e-Faktur- Faktur merupakan sebuah bukti transaksi secara tertulis yang melibatkan tiga pihak, yakni penjual, pembeli dan pemasok. Jika seorang penjual membuat transaksi terhadap barang yang ia beli dari pemasok (supplier), itu dinamakan sebagai Faktur Pembelian. Namun, apabila transaksi antara penjual dengan pembeli, dinamakan sebagai Faktur Penjualan. Lebih lengkapnya, kamu bisa klik disini.
Baca Juga: Invoice Pembelian: Pengertian, Manfaat dan Contohnya
Baca Juga: Contoh Invoice Penjualan Untuk Berbagai Macam Bisnis
Namun, pembuatan faktur saat ini sudah lebih modern karena bisa dilakukan secara digital, biasa juga disebut sebagai e-Faktur. Di tahun 2014, Direktorat Jenderal Pajak juga telah memberitahu kepada perusahaan agar membayarkan pajaknya secara online dengan menggunakan e-Faktur. Kenyataanya, faktur online ini bisa juga dipakai oleh para pelaku usaha.
Jika kamu pelaku usaha yang sedang kebingungan membuat faktur secara manual, kamu harus baca artikel ini. Sebab, pembuatan dan pengiriman faktur melalui digital memudahkan dalam pengelolaan bisnis kamu. Lantas, apa itu sebenarnya faktur online dan bagaimana cara pembuatannya?
Apa itu e-Faktur?
e-Faktur merupakan sebuah tagihan yang dibuat dan dikirim secara digital. Singkatnya, kamu tidak perlu lagi menggunakan kertas dan juga kurir sebagai bagian dari pembuatan dan pengiriman faktur atau Invoice. Yang kamu butuhkan hanyalah satu hal, yakni komputer dengan koneksi internet. Lantas, bagaimana cara kamu bisa membuat faktur online dengan cepat.
Sebenarnya, kamu bisa menggunakan bantuan dari Microsoft Word untuk membuat Faktur Online kemudian kamu bisa mengirimkannya secara email. Selain itu, di Ms. Word juga terdapat template yang memudahkan pembuatan. Namun, jika kamu mau sesuatu yang lebih sederhana dan tidak perlu repot, kamu bisa menggunakan Software Akunting Paper.id.
Di Paper.id, kamu bisa mengirim Invoice sebanyak yang kamu inginkan tanpa batasan secara GRATIS. Selain itu, terdapat juga beberapa tambahan fitur lainnya yang bisa memudahkan pengelolaan bisnis kamu, seperti pengiriman Invoice secara berkala (recurring), pengaturan stok dan juga penghitungan Laporan Keuangan yang otomatis.
Baca Juga: Mengapa Recurring Adalah Sistem Pembayaran Berkala yang Paling Tepat?
Jenis Faktur Online
Faktur, atau yang biasa juga disebut sebagai Invoice memiliki beberapa jenis yang berbeda tergantung dari cara penggunaan dan juga fungsinya. Setidaknya, ada 3 jenis yang paling sering digunakan di kalangan pelaku usaha ataupun pebisnis yang berskala besar. Apa saja itu?
Invoice Biasa
Ini merupakan jenis tagihan yang umumnya dikirimkan setelah semua produk diterima oleh pelanggan. Rincian dari tagihan ini terbilang biasa saja, yakni nama kedua pihak yang melakukan transaksi, alamat pengiriman, produk, jumlah harga hingga tanda tangan, Di dalam Invoice ini, kamu juga harus memberikan waktu batas akhir kepada pelanggan untuk membayarkan tagihannya.
Invoice Proforma
Invoice Proforma disebut juga sebagai tagihan sementara yang diberikan oleh pihak penjual kepada pembeli. Biasanya, tagihan jenis ini diberikan jika belum semua produk sampai di tangan pelanggan. Misalnya, kamu membeli 1000 buah bola basket namun baru ada 500 yang diterima. Karena baru sebagian yang didapatkan, Invoice Proforma harus dikirimkan kepada pelanggan.
Jika semua bola sudah diterima oleh pihak pelanggan kamu, itu artinya kamu harus memberikan Invoice Biasa menggantikan Invoice Proforma atau sementara. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman di antara kedua pihak yang melakukan transaksi.
Invoice Konsuler
Dibandingkan dua jenis sebelumnya, Invoice Konsuler bisa dibilang yang paling rumit. Sebab, surat tagihan ini biasa dilakukan apabila terjadi perdagangan internasional atau ekspor dan impor barang dari luar negeri. Terdapat beberapa detail penting yang tidak boleh kamu lewatkan, seperti persetujuan dari perwakilan kedua negara hingga atase perdagangan.
Baca Juga: Mudahnya Lakukan Tagihan Bulanan Berkala Untuk UMKM Lokal
Beda e-Faktur dan Kwitansi?
Masih banyak pelaku usaha yang kurang memahami tentang perbedaan antara Faktur dan juga Kwitansi. Padahal, kedua hal tersebut sangat berbeda. Bisa dibilang jika keduanya memang merupakan bagian dari proses penjualan akan tetapi faktur online dikirimkan terlebih dahulu dibandingkan dengan kwitansi online. Kenapa?
e-Faktur merupakan sebuah dokumen tertulis yang dikirimkan setelah produk seluruhnya diterima pelanggan. Pengiriman surat tertulis ini sengaja dilakukan sebagai pengingat pelanggan membayarkan tagihannya. Di dalam faktur online tersebut akan terdapat tanggal kapan mereka harus melunasi pembayarannya.
Di sisi lain, kwitansi adalah tanda pembayaran jika semua transaksi telah dilunasi oleh pelanggan. Intinya, Invoice dikirim terlebih dahulu kemudian setelah pelanggan membayarkan secara penuh, kamu bisa memberikan kwitansinya. Kamu gak perlu repot membuat faktur dan kwitansi secara manual kalo bisa digital.
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Mengirim Kwitansi Pembayaran Online di Paper.id
Kirim Faktur Online dan Kwitansi Online dengan cepat dan GRATIS. Caranya, kamu bisa mengklik tombol di bawah dan bergabung bersama lebih dari 25 ribu pelaku UMKM yang telah menggunakan Paper.id
- Kwitansi Pembelian Barang: Pengertian dan Contohnya - Desember 15, 2024
- Procurement: Definisi dan Jenisnya yang Wajib Dipahami Business Owner - Desember 6, 2024
- Promo Double Miles Untuk UNIVERSECARD Diperpanjang, Cek di Sini! - November 20, 2024