Bagi sebagian orang, pekerjaan terbaik adalah melakukan hobi yang bisa menghasilkan uang. Ini pula yang memotivasi Ryan Ade Pratama, wirausahawan muda yang sukses berjualan alat musik Cajon. Kisah sukses pengusaha muda ini bermula dari harga Cajon yang menjulang tinggi.

Berawal dari hobi bermusiknya, Ryan terus mencari cara bagaimana menghasilkan pendapatan dari hobinya tersebut. Peluang datang ketika ia melihat banyak alat musik yang sedang ngetrend di kalangan anak muda namun barangnya masih didatangkan dari luar negeri, salah satunya Cajon.

Alat musik yang berasal dari Peru, Amerika Selatan itu, awalnya masih didatangkan dari luar negeri dengan harga selangit. Ryan pun berusaha memproduksi sendiri alat musik tersebut. Awalnya hanya dipakai sendiri dan komunitas bermusiknya, lama kelamaan permintaan alat musik ini terus bertambah.

Karir bisnisnya pun melesat ketika pria 28 tahun ini memenangi ajang pencaran bakat wirausaha Diplomat Success Challenge yang digelar oleh produsen rokok, PT Wismilak Inti Makmur Tbk. Mendapat tambahan modal dari hasil kemenangannya, ia berhasil memperbesar jumlah produksinya, dari awalnya hanya 4 buah sebulan menjadi 200 unit per bulan.

“Masalah modal langsung terpecahkan karena sebagai salah satu pemenang program ini saya mendapat hibah dana, ya bukan pinjaman. Selain itu saya juga mendapat bantuan bimbingan bagaimana mengelola usaha yang baik,” ujarnya.

Dengan meningkatnya jumlah produksi, omset penjualan Cajon produksinya pun juga melesat. Dari awalnya per bulan ia hanya mengemas omset Rp 10 juta – Rp 20 juta, kini ia bisa mencatat omset hingga Rp 150 juta sebulan.

Ia juga memperbanyak outlet penjualan Cajon miliknya yang diberi brand Koning Percussion. Ia sudah mendirikan sedikitnya 30 outlet yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan beberapa toko musik besar sudah menjadi mitra bisnisnya antara lain PT HLS Musik, PT Sincere Musik, PT Premier Musik, Chic’s Music, Queen Musik Solo, dan Istana Musik Medan. Selain fokus berjualan, kedepan Ryan juga akan membuka sekolah atau kursus bermain Cajon.

Sementara itu, Chief Board of Commissioner Diplomat Success Challenge, Surjanto Yasaputera, mengatakan program DSC merupakan program CSR yang diprakarsai PT Wismilak Inti Makmur Tbk dan telah dimulai sejak tahun 2010. Pada tahun ini merupakan tahun ke-7 pelaksanaan Kompetisi Wirausaha bagi para pemuda Indonesia. Hadiah dana dalam bentuk hibah sebesar Rp 2 miliar telah disiapkan penyelenggara bagi para pemenang selain itu, pemenang juga mendapatkan bimbingan usaha di DSC.

”Seluruh pemenang program DSC Wismilak memang mendapat pendampingan manajemen usaha selama satu tahun. Kami ingin memastikan keberhasilan para wirausahawan muda yang memenangkan kompetisi DSC,” katanya.

Sumber: UMKM News