanding dengan tingkat risiko yang Anda terima. Semakin besar imbal hasil atau bunga, maka semakin besar juga risikonya.
4. Mulailah dengan Dana Darurat
Sebelum Anda mulai berinvestasi, pastikan Anda memiliki dana darurat yang cukup untuk menangani kebutuhan keuangan mendesak. Dana darurat ini sebaiknya setara dengan tiga hingga enam bulan biaya hidup Anda.
Apabila Anda telah menikah, ada baiknya memiliki dana darurat minimal senilai 12 bulan biaya hidup Anda. Dengan memiliki dana darurat yang cukup, Anda dapat menghindari penarikan investasi saat terjadi keadaan darurat.
5. Diversifikasi Portofolio Anda
Salah satu kunci sukses dalam berinvestasi adalah diversifikasi portofolio Anda. Dengan menyebar investasi Anda di berbagai jenis aset, Anda dapat mengurangi risiko secara keseluruhan karena risiko juga tersebar. Jika salah satu investasi mengalami kerugian, investasi lainnya masih dapat memberikan perlindungan terhadap penurunan nilai.
Sebar investasi di berbagai jenis aset yang berbeda, dari mulai deposito, obligasi, saham, maupun P2P Lending.
Baca juga: DCA Bitcoin: Investasi Sambil Nyantai, Hasilnya Bikin Ceria
6. Mulailah Dengan Jumlah Kecil
Jika Anda pemula dalam dunia investasi, mulailah dengan jumlah kecil terlebih dahulu. Anda tidak perlu menginvestasikan seluruh tabungan Anda secara sekaligus. Mulailah dengan jumlah yang Anda nyaman untuk diinvestasikan, dan secara bertahap tingkatkan investasi Anda seiring dengan bertambahnya pengetahuan dan kepercayaan diri Anda.
Dengan memulai dengan dana yang kecil, maka risiko investasi di awal perjalanan investasi Anda juga akan lebih kecil. Akan lebih baik juga apabila dana awal ini merupakan “dana dingin” yang memang tidak terpakai untuk kebutuhan sehari-hari.
7. Perhatikan Biaya Investasi
Ketika memilih produk investasi, perhatikan biaya-biaya yang terkait. Biaya-biaya seperti biaya transaksi, biaya manajemen, dan biaya administrasi dapat mengurangi potensi keuntungan investasi Anda. Pilihlah produk investasi yang biayanya terjangkau dan sesuai dengan kebutuhan Anda.
8. Berinvestasi Secara Teratur
Salah satu strategi terbaik dalam berinvestasi adalah berinvestasi secara teratur. Daripada mencoba untuk memprediksi pasar, lakukan investasi rutin pada interval yang tetap, seperti bulanan atau triwulanan. Dengan cara ini, Anda dapat memanfaatkan konsep cost averaging dan mengurangi dampak fluktuasi pasar.
Salah satu cara memulai investasi yang terbaik adalah dengan memulainya sejak usia muda karena waktu merupakan komponen investasi yang sangat penting. Semakin awal seseorang mulai berinvestasi, semakin mudah mencapai tujuan finansialnya di masa mendatang.
9. Perbarui Portofolio Anda Secara Berkala
Perbarui portofolio investasi Anda secara berkala sesuai dengan perubahan tujuan keuangan dan profil risiko Anda. Apa yang cocok untuk Anda saat ini mungkin tidak cocok di masa depan. Dengan memperbarui portofolio Anda secara berkala, Anda dapat memastikan bahwa investasi Anda tetap sesuai dengan tujuan dan kebutuhan Anda.
10. Edukasi Terus Menerus
Terakhir, tetaplah terus belajar tentang dunia investasi. Baca buku, ikuti seminar, dan manfaatkan sumber daya yang banyak tersedia secara online untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang investasi. Semakin banyak Anda belajar, semakin baik Anda dapat mengelola dan mengoptimalkan portofolio investasi Anda.
Baca juga: Mengenal Dollar Cost Averaging: Cara Cerdas Berinvestasi
Dengan mengikuti tips memulai investasi di atas, Anda dapat memulai perjalanan investasi Anda dengan lebih percaya diri dan meraih keberhasilan keuangan jangka panjang. Ingatlah bahwa investasi membutuhkan kesabaran, disiplin, dan pengetahuan yang tepat. Mulailah dengan langkah kecil, dan secara bertahap tingkatkan portofolio investasi Anda seiring dengan waktu.
*Artikel ini hasil kerja sama antara Paper.id dan Akseleran
- Purchase Requisition dan Purchase Order, Apa Saja Perbedaannya? - November 25, 2024
- Purchase Order Management System: Pengertian, Cara Kerja, & Manfaatnya - November 22, 2024
- Kibo Cheese: Bisnis Dessert Viral, Kelola Pembayaran dengan Mudah Pakai Paper.id - November 22, 2024